Advertisement
2 Warga Gunungkidul Meninggal karena DBD, Dinkes Akui Keterlambatan Penanganan

Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Dinas Kesehatan (Dinkes) Gunungkidul menegaskan bahwa salah satu dari dua warga Gunungkidul yang meninggal dunia akibat demam berdarah dengue (DBD) disebabkan karena keterlambatan penanganan.
Kepala Dinkes Gunungkidul, Ismono mengatakan kondisi salah satu warga tersebut sudah lebih dulu kritis. “Informasi dari rumah sakit, ada keterlambatan dari bawah. Ketika sudah sampai di rumah sakit sudah kritis. Ini yang cukup berat memang,” kata Ismono, Rabu (27/3/2024).
Advertisement
Kedua warga tersebut, kata dia, masih anak-anak, satu anak laki-laki berumur 5 tahun dengan kondisi berkebutuhan khusus dan satu perempuan berumur 7 tahun.
Per Senin (18/3/2024), Dinkes mencatat ada 311 kasus baik DBD maupun Dengue Shock Syndrom (DSS). Rinciannya pada Januari ada 74 penderita dengan nol kematian; Februari ada 190 penderita dengan dua kematian; dan Maret ada 47 penderita dengan nol kematian.
BACA JUGA: Orang yang Pernah Sakit DBD Mungkin Dapat Terinfeksi Kembali, Ini Penjelasan Ilmiahnya
Angka kasus melonjak pada Feburari dengan jenis kelamin penderita 96 laki-laki dan 94 perempuan. Pada 2023, total kasus DBD menyentuh angka 260 kasus. Rinciannya warga umur 1-4 tahun ada 30 penderita; 5-14 tahun ada 74 penderita; 15-44 tahun ada 141 penderita; dan 44 tahun ada 15 penderita.
Tegasnya, apabila ada warga yang mengalami gejala yang mengarah pada DBD maka dia meminta agar yang bersangkutan langsung dibawa ke Puskesmas. Dari Puskesmas, orang tersebut akan mendapat rujukan ke rumah sakit apabila memang terjangkit DBD.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah untuk SD dan SMP Tahun Ini Lebih Lama
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- Tempat Khusus Merokok di Kawasan Malioboro Ditambah, Saat Ini Ada 17 Titik
- Polisi Tangkap Perempuan Asal Mergangsan yang Hendak Curi Isi Tas Pengunjung di Pasar Ngasem Jogja
- Pembangunan Dam Permanen Srandakan Dimulai Agustus 2025, Tuntas Akhir 2026
- Tren Kasus Menurun, Warga Gunungkidul Diminta Tetap Waspadai Ancaman DBD
- Triwulan 1 2025, PDRB Gunungkidul Tembus Rp7,4 Triliun
Advertisement
Advertisement