Advertisement

Promo Desember

Duh, Ruang Terbuka Hijau di Sleman Masih Jauh dari Ideal

Newswire
Rabu, 15 Mei 2024 - 12:57 WIB
Ujang Hasanudin
Duh, Ruang Terbuka Hijau di Sleman Masih Jauh dari Ideal Penanaman pohon. - Ilustrasi - Freepik

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMAN—Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Sleman, menyediakan bibit pohon gratis bagi masyarakat atau kelompok masyarakat untuk membantu menambah luasan Ruang Terbuka Hijau (RTH) di wilayah itu yang masih di bawah angka ideal.

Pasalnya luas RTH di Sleman saat ini masih jauh dari ideal. "Bibit pohon ini gratis bagi masyarakat atau kelompok masyarakat, terutama yang akan melakukan gerakan penanaman pohon di wilayah Sleman," kata Kepala DLH Sleman Epiphana Kristyani di Sleman, Rabu (15/5/2024) seperti dikutip Antara

Advertisement

Menurut dia, saat ini luasan RTH di Sleman dapat dikatakan masih berada di bawah angka ideal yakni berkisar 8,7 persen dari luas wilayah Sleman.

"Padahal angka idealnya, ketersediaan RTH harus mencapai 20 persen dari luas wilayah kabupaten," katanya.

Ia mengatakan masyarakat yang ingin mendapatkan bantuan bibit pohon gratis tersebut dapat mengajukan ke DLH Kabupaten Sleman dan nanti akan ditindaklanjuti.

"Persyaratannya harus diketahui oleh kalurahan (setingkat desa) kemudian diserahkan ke DLH Sleman. Nanti akan kami kirim bibit pohon sesuai dengan yang diminta masyarakat," katanya.

Epiphana mengatakan setelah bibit pohon didistribusikan dan dilakukan penanaman, maka pihaknya juga akan melakukan pendampingan dalam perawatan pohon tersebut.

BACA JUGA: Layani Kebutuhan Masyarakat, DLH Sleman Terus Menambah Ruang Terbuka Hijau

"Hal ini agar pohon yang ditanam tersebut dapat tumbuh maksimal. Kami juga akan mengecek secara rutin apakah dapat tumbuh dengan baik atau diperlukan penggantian bibit baru," katanya.

Ia mengatakan adanya RTH di wilayah memang sangat diperlukan karena difungsikan sebagai ruang publik, sekaligus untuk mengurangi polusi yang dihasilkan dari asap kendaraan bermotor dan asap mesin lainnya.

"Saat ini indeks kualitas udara di Sleman tercatat berada pada angka 86. Penyumbang polusi udara terbesar dari asap kendaraan bermotor," katanya.

Minimnya RTH di Sleman, kata dia, karena berbagai faktor antara lain karena adanya lahan serta mahalnya harga tanah di Sleman.

"Ini cukup menyulitkan jika ingin melakukan pengadaan RTH. Kami berharap masyarakat bisa membantu pemerintah dalam penyediaan ruang hijau dengan penanaman pohon di lingkungan sekitarnya," kata Epiphana.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Menelisik Asal Muasal Panggilan Gus

Menelisik Asal Muasal Panggilan Gus

Jogjapolitan | 50 minutes ago

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

803 Ribu Tiket KAI Ludes Terjual untuk Angkutan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025

News
| Minggu, 08 Desember 2024, 09:17 WIB

Advertisement

alt

Festival Angkringan Kembali Digelar di Pasar Ngasem, Ini Jadwalnya

Wisata
| Kamis, 05 Desember 2024, 18:57 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement