Advertisement
Diduga Antraks, 7 Ekor Ternak Milik Warga Gayamharjo Prambanan Mendadak Mati

Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN—Kasus dugaan antraks kembali muncul di Kabupaten Gunungkidul, tepatnya di Padukuhan Kayoman, Serut, Gedangsari. Dari hasil penelusuran diketahui kasus bermula adanya ternak mati milik warga Kalinongko Kidul, Gayamharjo, Prambanan.
Dukuh Kalinongko Kidul, Marjoko mengatakan meski berbeda kabupaten, warga Kayoman dan Kalinongko Kidul hidup membaur lantaran lokasinya hanya dipisahkan jalan. Dia tidak menampik adanya dugaan kasus antraks di Kayoman dan berdasar dari hasil penelusuran diketahui kejadian bermula dari praktik brandu hewan yang mati secara mendadak dari salah satu warganya. “Total ada satu sapi dan enam ekor kambing yang mati mendadak. Ternak itu milik salah seorang warga di Kalinongko Kidul,” kata Marjoko kepada wartawan, Jumat (8/3/2024).
Advertisement
Dia menjelaskan, beberapa hari sebelum pemilu ada empat ekor kambing yang. Kambing yang mati pertama langsung dikuburkan karena sudah diketemukan tak bernyawa.
Namun, lanjut Marjoko, untuk tiga kambing lainnya sempat disembelih pada saat keadaan kritis. Selanjutnya, pada 13 Februari malam sapi yang dimiliki sakit dan sebelum mati disembelih untuk kemudian dagingnya dibagi-bagikan ke warga. “Terakhir kambing mati terjadi pada 24 Februrai 2024 dan dagingnya dibrandu oleh warga di Kayoman, Serut, Gedangsari. Dari malam coblosan hingga tanggal 24, setiap dua hari sekali ada satu kambing yang mati,” katanya.
Dia mengakui dari tujuh ekor mati, yang dibrandu ada enam ekor. Ini terdiri dari satu sapi dan lima ekor kambing. Total ada sekitar 30 Kepala Keluarga di RT 03, 04 dan 05 di Padukuhan Kalinongko Kidul. “Daging yang dibagikan memang hanya ke 30 keluarga, tapi yang mengkonsumsi lebih banyak. Bahkan tidak hanya ke warga di Gunungkidul, karena ada yang sampai ke Klaten. Namanya orang Jawa kalau memiliki makanan enak, sering memanggil sanak saudara untuk ikut mencicipinya,” kata Marjoko.
Ia pun ikut mencicipi brandu dari daging sapi. Namun, ia tidak merasakan gejala sakit apapun. “Istri saya yang mengalami gejala pusing, panas dan diare satu minggu lalu. Tapi, kondisinya sekarang sudah membaik karena saat mengeluhkan sakit langsung diperiksakan ke dokter,” katanya.
Menurut dia, untuk warga Kalinongko Kidul ada beberapa yang mengalami gejala seperti diare, pusing hingga panas. Meski demikian, Marjoko memastikan tidak ada yang dirawat di rumah sakit. “Untuk jumlahnya saya tidak hafal karena ada sekitar 50 orang yang dikumpulkan di tempat saya guna mendapatkan penjelasan tentang antraks. Selain itu, juga ada pengobatan,” katanya.
BACA JUGA: Diduga Terjangkit Antraks, Tujuh Ekor Ternak Milik Warga Gayamharjo Prambanan Mati Mendadak
Menurut dia, sudah ada upaya penanganan. Pasalnya, setelah adanya dugaan warga Kayoman yang dirawat di rumah sakit karena suspek antraks, ada langkah penanganan dari Pemkab Sleman, Pemerintah DIY dan Pemkab Gunungkidul. “Untuk kepastian sudah dilakukan pengambilan sampel darah maupun tanah. Tadi, juga ada warga yang dicek untuk memastikan terjangkit antraks atau tidak,” katanya.
Sementara itu, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Sleman, Khamidah Yuliati saat dikonfirmasi tidak menampik adanya dugaan kasus antraks di perbatasan Sleman dan Gunungkidul. Untuk masalah hewan, ia menyerahkan ke Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan, sedangkan untuk Kesehatan warga sudah dilakukan pengecekan. “Maaf kebetulan saya sedang diklat. Tapi, sudah ada upaya pengecekan di lapangan oleh petugas hari ini. Yang jelas langsung ada gerakan-gerakan untuk penanganan maupun penanggulangan di sekitar lokasi,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Para Jemaah Calon Haji dan Umrah Diingatkan Soal Bahaya Infeksi Paru dan Pencegahannya
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Perayaan Paskah 2025, Ribuan Polisi di Kota Jogja Jaga Ketat 59 Tempat Ibadah
- Sepanjang Triwulan Pertama 2025 Ada 65 Kasus Kekerasan Anak dan Perempuan di Bantul
- Tebing Breksi Hanya Andalkan Live Music Untuk Tingkatkan Angka Kunjungan Wisatawan
- Bupati Gunungkidul Minta Aturan Kompensasi Ternak Mati Segera Dirampungkan
- Luas Tanam Jagung di Bantul Ditarget Capai 5.196 Hektare pada 2025
Advertisement