Antisipasi Ageing Population, Pemkab Sleman dan BKKBN Rilis Sekolah Lansia
Advertisement
SLEMAN—Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) pada 2023 sudah memasuki ageing population yang ditandai dengan tingginya jumlah kelompok umur di atas 60 tahun sebanyak 16,02% (persentase penduduk lansia paling tinggi di Indonesia pada).
Struktur penduduk yang menua menimbulkan tantangan yang harus dihadapi, baik oleh lansia sendiri, keluarga lansia, masyarakat, maupun pemerintah. Dengan pertumbuhan lansia yang semakin terus bertambah, maka dibutuhkan kepedulian semua sektor untuk memiliki perhatian untuk ikut meningkatkan kualitas hidup lansia
Advertisement
Salah satu upaya yang dilakukan oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana dalam menghadapi kondisi tersebut adalah dengan mengoptimalkan Kelompok Kegiatan Bina Keluarga Lansia (BKL) dan dengan mengadakan program Sekolah Lansia. Sekolah Lansia adalah model pendidikan non formal bagi lanjut usia dengan menerapkan kurikulum terpadu yang memanfaatkan latihan, permainan dan senam pengetahuan kepada peserta terkait bagaimana menjaga kemandirian dan mencegah penyakit degeneratif.
Sampai dengan awal 2024 sudah terbentuk 13 Sekolah Lansia yang tersebar di lima kabupaten/kota dengan 8 sekolah yang terbentuk dari anggaran APBN dan 5 didukung oleh anggaran APBD Kabupaten Sleman. Perwakilan BKKBN Provinsi DIY mendapatkan target nasional berupa Proyek Prioritas Nasional (Pro PN) sebanyak 143 kelompok BKL pada lima kabupaten/kota.
Sleman sebagai Kabupaten dengan dukungan yang besar terhadap lansia, pada tanggal 27 Mei 2024 kembali melaunching sekolah lansia yang ke 6 di Kabupaten Sleman dan ke 14 di DIY. Kegiatan ini dilaksanakan di Balai Kelurahan Banyu Manunggal, Gamping, Kabupaten Sleman. Menjadi Istimewa karena pada peresmian sekolah lansia ini langsung dilakukan oleh Deputi KSPK BKKBN RI Nopian Andusti, SE, MT.
“Saya sangat bangga dengan Kabupaten Sleman yang sampai saat ini telah terbentuk 6 sekolah lansia,” ungkap Nopian.
Deputi KSPK ini menyampaikan untuk 2024 diharapkan minimal terbentuk satu Sekolah Lansia baru setiap kabupaten/kota, terutama yang belum terbentuk. Melalui sekolah lansia di kelompok BKL diharapkan dapat memberikan kontribusi positif dalam meningkatkan kualitas hidup para lansia serta memperkuat peran mereka dalam kehidupan bermasyarakat.
“Setiap orang pasti menginginkan menjadi lansia, untuk itu marilah menjadi lansia yang produktif, aktif, sehat dan mandiri yang bisa tetap berdaya dan bermanfaat” tutup Nopian diakhir sambutannya.
Pada kesempatan yang sama Kepala Dinas P3AP2KB Sleman Wildan Solichin memahami penyelenggaraan sekolah lansia membutuhkan pendanaan yang lebih dari penyelenggaraan kelompok BKL reguler, sehingga pihaknya memaklumi jika BKKBN tidak bisa menginisiasi banyak sekolah lansia. Sekolah lansia yang dilaunching ini mendapatkan dukungan pendanaan dari APBD Kabupaten Sleman, yang dalam penyelenggaraannya bekerjasama dengan Indonesi Ramah Lansia dan BKKBN DIY.
Launching Sekolah Lansia diakhiri dengan pertemuan/kelas perdana dengan pemateri drg. Prasasti Bintarum dari Indonesia Ramah Lansia (IRL) yang menyampaikan materi terkait sindrom Geriatri. Tampak hadir pada kegiatan tersebut Kepala Perwakilan BKKBN DIY, Dr. Andi RItamariani, M.Pd, Panewu Gamping, Danramil, PLKB dan TP PKK. Kegiatan ini dihadiri oleh 50 orang peserta dan 25 orang diantaranya adalah siswa lansia Sekolah Lansia. (***)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Pemerintah Inggris Dukung Program Makan Bergizi Gratis Prabowo-Gibran
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- BPBD Bantul Sebut 2.000 KK Tinggal di Kawasan Rawan Bencana Longsor
- Dua Bus Listrik Trans Jogja Senilai Rp7,4 Miliar Segera Mengaspal
- Akan Dipulangkan ke Filipina, Begini Ungkapan Mary Jane Veloso
- Lima Truk Dam Asal Jogja Buang Sampah ke Saptosari Gunungkidul, Sopir Diamankan Polisi
- Catat! Malam Jumat Kliwon Pekan Depan Ada Sendratari Sang Ratu di Parangkusumo
Advertisement
Advertisement