Advertisement

Peminat Rumah Bersubsidi di DIY Terus Meningkat, Pengembang Berharap Program FLPP Dilanjutkan

Sunartono
Sabtu, 01 Juni 2024 - 23:17 WIB
Sunartono
Peminat Rumah Bersubsidi di DIY Terus Meningkat, Pengembang Berharap Program FLPP Dilanjutkan Foto ilustrasi akad jual beli rumah bersubsidi. - Istimewa.

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Jumlah peminat rumah bersubsidi dengan harga terjangka terus di wilayah DIY terus bertambah. Oleh karena itu program fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP) yang digulirkan pemerintah untuk rumah bersubsidi perlu dilanjutkan di masa-masa mendatang.

Tingginya minat masyarakat berpenghasilan rendah terhadap rumah murah di Jogja dibuktikan dengan kehadiran para calon pembeli yang melakukan akad kredit rumah bersubsidi di BTN, Sabtu (1/6/2024). Salah satu pengembang dari PT Maro Anugerah Jaya Rony Hendro Wibowo mengakui tingginya minat masyarakat DIY terhadap rumah bersubsidi.

Advertisement

BACA JUGA : Pemda DIY Sediakan Rumah Bersubsidi Untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah

"Saat ini sudah ada 50 unit konsumen perumahan subsidi yang melakukan akad. Mereka sangat antusias karena baru pertama kali mereka menerima dan membeli unit rumah," katanya.

Ia memastikan para konsumen tersebut telah memenuhi syarat. Mereka termasuk kategori masyarakat berpenghasilan rendah dengan minimal sekitar gaji Rp2 juta. Adapun unit yang dikembangkan tersebut adalah Nawa Village berada di kawasan Pleret, Bantul.

"Kalau total ada 140 unit di satu perumahan. Secara umum kami mengembangkan ada sekitar 4 sampai 5 kawasan. Khusus yang akad ini fasilitasnya ada klinik pratama yang akan dibangun," kata pengembang yang telah beroperasi sejak 2017 tersebut.

Ketua Asosiasi Pengembang Perumahan Sederhana Sehat Nasional (Aspernas) DIY Suranto menyatakan hampir sebagian besar pengembang yang membangun rumah bersubsidi di DIY, mereka diminati masyarakat. Hal ini tidak lepas dari tingginya harga rumah di DIY, padahal banyak sekali masyarakat yang tidak memiliki kemampuan.

"FLPP ini sangat membantu masyarakat, saat ini harga Rp166 juta mengangsur 20 tahun kurang dari Rp1 juta. Kalau mengontrak rumah kan mahal juga. Rumah murah jadi impian masyarakat di DIY pada umumnya karena disubsidi berupa bunga hanya 5 persen flat sampai selesai," katanya.

Oleh karena itu, sebagian besar pengembang menyaranakn agar program FLPP untuk rumah bersubsidi ini ke depan bisa terus dilanjutkan. Alasannya karena program tersebut sangat membantu masyarakat berpenghasilan rendah. Suranto mengakui program tersebut memang tidak mudah dan butuh komitmen dari pemerintah selaku pihak yang memberikan subsidi.

BACA JUGA : Respons Tapera, MBPI DIY Sebut Besaran Potongan Beratkan Pekerja dan Perusahaan

"Tentu harapan kami nanti akan pemerintahan baru apakah masih dilanjut atau bahkan tidak dilanjut. Harapan kami semua termasuk kami selaku asosiasi program ini bisa dilanjutkan. Asosiasi kami menguasai sekitar 40 hektare atau sekitar 4.000 unit per tahun, ini kalau berdasarkan data pemerintah masih sangat kurang kebutuhannya," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Gempur Rokok Ilegal

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Kualitas Udara Jakarta Terburuk Ketiga Dunia Minggu Pagi Ini

News
| Minggu, 23 Juni 2024, 08:47 WIB

Advertisement

alt

Libur Iduladha, Warung Satai Klathak di Jogja Ini Diserbu Wisatawan

Wisata
| Kamis, 20 Juni 2024, 21:07 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement