3 SMK di Sleman Ini Terdampak Tol, Begini Nasibnya
Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN—Balai Pendidikan Menengah (Dikmen) Sleman memastikan ada tiga sekolah di bawah kewenangannya yang terdampak proyek pembangunan tol, baik itu Tol Jogja-Solo maupun Tol Jogja-Bawen.
Kepala Balai Dikmen Sleman, Dwi Agus Muchdiharto menjelaskan ketiga sekolah terdampak tol tersebut masing-masing adalah SMKN 1 Depok, SMK YPKK 3 dan SMK 17 Seyegan.
Advertisement
SMKN 1 Depok dan SMK YPKK 3 terdampak pembangunan Tol Jogja-Solo. Sedangkan satu sekolah lainnya, SMK 17 Seyegan terdampak pembangunan tol lainnya di Sleman yakni Tol Jogja-Bawen.
Untuk di SMK 17 Seyegan, pembangunan tol sudah berada di dekat sekolah. Akan tetapi untuk sekolah yang terdampak Tol Jogja-Solo belum ada aktivitas proyek yang terlihat di sekitar sekolah. "Di jalur yang itu [Tol Jogja-Solo] memang belum diapa-apakan sama sekali. Yang di SMK YPKK 3 juga belum dimulai," terangnya.
Adapun, luasan area sekolah yang terdampak tol beragam. Di SMKN 1 Depok, luasan area sekolah yang terdampak tol hanya berkisar 300 meter persegi.
Sementara di SMK 17 Seyegan, luasan yang terdampak tol mencapai lebih dari 500 meter persegi. Akan tetapi di SMK YPKK 3, hampir seluruh bangunan sekolah terlena sehingga terpaksa harus pindah.
Agus menjelaskan tak semua sekolah yang terdampak direlokasi. Pasalnya beberapa sekolah hanya terdampak minor sehingga tidak perlu memindahkan seluruh aktivitas belajar mengajar ke lokasi yang baru.
Skema yang diterapkan pada tiap-tiap sekolah terdampak tol pun berbeda-beda, tergantung sedikit banyaknya area sekolah yang terdampak tol. Di SMKN 1 Depok dan SMK YPKK 3, Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) tetap digelar di bangunan eksisting yang saat ini ada. Area yang terdampak tol nantinya akan diganti berupa bangunan di lahan yang lain.
SMKN 1 Depok yang disebut Agus mendapat ganti rugi senikai miliaran rupiah tidak ingin ganti rugi berupa uang, melainkan dalam bentuk bangunan jadi. "Sekolah tidak mau menangani sendiri, pokoknya nanti kalau ada uang kami hanya menerima barang, pokoknya yang bangunkan dari pihak tol," kata Agus.
Untuk SMK 17 Seyegan, ganti rugi akan menyasar bangunan terdampak lantaran status tanahnya merupakan tanah kas desa. Sama dengan SMKN 1 Depok, pembangunan sekolah nantinya diharap dikerjakan oleh pengelola jalan tol.
Sementara itu khusus untuk SMK YPKK 3 yang yang bangunannya seluruhnya terkena proyek, sekolah harus pindah ke gedung yang baru. Lantaran status tanah yang digunakan sewa, sedangkan bangunan yang ada menjadi milik penyewa maka pembangunan gedung baru YPKK pun diungkapkan Agus sepenuhnya dibiayai anggaran mandiri. "Itu bedol [SMK YPKK 3], habis kena semua," tandasnya.
"Pendanaanya dari komite, pribadi semuanya," imbuhnya.
Gedung baru sudah jadi dan menunggu ditempati. Hanya saja pihak sekolah akan tetap menggelar KBM di gedung lama sampai diminta pindah nantinya. SMK YPKK bakal menempati tanah kas desa di bekas SD yang sudah tidak terpakai.
Agus berharap pemindahan sarana dan pra sarana belajar di SMK YPKK 3 bisa dibantu oleh pengembang jalan tol. Apalagi bila melihat SMK yang sebagian besar memiliki perlengkapan praktikum hingga instalasi jaringan komputer yang tak sedikit. "Harapan saya dari pengelola jalan tol juga bisa memberikan sedikit bantuan untuk perpindahan, baik itu sarana prasarana maupun yang lainnya," lanjutnya.
BACA JUGA: SDN Nglarang Terdampak Tol Jogja-Solo, Begini Tahapan Proses Relokasinya
Sebelumnya Kepala SMK 17 Seyegan, Eny Pujiasri menjelaskan secara umum lahan sekolah berdiri di atas TKD. Adapun total luas lahan sekolah yang terdampak proyek tol mencapai 560 meter persegi.
Setidaknya ada empat laboratorium, satu koperasi dan satu kantin di SMK 17 Seyegan yang dipastikan terdampak pembangunan Tol Jogja-Bawen. "TKD yang kami pakai saat ini itu yang terkena dampak 560 meter persegi. Insyallah nanti diganti sepenuhnya menggunakan TKD yang lain, minimal sama dengan TKD yang terdampak," terang Eny pada Januari lalu.
Lahan pengganti yang disiapkan untuk membangun sejumlah gedung sekolah terdampak berada tepat di depan sekolah. Secara konstruksi, gedung baru yang akan dibangun di depan sekolahan nantinya akan disambungkan dengan gedung sekolah eksisting yang tidak terdampak.
Dalam pengerjaan konstruksinya, Eny berharap pihak pengembang mempertimbangkan jarak bangunan sekolah dengan jalan tol. Pembangunan gedung baru kata Ery nantinya akan ditanggung pihak tol.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Presiden Prabowo dan PM Inggris Sepakat Dukung Gencatan Senjata di Gaza
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Top Ten News Harianjogja.com, Kamis 21 November 2024, Mary Jane hingga Jogja Planning Gallery
- Tabrakan dengan Truk Boks di Jalan Tempel-Turi, Pengendara Motor Meninggal di Lokasi Kejadian
- KAI Amankan 7.200 Barang Milik Penumpang, Total Senilai Rp11,4 Miliar
- Pekerja Kreatif Bertemu Calon Walikota Jogja Hasto Wardoyo, Bahas Apa?
- Hasil Pemetaan dan Rekomendasi dari Bawaslu Bantul Terkait Potensi TPS Rawan di Pilkada Bantul 2024
Advertisement
Advertisement