Advertisement
DPAD DIY Gelar Bedah Buku untuk Edukasi Masyarakat Mengenai Ketahanan Keluarga

Advertisement
BANTUL—Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah (DPAD) DIY bersama DPRD DIY menggelar bedah buku bertajuk Guyub Rukun Ayem Tentrem Keluarga Bahagia dalam Masyarakat Jawa karya Cahyadi Takariawan dan Ida Nur Laila di Kalurahan Triwidadi, Pajangan, Bantul, Kamis (20/6/2024).
Bedah buku tersebut digelar untuk mengedukasi masyarakat mengenai ketahanan keluarga.
Advertisement
Ketua Tim Bedah Buku DPAD DIY, Sri Wahyudi, menyampaikan bedah buku digelar untuk meningkatkan minat membaca masyarakat DIY. Dia mengatakan tema mengenai kerukunan dalam keluarga dipilih karena dekat dengan persoalan masyarakat.
Selain itu, dia juga berharap agar bedah buku tersebut dapat mempertahankan DIY sebagai provinsi dengan tingkat kegemaran membaca terbaik secara nasional dalam dua tahun terakhir. “Bedah buku ini diselenggarakan untuk meningkatkan minat baca masyarakat, sehingga DIY dapat tetap menjadi provinsi dengan tingkat kegemaran membaca terbaik nasional,” katanya.
Dia menyampaikan tahun ini bedah buku akan digelar hingga 230 kali. Dia berharap masyarakat dapat meningkatkan minat membaca dan mendapatkan manfaat dari bedah buku tersebut.
Sementara, anggota DPRD DIY, Boedi Dewantoro, mengatakan keluarga merupakan kunci kekuatan dan kemajuan bangsa serta negara. Oleh karena itu, keluarga yang guyub rukun ayem tentrem akan menjadi fondasi terwujudnya Indonesia yang kuat dan beradab.
Dia menuturkan bedah buku tersebut merupakan salah satu bagian upaya edukasi dan evaluasi bagi keluarga Indonesia agar selalu mengupayakan perbaikan dari waktu ke waktu. Dia berharap dengan bedah buku tersebut, setiap keluarga menjadikan anggota keluarganya sebagai prioritas dalam memberikan perhatian.
“Dalam perspektif ketahanan nasional, keluarga merupakan salah satu aspek penting dalam menjaga serta menguatkan bangsa dan negara,” ujarnya.
Menurut dia, ketahanan keluarga dapat diartikan sebagai kondisi dinamis suatu keluarga yang berisi keuletan dan ketangguhan dalam menghadapi serta mengatasi segala ancaman, tantangan, hambatan, dan gangguan yang datang dari luar maupun dari dalam, secara langsung maupun tidak langsung, yang membahayakan keharmonisan, kelangsungan, serta keutuhan keluarga.
Dia menambahkan ketahanan keluarga bukan hanya sebuah harapan yang bersifat individual, melainkan juga telah diamanatkan dalam Undang-Undang (UU) No.52/2009 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga.
Menurut UU tersebut, pembangunan keluarga bertujuan untuk meningkatkan kualitas keluarga agar dapat timbul rasa aman, tenteram, dan harapan masa depan yang lebih baik dalam mewujudkan kesejahteraan lahir dan kebahagiaan batin.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Polisi Tangkap Sejumlah Orang Mengaku Wartawan yang Memeras Warga
Advertisement
Tren Baru Libur Sekolah ke Jogja Mengarah ke Quality Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Operasi Patuh Progo di Jogja Segera Dimulai, Ini Sasaran Pelanggaran yang Ditindak
- Baru Diluncurkan, Koperasi Desa Merah Putih Sinduadi Dapat Ratusan Pesanan Sembako
- DIY Bakal Bentuk Sekber Penyelenggara Haji-Umroh, Upayakan Direct Flight dari Jogja ke Makkah
- Sasar 2 Terminal di Gunungkidul, Kegiatan Jumat Bersih Jangan Hanya Seremonial Semata
- Dibuka Mulai 14 Juli, Sekolah Rakyat SMA di Bantul Tampung 200 Siswa dari Keluarga Miskin Ekstrem
Advertisement
Advertisement