Advertisement
Gunungkidul Digelontor Rp50 Miliar untuk Budi Daya Lele

Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL--Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) RI akan terlibat dalam budidaya lele di Kabupaten Gunungkidul. KKP akan menggelontorkan anggaran Rp50 miliar. Harapannya budi daya lele dapat dilakukan secara maksimal dan produksinya meningkat.
Menteri KKP RI, Sakti Wahyu Trenggono mengatakan dana puluhan miliar tersebut akan diserahkan secara bertahap sampai dengan Tahun 2026.
Advertisement
Trenggono menerangkan produksi ikan lele di DIY belum dapat menjangkau kebutuhan masyarakat DIY sendiri. Kebutuhan masyarakat luas akan komoditas lele di DIY mencapai 40.000 ton dengan harga yang dipatok Rp20.000 per kilogram. Sebab itu, KKP RI mendorong produksi lele yang lebih banyak dari Gunungkidul.
Beberapa faktor yang menurut dia memengaruhi produksi lele yaitu bibit murah, instalasi pengelolaan limbah yang baik, dan pakan mandiri. Apabila hal ini dapat diperbantukan ke peternak lele maka produksi akan lebih baik.
Pihaknya akan mendukung budidaya lele dengan penyediaan bibit yang berasal dari wilayah DIY dan telah tersertifikasi. Dia akan menerjunkan tim untuk menyediakan pembibitan yang murah, instalasi pengelolaan limbah yang baik dan pengolahan pakan mandiri sehingga untung dari budidaya lele semakin besar.
Sedangkan berkaitan dengan pakan, dia mengaku bahwa KKP RI akan memberikan bantuan rumah produksi pakan lele ke Gunungkidul. Tegasnya, masalah terbesar petani lele adalah harga pakan yang relatif mahal.
BACA JUGA: Kalurahan Kalitekuk Semin Dikembangkan Jadi Sentra Budidaya Lele di Gunungkidul
Padahal budidaya lele merupakan salah satu upaya meningkatkan ekonomi dan kebutuhan protein masyarakat. Budidaya lele di Gunungkidul, katanya sampai saat ini masih menggunakan metode tradisional. Dengan keterlibatan pemerintah maka produksi lele dapat didongkrak.
"Saya memperhatikan metode budidaya lele di Gunungkidul sudah cukup bagus, harapannya anggaran yang diberikan dapat memberikan sumbangsih untuk peningkatan protein di masyarakat," kata Trenggono dalam kunjungannya di Koperasi Mina Mulya Maju Mandiri, Kapanewon Semin, Kamis (7/3/2024).
Sementara itu, Bupati Gunungkidul Sunaryanta mengatakan kendala yang sampai saat ini masih dialami peternak lele di Gunungkidul adalah sumber air. Kawasan karst membuat petani sulit mencari sumber air.
Dia mencoba membandingkan dengan peternakan dengan jenis hewan ternak lain. Katanya, peternak memerlukan 19 juta liter air per hari. Sedangkan masyarakat memerlukan 20 juta liter air per hari. Dengan tingginya kebutuhan air, tak pelak peternak lele mengalami kesulitan.
“Budidaya lele besar harapan menjadi salah satu peningkatan ekonomi masyarakat meski ke depan kami masih butuh bantuan dan pendampingan Pak Menteri," kata Sunaryanta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement

Asyiknya Interaksi Langsung dengan Hewan di Kampung Satwa Kedung Banteng
Advertisement
Berita Populer
- Tradisi Ngguyang Sapi di Gunungkidul, Upaya Pencegahan Penularan Penyakit dan Bikin Sapi Bahagia
- UAJY Gelar Syawalan Bersama Stakeholder
- Bulog Beli Gabah Kering Panen Rp6.500 per Kg, Petani DIY Sumringah
- BPN Bantul Blokir Internal Sertifikat Mbah Tupon dan Panggil Notaris yang Terlibat
- Jalan Rusak Menuju Padukuhan Jorong di Purwosari Gunungkidul Belum Bisa Diperbaiki, Ini Alasannya
Advertisement
Advertisement