Layani Kebutuhan Masyarakat, DLH Sleman Terus Menambah Ruang Terbuka Hijau
Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN—Ruang Terbuka Hijau (RTH) memiliki fungsi yang penting bagi kehidupan masyarakat. Selain penyuplai oksigen, RTH juga bisa menjadi sarana rekreasi. Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Sleman terus mengupayakan penambahan RTH.
Kepala DLH Sleman, Epiphana Kristiyani, menjelaskan dari 20% RTH publik yang ditargetkan dari setiap luasan kabupaten/kota, di Sleman saat ini masih jauh dari target tersebut. “Kita baru 9,70 persen, jadi masih sangat jauh,” ujarnya beberapa waktu lalu.
Advertisement
Dengan luasan Kabupaten Sleman saat ini, untuk menambah 1% saja dibutuhkan lahan seluas 1,5 hektar. Untuk dapat memenuhi target tersebut ia akui membutuhkan anggaran yang sangat banyak. Maka DLH Sleman menyiasati hal ini dengan memberikan RTH di lahan-lahan yang sudah ada atau sedang dibangun.
Ia mencontohkan seperti pembangunan jogging track yang pada tahun ini direncanakan di sebanyak enam lokasi dengan mekanisme menyewa lahan tanah kas desa. Di setiap lokasi jogging track nantinya akan diberikan pohon-pohon untuk menjadi RTH.
“Pembangunan jogging track itu kan mengambil luasan yang lumayan, sehingga sisanya agar tidak gersang dan panas, kami tanami tanaman. Nah itu sebagai tambahan ruang terbuka hijau. Kami imemanfaatkan pembangunan itu,” kata dia.
Selain itu, untuk menekan pengurangan RTH, DLH Sleman juga meminta Pemkab Sleman tetap mempertahankan atau menanam kembali pohon-pohon yang berada di pinggir jalan di setiap proyek perbaikan atau pelebaran jalan di Sleman.
“Sehingga dengan pembangunan jalan tidak lalu menjadi gersang. Kalau ada pelebaran jalan dan sebagainya, kalau ada penebangan pohon ya diganti. Walaupun tidak harus ditanam di situ, bisa di tanam di sekitar lokasi, sehingga tidak kekurangan tumbuhan,” ungkapnya.
Revitalisasi Taman Denggung
Taman Denggung yang merupakan salah satu RTH publik di Sleman akan direvitalisasi. DLH Sleman sudah menyiapkan Detail Engingeering Design (DED) dengan standar taman layak anak. “Baru kami garap, mudah-mudahan bisa segera kami lelangkan dan konstruksi,” kata dia.
Penggarapan revitalisasi ini diperkirakan tiga sampai empat bulan. Adapun sejumlah titik yang diperbarui seperti di taman segitiga dengan patung bupati, taman di devider jalan Magelang, taman bermain di belakang pos polisi dan lainnya.
“Diharapkan bisa menjadi ikon Sleman. Sehingga setiap orang yang dari Magelang ke sini, terasa sudah masuk ke suatu wilayah yang bukan Jawa Tengah, tapi Sleman. Sleman itu seperti ini, kita akan buat ikon di sana sehingga orang tahu ini Sleman,” ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Anies Baswedan Diprediksi Mampu Dongkrak Elektabilitas Pramono Anung-Rano Karno
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Diskriminasi Masih Marak, Jurnalis Perlu Mengadvokasi Kelompok Minoritas
- Jadwal Prameks Stasiun Tugu Jogja-Kutoarjo, Kamis 21 November 2024
- Jadwal SIM Keliling Ditlantas Polda DIY, Kamis 21 November 2024: Di Kantor Kelurahan Condongcatur
- Dukung Ketahanan Pangan, Polda DIY Produktifkan Lahan Kadar Keasaman Tinggi di Galur
- Jadwal dan Lokasi Keberangkatan Bus DAMRI di Jogja
Advertisement
Advertisement