Advertisement

2 Warga Gunungkidul Meninggal karena DBD, Dinkes Akui Keterlambatan Penanganan

Andreas Yuda Pramono
Rabu, 27 Maret 2024 - 18:57 WIB
Arief Junianto
2 Warga Gunungkidul Meninggal karena DBD, Dinkes Akui Keterlambatan Penanganan Nyamuk Aedes Aegypti / Freepik

Advertisement

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Dinas Kesehatan (Dinkes) Gunungkidul menegaskan bahwa salah satu dari dua warga Gunungkidul yang meninggal dunia akibat demam berdarah dengue (DBD) disebabkan karena keterlambatan penanganan.

Kepala Dinkes Gunungkidul, Ismono mengatakan kondisi salah satu warga tersebut sudah lebih dulu kritis. “Informasi dari rumah sakit, ada keterlambatan dari bawah. Ketika sudah sampai di rumah sakit sudah kritis. Ini yang cukup berat memang,” kata Ismono, Rabu (27/3/2024).

Advertisement

Kedua warga tersebut, kata dia, masih anak-anak, satu anak laki-laki berumur 5 tahun dengan kondisi berkebutuhan khusus dan satu perempuan berumur 7 tahun.

Per Senin (18/3/2024), Dinkes mencatat ada 311 kasus baik DBD maupun Dengue Shock Syndrom (DSS). Rinciannya pada Januari ada 74 penderita dengan nol kematian; Februari ada 190 penderita dengan dua kematian; dan Maret ada 47 penderita dengan nol kematian.

BACA JUGA: Orang yang Pernah Sakit DBD Mungkin Dapat Terinfeksi Kembali, Ini Penjelasan Ilmiahnya

Angka kasus melonjak pada Feburari dengan jenis kelamin penderita 96 laki-laki dan 94 perempuan. Pada 2023, total kasus DBD menyentuh angka 260 kasus. Rinciannya warga umur 1-4 tahun ada 30 penderita; 5-14 tahun ada 74 penderita; 15-44 tahun ada 141 penderita; dan 44 tahun ada 15 penderita. 

Tegasnya, apabila ada warga yang mengalami gejala yang mengarah pada DBD maka dia meminta agar yang bersangkutan langsung dibawa ke Puskesmas. Dari Puskesmas, orang tersebut akan mendapat rujukan ke rumah sakit apabila memang terjangkit DBD.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Puncak Musim Kemarau Diprediksi Juli-Agustus, Soal El Nino Ini Kata BMKG

News
| Sabtu, 27 April 2024, 16:17 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement