Advertisement

Promo November

Dampak Tol Jogja-Solo, Ring Road Diwacanakan Dipasang Bundaran Besar

Newswire
Kamis, 01 Februari 2024 - 09:27 WIB
Maya Herawati
Dampak Tol Jogja-Solo, Ring Road Diwacanakan Dipasang Bundaran Besar Sejumlah rambu peringatan terpasang di pinggir jalur fungsional tol Solo-Yogyakarta di Boyolali, Jawa Tengah, Jumat (22/12/2023). PT Jasamarga Jogja Solo (JMJ) mulai mengoperasikan jalur fungsional tol Solo-Yogyakarta untuk arus mudik liburan Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 sehingga pengemudi dapat melewatinya melalui gerbang tol Banyudono dan gerbang tol Colomadu hingga Karanganom, Klaten. - Antara - Aloysius Jarot Nugroho

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Mengantisipasi  kepadatan arus kendaraan saat Tol Jogja-Solo beroperasi penuh, Dinas Perhubungan DIY mewacanakan memasang bundaran besar di Ring Road utara.  

Kepala Bidang Lalu Lintas Dinas Perhubungan (Dishub) DIY Rizki Budi Utomo mengatakan wacana itu berdasarkan hasil studi manajemen lalu lintas bersama tenaga ahli.

Advertisement

"Kemarin dari studi itu analisisnya memang sebaiknya ada fasilitas seperti putaran besar di Ring Road tapi ini baru wacana dan itu nanti baru kami koordinasikan dengan Kementerian PUPR karena itu ada di jalan nasional semua," kata dia, Rabu (31/1/2024).

Menurut Rizki, saat seluruh ruas Tol Jogja-Solo terhubung, akan ada exit tol di Maguwoharjo atau dekat simpang empat Universitas Pembangunan Nasional (UPN) "Veteran" Yogyakarta sehingga arus tol akan masuk di Ring Road utara.

Pada 2027, kata dia, diperkirakan pembangunan seluruh ruas tol itu rampung dengan sebagian terhubung melayang (elevated) di atas Ring Road utara.

Untuk mencegah kepadatan arus di Ring Road utara, lanjut Rizki, dibutuhkan rekayasa lalu lintas, antara lain dengan menutup simpang empat UPN.

BACA JUGA: Soal Dugaan Pemukulan Pendukung Ganjar di Gunungkidul, Ini Klarifikasi Stafsus Presiden

"Kalau enggak ditutup maka beban lalu lintas-nya sangat besar sehingga di masa mendatang idealnya itu (simpang UPN) nanti ditutup," kata dia.

Saat simpang empat UPN ditutup, lanjut Rizki, seluruh arus kendaraan dari arah selatan maupun utara wajib belok ke arah kiri sehingga dibutuhkan dua bundaran atau putaran besar guna memfasilitasi arus dari dua arah itu untuk belok ke kanan.

"Fungsinya untuk arus kendaraan yang hendak berputar belok kanan. Tapi untuk putaran besar ini titiknya baru kita koordinasikan dengan Kementerian PU pusat karena itu kan lokasinya di jalan nasional semua," kata dia.

Meski demikian, Rizki menilai dampak lalu lintas paling besar yang perlu diantisipasi adalah pada 2025 sampai 2027. Selama periode itu, ruas Tol Jogja-Solo fase terakhir diperkirakan belum tersambung secara melayang, namun telah beroperasi hingga exit tol Maguwoharjo.

Dengan demikian, arus kendaraan dari tol yang akan memadati Ring Road utara hingga barat perlu diantisipasi, terlebih masih ada sejumlah simpang empat yang tidak memiliki underpass seperti simpang empat UPN, simpang empat Condongcatur, hingga simpang empat Monjali.

"Titik krusialnya itu 2025-2027. Tahun 2025-2027 itu pembangunan tol fase terakhir kan belum nyambung. Jadi yang jadi beban lalu lintasnya adalah nanti ketika semua arus tol nya masih masuk ke ring road utara dan barat," kata dia.

Meski demikian, Rizki memastikan Dishub DIY telah menyiapkan sejumlah opsi solusi berdasarkan hasil kajian yang nantinya akan dikoordinasikan dengan Kementerian PUPR.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Profil dan Harta Kekayaan Setyo Budiyanto, Jenderal Polisi yang Jadi Ketua KPK Periode 2024-2029

News
| Jum'at, 22 November 2024, 13:47 WIB

Advertisement

alt

Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism

Wisata
| Selasa, 19 November 2024, 08:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement