BEDAH BUKU: Sembako Naik, Cermat Atur Keuangan Keluarga
Advertisement
BANTUL—Beberapa kebutuhan pokok seperti beras dan cabai saat ini naik signifikan. Pengelolaan keuangan rumah tangga yang tepat diperlukan agar semua kebutuhan tetap terpenuhi. Hal ini disampaikan dalam bedah buku berjudul Cerdas Mengatur dan Mengelola Keuangan Keluarga, yang diterbitkan oleh Penerbit Pustaka Pranala 2024, karya Sutardi, di Madrasah Diniyah Alfalah, Kerto RT 06, Pleret, Kapanewon Pleret, Bantul, Kamis (29/2/2024).
Anggota Komisi C DPRD DIY, Amir Syarifudin, yang menjadi narasumber, menuturkan ia sangat fokus pada isu keuangan keluarga. “Karena ketahanan negara itu pangkalnya ada di keluarga. Keluarga bisa kuat salah satunya dengan pengaturan ekonomi,” katanya, Kamis.
Advertisement
Tanpa pengelolaan keuangan yang tepat, rumah tangga akan bermasalah. Ditambah saat ini beberapa harga kebutuhan pokok sedang mahal. “Apalagi kondisi yang sekarang ini, kebutuhan pokok naik, apaapa naik, banyak yang di akhir bulan sudah mulai kelabakan. Hadirnya bedah buku ini menjadi harapan bagi masyarakat,” kata politikus PKS itu.
Ia juga berterima kasih kepada Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah (DPAD) DIY yang telah bekerja sama menggelar bedah buku ini. “Mudah-mudahan nanti keluarga bisa menjadi kuat. Kalau keluarga kuat, ke depannya juga tidak ada masalah.
Penulis buku, Sutardi yang juga hadir sebagai narasumber menyampaikan ada beberapa kunci mengatur keuangan keluarga. Pertama, memahami perbedaan kebutuhan dan keinginan. Dua hal ini seringkali disalahartikan oleh anggota keluarga sehingga keuangan berantakan. “Terkadang kita malah mengalokasikan dana rumah tangga lebih banyak bukan pada kebutuhan tapi keinginan. Padahal, banyak dari keinginan kita yang sebenarnya belum perlu-perlu amat. Contohnya membeli fesyen terbaru, gadget, liburan hingga barang-barang sekunder dan tersier lainnya,” katanya.
Ia merumuskan kebutuhan primer rumah tangga yakni kebutuhan hidup sehari-hari seperti makanan, transportasi, pendidikan anak dan biaya atau cicilan tempat tinggal. Kebutuhan primer inilah yang harus didahulukan terpenuhi sebelum keinginan.
Kedua, hitung seluruh pendapatan yang masuk tiap bulan, seperti gaji, insentif hingga investasi jika ada. Hal ini diperlukan untuk memudahkan alokasi penghasilan yang dimiliki guna memenuhi kebutuhan rumah tangga.
Ketiga, membuat daftar prioritas pengeluaran bulanan. Daftar ini akan membantu kita mengatur keuangan rumah tangga secara efektif. “Pengeluaran yang masuk daftar prioritas antara lain biaya makan seharihari, belanja dapur, tagihan listrik, tagihan air, uang transport kerja, cicilan rumah atau kendaraan, biaya pendidikan anak,” katanya.
Keempat, siapkan dana darurat. Dana darurat berfungsi ketika kehidupan berumah tangga tidak berjalan mulus, misal suami atau istri dipecat dari pekerjaannya. Dana darurat diambil dari penyisihan penghasilan bulanan dengan besaran 10%-30%. Kelima, jaga rasio utang. Dalam berumah tangga, terkadang utang tidak terhindarkan karena faktor tertentu. Rasio utang yang ideal maksimal 30% dari penghasilan. “Lebih dari itu, keuangan rumah tangga akan terganggu,” kata dia.
Keenam, asuransikan untuk tabungan, asuransi dan investasi. Ketiga alokasi ini bermanfaat besar di masa depan. Investasi bisa digunakan sebagai tabungan jangka panjang sehingga uang yang dimiliki tidak habis begitu saja. (***)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Menkes Imbau Masyarakat Tidak Beli Antibiotik Tanpa Resep
Advertisement
Festival Angkringan Kembali Digelar di Pasar Ngasem, Ini Jadwalnya
Advertisement
Berita Populer
- Sumur Bor Rusak Akibat Kemarau di Bantul Bakal Diprioritaskan Diperbaiki
- Mayat Bayi Laki-Laki Ditemukan Terapung di Sungai Gajahwong Banguntapan Bantul
- Tahun Depan UWMY Pindah ke Kampus Baru di Gamping Sleman
- Korban Jual Beli Apartemen, 79 Gerobak Sapi Bakal Dipakai Lagi untuk Aksi Damai
- Keroncong Kotabaru Jadi Atraksi Wisata Malam Hari di Jantung Wisata Jogja
Advertisement
Advertisement