Advertisement

Promo November

Masuk Awal Kemarau, BPBD DIY Pastikan DIY Tidak Perpanjang Status Siaga Darurat Bencana Hidrometeorologi

Newswire
Rabu, 08 Mei 2024 - 22:47 WIB
Lajeng Padmaratri
Masuk Awal Kemarau, BPBD DIY Pastikan DIY Tidak Perpanjang Status Siaga Darurat Bencana Hidrometeorologi Sejumlah sukarelawan saat mengevakuasi pohon tumbang dampak hujan deras dan angin kencang di Sleman, Sabtu (24/2/2024). - ist - BPBD DIY

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Daerah Istimewa Yogyakarta memastikan status siaga darurat bencana hidrometeorologi di provinsi ini telah berakhir pada 30 April 2024, dan tidak diperpanjang lagi.

"Dari evaluasi kejadian bencana sampai April sudah relatif jarang sekali atau bahkan tidak ada hujan, sehingga tidak diperpanjang lagi," kata Kepala Bidang Penanganan Darurat BPBD DIY Lilik Andi Aryanto saat dihubungi di Yogyakarta, Rabu (8/5/2024).

Advertisement

Menurut Lilik, berakhirnya status siaga darurat bencana hidrometeorologi juga disebabkan sebagian wilayah di DIY telah memasuki fase awal musim kemarau.

BACA JUGA: Keracunan Massal di Sleman, 7 Orang Masih Dirawat di Rumah Sakit

Selain di level provinsi, status di tingkat kabupaten juga telah berakhir, kecuali Kabupaten Bantul yang baru berakhir pada 31 Mei 2024.

Selama status siaga darurat itu berlaku, menurut dia, pemerintah daerah leluasa mengakses anggaran Belanja Tidak Terduga (BTT) untuk menangani dampak bencana.

"Namun kalau melihat kemarin BTT tidak kita pakai karena dari dana rutin sudah mencukupi," katanya.

Berdasarkan hasil evaluasi, ancaman bencana hidrometeorologi di DIY seperti angin kencang, banjir, hingga tanah longsor sudah tidak lagi ditemukan.

Meski demikian, Lilik mengimbau masyarakat tetap menjaga kesiapsiagaan karena ancaman bencana lain masih ada selama musim kemarau seperti kebakaran maupun kekeringan.

BACA JUGA: Seorang Anak di Sleman Diduga Tertembak Senapan Angin, Polisi Buru Pelaku

"Jadi meskipun tidak ada status siaga darurat, kita harus tetap sadar bahwa kita berada di daerah rawan bencana dengan begitu kita tetap meningkatkan kesiapsiagaan," katanya.

BMKG memprakirakan awal musim kemarau di DIY terjadi pada Mei 2024 dasarian (10 hari) pertama dan Mei dasarian ketiga.

Sebagian besar wilayah di DIY memasuki awal musim kemarau pada Mei dasarian pertama dan puncaknya pada Juli 2024.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : ANTARA

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Supriyani, Guru Honorer yang Dituduh Memukul Anak Polisi Divonis Bebas

News
| Senin, 25 November 2024, 13:27 WIB

Advertisement

alt

Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism

Wisata
| Selasa, 19 November 2024, 08:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement