Advertisement

Gempa Jogja M5,8: Badan Geologi Belum Temukan Adanya Retakan Tanah

Newswire
Selasa, 27 Agustus 2024 - 00:17 WIB
Sunartono
Gempa Jogja M5,8: Badan Geologi Belum Temukan Adanya Retakan Tanah Foti ilustrasi seismograf gempa bumi / StockCake

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral menyatakan tidak ada dampak ikutan seperti keretakan tanah di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan sekitarnya setelah diguncang gempa berskala magnitudo 5,8 pada Senin (26/8/2024) malam.

"Tidak mengakibatkan terjadinya sesar permukaan dan bahaya ikutan atau collateral hazard yang berupa retakan tanah, penurunan tanah, gerakan tanah dan likuefaksi," kata Kepala Badan Geologi M. Wafid dalam keterangannya di Jakarta.

Advertisement

Wafid juga mengungkapkan kejadian gempa bumi tersebut tidak menyebabkan tsunami walaupun lokasi pusat gempa terletak di laut Perairan Selatan DIY pada koordinat 110,27 BT - 8,78 LS.

Meski demikian, ia mengimbau masyarakat DIY dan sekitarnya supaya tetap waspada karena berdasarkan data Badan Geologi, sebagian besar wilayah yang merasakan guncangan gempa bumi ini
terletak pada Kawasan Rawan Bencana (KRB) untuk gempa bumi golongan menengah hingga tinggi.

Dilaporkan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY kejadian gempa bumi tersebut sempat mengakibatkan jatuhnya genteng di Pasar Prambanan, Sleman, dan tidak ada korban jiwa.

"Bagi penduduk yang rumahnya mengalami kerusakan diharapkan agar mengungsi ke tempat aman sesuai dengan arahan petugas BPBD setempat," ujar Wafid.

Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melaporkan terdeteksi gempa bermagnitudo 5,8 pada Senin malam pukul 19.57 WIB.

Kemudian sampai dengan pukul 20.45 WIB, BMKG mencatat telah terjadi 11 kali aktivitas gempa bumi susulan dengan magnitudo terbesar 4,0 dan magnitudo terkecil 2,6.

Rangkaian gempa tersebut menurut BMKG adalah gempa menengah dan dangkal itu akibat adanya deformasi batuan di bidang kontak antar lempang wilayah Samudra Hindia, Selatan Gunung Kidul, DIY. Hasil analisis sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust).

Analisa pemodelan BMKG mendeteksi gempa bumi tersebut berdampak dan dirasakan di daerah Sleman, Yogyakarta, Kulonprogo dan Bantul dengan skala intensitas III-IV MMI.

Selanjutnya di daerah Karangkates, Malang, Pacitan, Nganjuk, Trenggalek, Madiun, Kediri, Blitar, Cilacap, Banyumas, Solo, Surakarta dan Klaten dengan skala intensitas II-III MMI.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Tok! DPR Sahkan RUU Kementerian Negara jadi Undang-undang

News
| Kamis, 19 September 2024, 15:07 WIB

Advertisement

alt

Mie Kangkung Belacan Jadi Primadona Wisata Kuliner Medan

Wisata
| Selasa, 17 September 2024, 22:07 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement