Advertisement

Dinas Peternakan Gunungkidul Cek Sampel Darah Ternak Mati Diduga Antraks

Newswire
Sabtu, 09 Maret 2024 - 15:17 WIB
Maya Herawati
Dinas Peternakan Gunungkidul Cek Sampel Darah Ternak Mati Diduga Antraks Foto ilustrasi hewan ternak / Ilustrasi freepik

Advertisement

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Gunungkidul, mengambil sampel darah ternak yang mati di Dusun Kayoman, Kelurahan Serut, Kapanewon Gedangsari diduga antraks untuk diuji laboratorium di Balai Besar Veteriner Wates.

Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Gunungkidul Wibawanti Wulandari di Gunungkidul, mengatakan mendapat informasi seekor sapi dan dua kambing milik warga berinisial S itu, mati, Kamis (7/3/2024).

Advertisement

"Kami sudah menindaklanjuti dengan menerjunkan tim untuk melakukan investigasi dan mengambil sampel darah untuk dikirim ke Balai Besar Veteriner Wates," kata dia, Sabtu (9/3/2024).

BACA JUGA: Diduga Antraks, 7 Ekor Ternak Milik Warga Gayamharjo Prambanan Mendadak Mati

Berdasarkan keterangan warga, sapi milik S pada Kamis (7/3/2024) mati. Oleh yang bersangkutan dan warga disembelih, namun tidak dikonsumsi melainkan langsung dikubur.

Sapi itu mati Kamis (7/3/2024) dinihari, sedangkan satu kambing mati pada siang harinya dan langsung disembelih untuk kemudian dikubur. "Masih ada tiga ekor kambing kemudian diselamatkan di rumah saudaranya, tapi ternyata satu kambing lagi mati. Jadi tanggal 7 Maret ada satu sapi dan tiga kambing milik S yang mati," katanya.

Ia menduga empat hewan ternak mati terkena antraks, sedangkan untuk membuktikan hal itu Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Gunungkidul mengambil sampel darah ternak tersebut. "Baru dugaan. Nanti kita buktikan melalui uji laboratorium," katanya.

Petugas juga telah menyemprotkan cairan formalin di lokasi penyembelihan dan pengulitan hewan ternak yang mati. Lalu lintas keluar masuk ternak juga diimbau dibatasi di dusun itu.

Asupan vitamin serta antibiotik tambahan juga diberikan kepada para ternak di daerah itu, sedangkan 12 hari selanjutnya akan dilaksanakan vaksinasi hewan ternak. "Untuk sementara ternak jangan dikeluarkan dulu di lokasi tersebut," katanya.

Hasil penelusuran pihaknya, S pada 24 Februari membawa potongan daging milik warga Sleman berinisial W. "Saya tidak tahu (rincinya), hanya dibawanya posisinya kambingnya sudah mati. Saya tidak tahu sistemnya dibeli atau dikasihkan," kata Wibawanti.

Potongan daging itu dikuliti di rumah S dan selanjutnya dikonsumsi. "Saat ini S juga tengah dirawat di rumah sakit. Namun soal kondisi S secara klinis, kami tidak bisa menjelaskannya, karena bukan ranah kami," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Tiga Naskah Kuno Indonesia Ditetapkan Jadi Memory of the World oleh UNESCO

News
| Kamis, 09 Mei 2024, 19:57 WIB

Advertisement

alt

Makan Murah di Jogja Versi Mahasiswa, Cek Tempatnya

Wisata
| Kamis, 09 Mei 2024, 17:07 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement