Advertisement

Promo November

Gumuk Pasir di Parangtritis Diusulkan Jadi Geopark Nasional

Newswire
Minggu, 14 Juli 2024 - 11:07 WIB
Abdul Hamied Razak
Gumuk Pasir di Parangtritis Diusulkan Jadi Geopark Nasional Gumuk pasir di Pantai Parangtritis. - IST/Humas Pemkab Bantul

Advertisement

Harianjogja.com, BANTUL—Gumuk Pasir yang ada di kawasan Pantai Parangtritis yang merupakan salah satu Geopark Jogja bakal dinilai oleh tim nasional. Penilaian dilakukan untuk ditingkatkan statusnya menjadi Geopark Nasional.

Kepala Dinas Pariwisata Bantul Saryadi mengatakan bahawa pada 22 Juli 2024 akan dilakukan penilaian terhadap Geopark Jogja, termasuk di dalamnya Gumuk Pasir Barchan Parangtritis untuk ditingkatkan statusnya menjadi Geopark Nasional.

Advertisement

BACA JUGA: Geopark Jogja Siap Lakukan Pra Verifikasi untuk Pengusulan sebagai Geopark Nasional

"Tim penilai yang akan melakukan penilaian Geopark Jogja tersebut berasal dari anggota Pakar Komite Nasional Geopark Indonesia, UNESCO Global Geopark Raja Ampat, dan Ketua Tim Teknis BP UNESCO Global Geopark Ijen," katanya, Minggu (14/7/2024)

Dia mengatakan, luas keseluruhan Gumuk Pasir di kawasan Pantai Parangtritis Bantul adalah 412,8 hektare, yang terdiri zona inti seluas 141,10 hektare, kemudian zona penyangga di bagian barat seluas 176,43 hektare, dan zona penyangga di bagian timur seluas 95,27 hektare.

"Gumuk Pasir Parangtritis merupakan salah satu Geopark Jogja yang ada di Bantul, Gumuk Pasir Parangtritis memiliki keunikan berupa bulan sabit terbalik atau disebut barchan," katanya.

Oleh karena itu, kata dia, Kabupaen Bantul harus bangga karena telah dikaruniai sebuah kekayaan geologi yang hanya ada dua di dunia yaitu di Mexico dan Indonesia.

Lebih lanjut dia mengatakan, Geopark Jogja dilahirkan untuk menyampaikan kepada dunia bahwa sumbu atau garis atau poros imajiner yang melambangkan keselarasan dan keseimbangan hubungan manusia dengan Tuhan, dan manusia dengan manusia maupun manusia dengan alam.

Termasuk lima anasir pembentukan yakni api (agni) dari gunung Merapi, tanah (bantala) dari bumi Ngayogyakarta dan air (tirta) dari Laut Selatan, angin (maruta) dan akasa (ether), termasuk tiga unsur yang menjadikan kehidupan yaitu fisik, tenaga dan jiwa.

"Telah tersibak bentang alam Jogja, lorong Merapi dan Gumuk Pasir yang saling mempengaruhi secara alamiah, dengan dukungan keberadaan Perbukitan Menoreh dan Perbukitan Batur Agung telah hidup dan menghidupi peradaban ini," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Musim Hujan Tiba, Masyarakat Diminta Waspada Ancaman Demam Berdarah

News
| Kamis, 21 November 2024, 15:47 WIB

Advertisement

alt

Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism

Wisata
| Selasa, 19 November 2024, 08:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement