Advertisement
IDI Gelar Baksos Operasi Bibir Sumbing di Sleman
![IDI Gelar Baksos Operasi Bibir Sumbing di Sleman](https://img.harianjogja.com/posts/2024/05/19/1174989/img-20240518-wa0027-1.jpg)
Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN—Ikatan Dokter Indonesia (IDI) menggelar bakti sosial (baksos) operasi bibir sumbing di RSUD Sleman. Kegiatan itu digelar dalam rangka memperingati Hari Bakti Dokter Indonesia (HBDI) 2024
Ketua IDI Sleman, Rino Rusdiono menerangkan peringatan HBDI tahun 2024 berpusat di DIY. Tahun ini peringatan HBDI diisi dengan berbagai kegiatan bakti sosial seperti operasi katarak, operasi bibir sumbing, donor darah, peresmian sumur bor hingga paparan kegiatan unggulan daerah binaan stunting IDI DIY.
Advertisement
"Semoga bermanfaat bagi masyarakat juga bagi kami para dokter untuk selalu bekerja dengan profesional mengabdi kepada bangsa dan masyarakat," kata Rino pada Sabtu (18/5/2024).
Secara rinci dalam acara baksos operasi bibir sumbing, terdapat sembilan orang pasien yang dioperasi. Mereka berasal dari wilayah Sleman, Kulonprogo, Klaten, Boyolali, Kebumen, Pacitan hingga Madiun.
Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo menilai agenda ini mampu menjadi momen untuk saling berbagi dan berempati khususnya bagi pasien bibir sumbing. Apalagi mengingat operasi bibir sumbing adalah tindakan medis yang memerlukan biaya tidak sedikit. Ia mendorong agar kegiatan semacam ini dapat terus dilaksanakan.
"Kegiatan semacam ini harus terus dilakukan dan dapat menjangkau lebih banyak lagi masyarakat penderita bibir sumbing. Sehingga kedepan, Kabupaten Sleman dapat terbebas dari bibir sumbing," kata Bupati.
Pada momen ini Kustini juga menyinggung soal kesehatan anak. Dia mengajak seluruh pihak untuk meningkatkan perhatian terkait pola asuh dan pemberian makanan balita serta anak. Sebab, hal ini dinilai Kustini dapat berkaitan dengan peningkatan kasus stunting atau tengkes.
Berdasarkan data dari hasil Audit Kasus Stunting (AKS) Tahun 2023 di Kabupaten Sleman, hanya lima persen dari kasus stunting yang berasal dari keluarga tidak mampu. Angka tersebut mengindikasikan tidak adanya masalah terkait akses pangan dalam keluarga dengan anak yang stunting.
"Tentunya hal ini harus menjadi perhatian serius bagi kita semua. Stunting ini bukan ranah kesehatan saja namun juga kesadaran seluruh masyarakat. Maka dari itu Saya mengajak seluruh hadirin untuk ambil peran dalam pencegahan stunting sejak dini," tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
![alt](https://img.harianjogja.com/posts/2024/07/01/1179790/ibadah-haji-ilustrasi-stockcake.jpg)
Arab Saudi Buka Peluang Kontrak Jangka Panjang 3 Tahun untuk Layanan Haji
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Jalur Lengkap Trans Jogja, Lewat Malioboro, Taman Pintar dan Titik Nol Kilometer
- Mataram Culture Fest 2024 Sukses Digelar, Disbud dan DKUKMPP Bantul Klaim Target Terpenuhi
- Catat! Ini Jadwal Bus Damri ke Kawasan Wisata Pantai Selatan DIY Juni 2024
- Masa Jabatan 258 Anggota Badan Permusyawaratan Kalurahan di Sleman Resmi Diperpanjang
- JCW Pertanyakan Kelanjutan Kasus Dugaan Pungli Lapas Cebongan oleh Polresta Sleman
Advertisement
Advertisement