Advertisement

Mantan Bupati Bantul Suharsono Meninggal, Berikut Profilnya

Abdul Hamied Razak
Senin, 06 Mei 2024 - 10:17 WIB
Abdul Hamied Razak
Mantan Bupati Bantul Suharsono Meninggal, Berikut Profilnya Bupati Bantul Suharsono dalam acara Sarasehan Reformasi Total Koperasi di Era Revolusi Industri 4.0 di Ruang Mandala Saba, kompleks Pemerintahan Kabupaten Bantul, Senin (17/6/2019).- Harian Jogja - Ist

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Bupati Bantul Periode 2016-2021, Suharsono meninggal dunia pada Minggu (5/5/2024) pukul 22.00 WIB di RS Bethesda Yogyakarta. Purnawirawan Polisi berpangkat Kombes Pol tersebut meninggal dunia di usia 67 tahun.

Suharsono yang juga kader Gerindra ini akan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kusuma Bangsa, Bantul, Senin (6/5/2024) pukul 14.00 WIB.

Advertisement

Dikutip dari wikipedia.org, Suharsono merupakan mantan perwira menengah polisi di Kepolisian Daerah Banten. Pangkat terakhirnya adalah komisaris besar polisi. Adapun jabatan terakhir yang diembannya adalah Kepala Bagian Ropers Polda Banten.

BACA JUGA: Kabar Duka, Mantan Bupati Bantul Suharsono Meninggal Dunia

Setelah pensiun dari polisi pada tahun 2015, Suharsono mendaftarkan diri pada Pilkada Bantul yang digelar pada 9 Desember 2015.

Saat mengikuti Pilkada Bantul, Suharsono berpasangan dengan Abdul Halim Muslih. Keduanya berhasil mengungguli pasangan petahana Sri Surya Widati - Misbakhul Munir dengan perolehan suara sebesar 53%.

Kemenangan Suharsono dipandang cukup mengejutkan berbagai pihak. Suharsono yang pada awalnya maju dari partai yang sama dengan Sri Surya Widati dipandang sebagai calon boneka dalam rangka memuluskan pencalonan Sri Surya Widati. Sri Surya Widiati sendiri merupakan istri dari mantan Bupati Bantul sebelumnya, yakni Idham Samawi.

Atas rumor sebagai calon boneka, Suharsono membantahnya. Dia mengatakan bahwa pencalonannya serius dan dia berjanji akan berjuang untuk menang dalam Pilkada Bantul kendati calon yang dihadapinya sangat kuat. Bantahan tersebut dibuktikan dengan 53% suara yang berhasil diraihnya bersama Abdul Halim Muslih, ketua DPC Partai Kebangkitan Bangsa Bantul.

Tepat pada hari pelantikannya, yakni tanggal 17 Februari 2016, Suharsono mencanangkan program seratus hari kepemimpinannya. Pada seratus hari pertama menjadi Bupati, Suharsono memperioritaskan penyelesaian masalah pendidikan dan kesehatan.

BACA JUGA: Mantan Bupati Bantul Suharsono Meninggal Dunia Lantaran Darah Tinggi

Selain permasalahan pendidikan dan kesehatan, hal lain yang menjadi perioritas adalah reformasi birokrasi. Progam ini terkait dengan visi dan misi Suharsono ketika mencalonkan diri pada pemilihan Bupati Bantul tahun 2015.

Ketua DPC Gerindra Bantul, Datin Wisnu Pranyoto mengungkapkan, jika Suharsono meninggal dunia pada Minggu (5/5/2024) karena Diabetes Melitus. "Beliau sudah lama menderita sakit diabetes," kata Datin, Senin (6/5/2024).

Menurut Datin, Suharsono sempat menjadi Ketua DPC Gerindra pada periode 2016-2022. Hingga kini, Suharsono masih tercatat sebagai kader Gerindra aktif dengan menempati posisi sebagai dewan penasihat DPC Gerindra Kabupaten Bantul. "Terakhir beliau menjadi dewan penasihat," terang Datin.

Suharsono lahir pada 26 Maret 1957 di Bantul. Suharsono meninggalkan seorang istri bernama Erna Kusmawati dan kedua anaknya masing-masing Angga Harya Kusuma dan Rama Harya Kusuma.

BACA JUGA: Bupati Bantul Periode 2016-2021 Suharsono Meninggal, Berikut Kesan Wakil Bupati Bantul Joko Purnomo

Pendidikan Suharsono

SDN Jetis (1964-1969)
SMEP Negeri (1970-1972)
SMA Bopkri Yogykarta (1973-1975)
Universitas Gadjah Mada (1978-1989)
SEPA, Polisi Sukarela (1987-1988)
SELAPA POLRI (1997-1998)

Karier Suharsono

Kabag PSI Polda Metro Jaya (2001-2005)
Kasubag Renbinnis SDM POLRI (2005-2007)
Kabag PSI Ropers Polda Banten (2007-2015)

Organisasi Suharsono

Penasehat ORARI DIY (2010 - sekarang)
Penasehat RAPI DIY (2011 - sekarang)

Penghargaan Suharsono

Bintang Bhayangkara Nararya Satyalancana Pengabdian 24 Tahun

Satyalancana Pengabdian 16 Tahun

Satyalancana Pengabdian 8 Tahun

Satyalancana Bhakti Pendidikan Satyalancana Dharma Nusa

Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha pada 2016.

Penghargaaan Parasamya Purna Karya Nugraha serta pengargaan dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB) pada 2017

Penghargaan sebagai Kepala Daerah terbaik di lingkungan Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) DIY pada 2020.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Menteri Keamanan AS Sebut Terorisme Kembali Muncul dan Jadi Ancaman

News
| Minggu, 19 Mei 2024, 01:17 WIB

Advertisement

alt

Hotel Mewah di Istanbul Turki Ternyata Bekas Penjara yang Dibangun Seabad Lalu

Wisata
| Sabtu, 18 Mei 2024, 20:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement