Advertisement

Promo November

Lokasi Salat Idulfitri di Gunungkidul Tersebar di 17 Kapanewon

Andreas Yuda Pramono
Senin, 08 April 2024 - 13:17 WIB
Maya Herawati
Lokasi Salat Idulfitri di Gunungkidul Tersebar di 17 Kapanewon Salat, Salat Id- Ilustrasi - Freepik

Advertisement

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Kantor Kementerian Agama (Kankemenag) Kabupaten Gunungkidul menyampaikan bahwa akan ada sekitar 368.075 umat Islam menunaikan ibadah Salat Id di sekitar 855 lokasi yang tersebar di 17 kapanewon Gunungkidul.

Jumlah tersebut dapat dikatakan setengah dari total jumlah penduduk beragama Islam di Gunungkidul yang mencapai 748.980 orang.

Advertisement

Staf Seksi Bimas Islam Kankemenag Gunungkidul, Nur Farid mengatakan bahwa Kapanewon Wonosari menjadi wilayah dengan jemaah terbanyak yang akan menunaikan Salat Id. Jumlahnya mencapai sekitar 53.250 orang. Setelah itu, Semin menempati posisi kedua dengan jumlah jemaah terbanyak mencapai sekitar 36.900 orang dan Tanjungsari 36.400. Kapanewon sisanya antara lain:

Kapanewon

Nglipar

Playen

Patuk

Paliyan

Panggang

Tepus

Semanu

 

19.300

 

15.215

 

17.760

 

27.030

 

10.327

 

17.020

28.785

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Kapanewon

Karangmojo

Rongkop

Purwosari

Ngawen

Gedangsari

Saptosari

Girisubo

 

20.950

 

20.728

8.015

11.600

 

13.220

13.510

 

18.065

 

 

Di Alun-alun Wonosari akan ada sekitar 8.000 jemaah. Salat Id di lokasi tersebut akan diimami oleh H. Budiman Al-Hafidz dengan khatib Muhammad Aziz.

Kepala Kankemenag Gunungkidul, Sa’ban Nuroni mengimbau agar khutbah yang diberikan oleh khatib memiliki muatan yang dapat membangun kesadaran manusia setelah melaksanakan puasa.

“Selanjutnya tentu dapat membangun diri sendiri, masyarakat, dan bangsa,” kata Sa’ban dihubungi, Senin (8/4/2024).

Dia juga meminta kepada umat Islam yang akan menunaikan Salat Id agar mengelola barang bawaan seperti koran alas sajadah agar tidak memunculkan tumpukan sampah.

Malam Takbiran

Sa’ban menilai khusus malam takbiran, masyarakat terutama umat Muslim perlu siaga dan berhati-hati karena memunculkan potensi chaos. Menurut dia, anak-anak muda kerap membawa kendaraan menyusuri jalanan. Maksimal, takbir keliling dilakukan hanya hingga pukul 22.00 WIB.

“Perlu memberikan informasi kepada pihak keamanan juga agar dapat ikut mengamankan apabila terjadi suatu hal,” katanya.

 

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Pemerintah Inggris Dukung Program Makan Bergizi Gratis Prabowo-Gibran

News
| Jum'at, 22 November 2024, 10:47 WIB

Advertisement

alt

Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism

Wisata
| Selasa, 19 November 2024, 08:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement