Ribuan Pekerja Indonesia Terlibat Judi Online di Kamboja, Ini Kata Disnaker Sleman
Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN—Dinas Tenaga Kerja Sleman tidak menemukan Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Bumi Sembada yang bekerja di Kamboja. Penelusuran dilakukan karena adanya informasi dari Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Benny Rhamdani menyebut ada 1.914 orang Indonesia di Kamboja terlibat scaming dan judi online.
“Tidak ada PMI asal Sleman yang bekerja di Kamboja,” kata Kepala Dinas Tenaga Kerja Sleman, Sutiasih kepada wartawan, Rabu (31/7/2024).
Advertisement
Dia menjelaskan, kepastian ini mengacu pada sistem SIAP KERJA yang dimiliki Kementerian Tenaga Kerja. Lewat aplikasi ini akan diketahui penempatan kerja untuk PMI yang telah diizinkan menjadi negara tujuan pekerja. "Lowongan kerja di aplikasi tidak ada,” katanya.
BACA JUGA: Pemeriksaan Bareskrim Polri Terhadap Kepala BP2MI Benny Rhamdani Belum Tuntas
Meski demikian, ia mengakui hal tersebut tidak bisa menjadi patokan pasti. Pasalnya, apabila ada yang bekerja di Kamboja, maka pelaksanaan tidak sesuai dengan prosedur di disnaker atau berangkat secara illegal. “Kami terus menyarankan kepada calon PMI untuk berangkat melalui jalur resmi,” katanya.
Sutiasih mengungkapkan, pemberangkatan lewat jalur resmi, maka akan memudahkan dalam upaya pemantauan. Hal ini dikarenakan terus ada koordinasi dengan BP2MI berkaitan dengan para pekerja. “Tujuannya untuk menghindari hal-hal yang tak diinginkan dan kalau lewat jalur resmi, maka pemantauan akan lebih mudah,” katanya.
Sebelumnya diberitakan, Antusias warga Sleman untuk berkerja di luar negeri semakin tinggi. Hal ini terlihat dari Jumlah Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang terus bertambah setiap tahunnya.
Di 2022 tercatat ada 206 orang yang bekerja ke luar negeri. Jumlah ini terdiri dari pekerja laki-laki sebanyak 68 orang dan Perempuan 138 orang.
Setahun berikutnya, jumlahnya bertambah menjadi 239 orang. Ini terdiri dari pekerja laki-laki sebanyak 91 orang dan Perempuan 148 orang. “Untuk 2024, hingga akhir Juni sudah ada 182 yang mengurus kerja ke luar negeri. Rinciannya, 88 orang merupakan pekerja laki-laki dan Perempuan ada 94 orang,” kata Kepala Bidang Penempatan, Dinas Tenaga Kerja Sleman, Sumaryati, Kamis (25/7/2024).
BACA JUGA: Gim Online Kini Jadi Sarang Situs Judi Online, Anak-Anak Jadi Sasaran
Dia menjelaskan, tren warga menjadi pekerja migran asal Sleman terus meningkat setiap tahun. Untuk 2024, jumlahnya masih bisa bertambah karena prosesnya masih berjalan.
“Tidak masalah menjadi pekerja migran, asalakan melalui prosedur yang benar,” ungkapnya.
Disinggung mengenai lokasi negara tujuan, ia mengakui Malaysia menjadi tujuan utama. Adapun tujuan negara lain masih di Kawasan Asia seperti Korea Selatan, Hongkong dan Taiwan. “Paling banyak memang masih dengan tujuan negara-negara di Asia,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Anies Baswedan Diprediksi Mampu Dongkrak Elektabilitas Pramono Anung-Rano Karno
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal SIM Keliling di Kulonprogo Kamis 21 November 2024
- Prakiraan Cuaca Hari Ini di Jogja dan Sekitarnya, BMKG: Masih Didera Hujan
- Jelang Pilkada Sleman, Harda-Danang Gelar Silaturahmi dengan Ponpes Wahid Hasyim
- Jadwal dan Lokasi Bus SIM Keliling Kota Jogja Kamis 21 November 2024
- Jalur Trans Jogja ke Sejumlah Mall dan Kampus di Jogja
Advertisement
Advertisement