Advertisement

Promo November

Sultan Berharap ITF Bawuran Pleret Bantul Kelola Sampah Menjadi Bahan Baku Industri di DIY

Newswire
Selasa, 09 Juli 2024 - 11:57 WIB
Abdul Hamied Razak
Sultan Berharap ITF Bawuran Pleret Bantul Kelola Sampah Menjadi Bahan Baku Industri di DIY Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X saat mengamati sejumlah alat pengolahan sampah modern di Kompleks Kepatihan, Yogyakarta, Jumat (17/5/2024). Alat itu akan dioperasikan di Intermediate Treatment Facility (ITF) di Bawuran, Bantul. ANTARA - Luqman Hakim.

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Keberadaan Intermediate Treatment Facility (ITF) di Bawuran, Pleret Bantul diharapkan mampu mengolah sampah dari lima kabupaten/kota di wilayah DIY menjadi bahan baku industri.

"Tanahnya luas, jadi harapan saya bukan hanya (sampah) Bantul dan Kota Yogya, siapa tahu Sleman juga lari ke situ, Kulon Progo, dan Gunungkidul pun bisa lari ke situ karena harapannya itu menjadi produk industri," kata Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X dalam keterangan resmi, Selasa (9/7/2024).

Advertisement

BACA JUGA: Tak Cuma Plastik, Sampah Lautan di Gunungkidul Juga Berasal dari Jaring Nelayan

Sultan menegaskan sampah di ITF Bawuran tidak sekedar sebagai tempat pembuangan sampah saja, namun diproyeksikan menjadi tempat pengolahan sampah menjadi bahan baku industri.

Sampah yang diolah di ITF Bawuran sebanyak 80 persen akan menjadi bahan baku industri, sedang 20 persen sisanya menjadi pupuk untuk menyokong pertanian.

Area ini juga diproyeksikan tidak hanya mengolah sampah milik Kota Yogyakarta dan Kabupaten Bantul saja, namun diharapkan juga sampah dari Sleman, Gunungkidul dan Kulon Progo.

"Produknya kan ada dan kita sudah tahu, bisa jadi mebel dan sebagainya, bukan sekadar sampah jadi pupuk. Pupuk itu hanya 20 persen, sisanya bahan baku industri dari sampah," kata dia.

Pembangunan ITF Bawuran merupakan salah satu upaya pemerintah dalam menangani permasalahan sampah di wilayah DIY.

Berdiri di atas Sultan Ground, Bawuran, Pleret, Bantul, ITF ini diproyeksikan mampu menerima 70 ton sampah per hari dan mengolahnya hingga 50 ton per hari.

Saat ini, pembangunan pada tahap I sudah selesai, dan menunggu pembangunan tahap II pada Agustus 2024.

Sultan menegaskan komitmennya untuk melanjutkan proyek strategis yang membutuhkan dana besar tersebut, meski terdapat keterbatasan anggaran.

"Anggarannya tidak bisa satu tahap, harus dua tahap, nanti kan dimulai dan kami sudah sepakat untuk pelaksanaan itu," kata Sri Sultan.

Sekda DIY Beny Suharsono menegaskan proyek ITF Bawuran tetap berjalan dan tidak dibatalkan.

Beny memastikan pembangunan ITF Bawuran tidak mangkrak, akan tetapi pengelola sedang menunggu kucuran dana investor pada tahap kedua mendatang.

Menurut dia, pembangunan ITF Bawuran membutuhkan waktu panjang, sehingga butuh bantuan investor, mengingat ITF tersebut nantinya akan menjadi tempat pengolahan sampah skala besar.

Beny menyebut sudah ada calon investor dari Amerika Serikat yang tertarik untuk berinvestasi dalam proyek ini.

"ITF Bawuran tidak batal, sudah ada investor yang masuk ada dari Amerika dan sudah datang ke Kepatihan," ujar dia.

Beny menegaskan, di ITF Bawuran selain mengolah sampah, nantinya di sana juga akan dilakukan pengolahan hasil sampah.

"ITF Bawuran itu kan proses industri, butuh investasi. Gubernur juga sepakat investasi tidak jangka pendek, tapi jangka menengah dan panjang. Nantinya juga diolah tidak hanya sampah, tapi bahan baku industri," kata Beny.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Anies Baswedan Diprediksi Mampu Dongkrak Elektabilitas Pramono Anung-Rano Karno

News
| Kamis, 21 November 2024, 23:37 WIB

Advertisement

alt

Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism

Wisata
| Selasa, 19 November 2024, 08:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement