Tak Hanya Rutin Cuci Darah, Suwanto Manfaatkan BPJS Kesehatan untuk Pengobatan Sakit Jantung
Advertisement
SLEMAN—Cuci darah atau hemodialisis adalah prosedur untuk menggantikan fungsi ginjal yang sudah tidak bisa bekerja dengan baik akibat kerusakan pada organ tersebut. Tantangan besar para penderita gagal ginjal yang menjalani cuci darah adalah biaya berobat yang mahal.
Beruntung bagi Suwanto, 58, warga Kalurahan Tirtomartani, Kalasan, Sleman telah terdaftar menjadi peserta Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
Advertisement
Suwanto mengatakan, ia harus menerima kenyataan saat didiagnosa dokter mengalami gagal ginjal sehingga harus rutin menjalani cuci darah sebanyak dua kali dalam sepekan.
Selama menjalani cuci darah, dia tidak mengeluarkan biaya apapun dikarenakan sudah ditanggung oleh BPJS Kesehatan. “Sudah rutin menjalani cuci darah selama 10 bulan, sebanyak dua kali dalam sepekan dan semuanya dijamin oleh Program JKN,” katanya saat menjalani proses cuci darah di Klinik Dialisis Damai Sejahtera di Kalurahan Sinduharjo, Ngaglik, Rabu (29/5/2024).
Menurut dia, keberadaan BPJS Kesehatan sangat membantu dalam proses perawatan terhadap sakit yang diderita.
BACA JUGA: persatuan ahli farmasi indonesia
Suwanto mengakui sudah menjadi peserta JKN sejak pertama kali diluncurkan oleh pemerintah di 2014. “Saya menjadi peserta JKN sejak bekerja di Medan hingga pindah ke Sleman dan selalu rutin membayar iuran bulanan. Keberadaan Program JKN selama satu dekade ini telah membawa banyak manfaat bagi masyarakat Indonesia,” katanya.
Sebelum sakit, dia beranggapan kepesertaan BPJS Kesehatan tidak memberikan manfaat. Namun demikian, hal itu berubah pada saat divonis menderita gagal ginjal sekitar sepuluh bulan yang lalu. “Ternyata manfaatnya besar karena selama proses perawatan untuk cuci darah diberikan gratis. Coba kalau harus bayar, maka banyak uang harus dikeluarkan. Ini belum termasuk ongkos bolak balik ke klinik,” ujar Suswanto.
Sekarang juga pelayanan kesehatan makin simple, untuk mendapatkan layanan cuci darah cukup pakai sidik jadi. Semua terasa makin mudah dan cepat. Lalu manfaat JKN ini tidak hanya untuk cuci darah saja. Pasalnya, hampir bersamaan dengan sakit ginjal, ia juga didiagnosa menderita penyakit jantung. “Saya bersyukur proses pengobatan penyakit ini berjalan lancar dan seluruhnya juga ditanggung oleh BPJS Kesehatan. Kondisi sekarang jantung saya sudah membaik,” kata Suswanto.
Dari awal BPJS Kesehatan lahir ia telah mengamati, seperti bayi baru lahir pasti perlu banyak belajar dan dikembangkan. Diperbaiki pola asuhnya, sampai tumbuh dewasa dengan baik. Begitu juga program ini, mulai dari adanya keluhan kemudian banyak perbaikan dan inovasi-inovasi yang dikembangkan membuat program ini semakin baik. Dan banyak memberikan kemudahan dalam hal pelayanan kesehatan.
Suwanto berharap seiring dengan tumbuh dan berkembangnya program JKN ini, banyak masyarakat juga semakin paham dan meyakini bahwa program ini benar-benar harus dimiliki oleh setiap orang yang harus dijaga bersama.
BACA JUGA: Cuci Darah 2 Kali Seminggu, Rusdiyono Lega Seluruh Ditanggung BPJS Kesehatan
Dia mengakui pelayanan JKN sampai saat ini sudah berjalan dengan baik dan telah banyak peserta yang merasakan manfaatnya. Dia pun berharap hal ini bisa dijaga dengan terus berupaya mengembangkan inovasi-inovasi untuk meningkatkan kepuasan peserta.
"Kalau manfaatnya banyak kenapa tidak kita dukung, mengikuti program ini tidak ada ruginya. Iurannya sangat murah dan manfaatnya yang diterima sangat besar. Dengan iuran yang kita bayarkan juga akan kembali ke kita lagi nantinya. Kalau kita tidak sakit, nantinya bisa dimanfaatkan juga untuk keluarga kita. Seperti saat ini, iuran saya dan juga iuran peserta lain ikut membantu biaya pengobatan saya," tutup Suwanto.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Kementerian PU SIapkan Logistik dan SDM untuk Antisipasi Dampak Cuaca Ekstrem
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Polres Bantul Melarang Penggunaan Petasan Saat Malam Tahun Baru
- Jalur Fungsional Tol Jogja-Solo Segmen Klaten-Prambanan Dibuka Gratis, Mayoritas Kendaraan Keluar Masuk di Gerbang Tol Prambanan
- Sejumlah Karya Murid Bertema Lingkungan Dipamerkan di Jogja
- Puncak Dies Natalis Ke-69 Sanata Dharma: Menguatkan Komitmen Bersama Merawat Semesta
- Malioboro Tak Ada Car Free Night selama 8 Hari, Catat Tanggalnya
Advertisement
Advertisement