Kandungan Formalin pada Ikan Masih Ditemukan di Kulonprogo, Ini Kata DKP
Advertisement
Harianjogja.com, KULONPROGO—Kandungan formalin dalam ikan segar yang dijual pedagang masih ditemukan di Kulonprogo. Penemuan formalin itu sebesar 20 miligram per liter dalam ikan jambal dan cumi kering asin dari salah satu pasar di Kapanewon Wates.
Petugas pembina mutu hasil kelautan dan perikanan, Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kulonprogo, Isna Bahtiar menjelaskan penemuan kandungan formalin pada ikan segar yang dijual itu karena pihaknya secara rutin melakukan pengawasan dan pemantauan produk perikanan.
Advertisement
BACA JUGA: BBPOM DIY Temukan Makanan Berformalin di Kota Jogja
Meskipun begitu, pihaknya menyebut jumlah kandungan formalin yang ditemukan pada ikan segar masih taraf wajar.
"Temuan ini terjadi saat kami mengambil 20 sampel ikan kering asin, satu sampel ikan pindang tongkol, dua sampel ikan pindang selam, dan sejumlah ikan jambal dan cumi kering. Sampel yang kami uji di laboratorium, hasilnya ada yang positif formalin," terangnya, Rabu (5/6/2024).
DKP Kulonprogo pun menindaklanjuti temuan tersebut kepada pedagang. Ia meminta agar tidak menjual dua jenis ikan itu dan tidak menerima suplai ikan dari penyuplai yang memberikan dua ikan positif formalin itu. Ia juga meminta pedagang ikan untuk lebih teliti.
Isna menerangkan temuan terhadap formalin pada ikan tergolong sedikit. "Jika dibandingkan sampel yang selalu kami ambil dan uji, hasil kandungan berbahaya tidak cuma formalin jumlahnya sangat sedikit," paparnya.
Dalam sebulan, DKP Kulonprogo selalu melakukan pemantauan produk perikanan. "Pemantauan ini kami lakukan dengan Satpol PP Kulonprogo, pedagang yang kami tinjau juga kooperatif dan terbuka serta mau mematuhi arahan kami," jelasnya.
Sementara itu Kepala DKP Kulonprogo Trenggono Trimulyo menjelaskan program pemantauan produk perikanan memang rutin dilakukannya. Bahakn programnya tak cuman satu, terdapat program kerja sama dengan Satpol PP dan program tahunan.
BACA JUGA: BPOM Ajak Warga Waspada Formalin dalam Pangan
Trenggono menyebut dalam program tahunan pemantauan produk perikanan Kulonprogo memiliki target memeriksa 165 sampel pertahun. "Tujuan program ini adalah memastikan produk perikanan yang beredar benar-benar aman, bersih, dan sehat," tuturnya.
Temuan kandungan berbahaya pada ikan yang dijual di Bumi Binangun, menurut Trenggono, umumnya dari luar daerah. "Kalau yang dari lokal Kulonprogo dapat kami pastikan aman dan sehat semua, karena kami punya standar operasional prosedur (SOP) yang ditaati nelayan dan pembudidaya ikan lainnya," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Jelang Natal dan Tahun baru, Volume Kendaraan di Tol Trans Jawa Meningkat
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Prakiraan Cuaca di Jogja Minggu 22 Desember 2024, BMKG: Potensi Hujan Ringan Terjadi di DIY
- Mau Jalan-jalan Keliling Jogja? Berikut Rute dan Jalur Trans Jogja bisa Bayar QRIS
- Top Ten News Harianjogja.com, Minggu 22 Desember: Wisatawan Masuk Jogja, Tol Jogja-Solo, Laju Timnas di AFF Terhenti
- Kunjungi Kulonprogo, Mendes PDT Minta Seluruh Desa Kembangkan Potensi Lokal
- Persaingan Antarkampus di DIY Makin Ketat, ITNY: Jadi Motivasi Positif
Advertisement
Advertisement