Advertisement
Panen Bawang Merah di Bantul Bisa Mencapai 20 Ton Perhektare
Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL—Petani bawang merah di Pantai Selatan DIY mulai panen. Produksinya capai belasan ton per hektare.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Bantul, Joko Waluyo menuturkan lahan pertanian bawang merah di lahan pasir dan sawah mulai panen. Panen bawang merah di lahan pasir mencapai 200 hektare dan yang belum dipanen tersisa 150 hektare.
Advertisement
"Produksinya bagus, tadi produksi di Parangtritis mencapai 18-20 ton per hektare," katanya, Kamis (29/8/2024).
Dia menuturkan tidak ada kendala dalam penanaman bawang merah meski telah memasuki musim kemarau. Menurutnya, penanaman bawang merah di Bantul telah dilakukan dengan ditanam di luar musim (off season). Sehingga, meski memasuki musim kemarau dengan debit air cenderung menurun, namun pertanian bawang merah tidak terdampak.
Menurut Joko kondisi bawang merah yang di panen saat ini cukup baik. "Insyaallah sampai sekarang sarana produksi pertanian [sapotan] aman. Mulai dari pupuk kimia dan organik [ketersediaannya mencukupi], serta hama aman [tidak terserang hama]," katanya.
Harga bawang merah saat ini, katanya, cenderung menurun. Untuk bawang merah kering harganya mencapai Rp16.000 perkg. Untuk menekan biaya produksi pertanian bawang merah, petani Bantul telah menggunakan elektrifikasi. Penyiraman dengan metode tersebut akan mampu mengoptimalkan pengairan lahan pertanian selama musim kemarau.
"Penyiraman pakai elektrifikasi tidak berpengaruh pada musim. Elektrifikasi pakai sumur ditarik dengan pompa listrik. Ini [elektrifikasi] tidak masalah meski kemarau," katanya.
Seorang petani bawang merah di Kalurahan Parangtritis, Kretek, Narty mulai membersihkan dan memanen bawang merahnya. Lahan pertanian bawang merah miliknya seluas sekitar 1.400 meter mampu menghasilkan sekitar 1 ton bawang merah.
BACA JUGA: Pertanian Berkelanjutan Sarihusaha di Kemudo Menuai Hasil
Menurutnya, bawang merah yang diproduksi dinilai memuaskan. Kondisi musim tersebut membuat bawang merah produksinya menjadi kering dan tidak mudah membusuk.
Dia mengaku akan menjual bawang merahnya ke tengkulak sekitar. Bawang merah tersebut dipatok dengan harga Rp15.000 per kg. "Lebih bagus ini [bawang merah], kering- kering," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
BPK Endus Sejumlah Masalah Penting dalam Izin Tambang Minerba
Advertisement
Menikmati Keindahan Alam dan Sungai di Desa Wisata Srikemenut Bantul
Advertisement
Berita Populer
- BEDAH BUKU: Pendidikan dan Asupan Gizi Penting untuk Ciptakan Generasi Muda yang Hebat
- KDB Kawasan Candi Borobudur Berhasil Dikembalikan di Angka 4 Persen, Begini Respons Pengamat
- Jadwal Terbaru KRL Jogja-Solo Kamis 19 September 2024, Berangkat dari Stasiun Tugu dan Lempuyangan
- Catat! Ini Lokasi Layanan SIM Keliling Sleman September 2024
- Jadwal Terbaru! KRL Solo-Jogja Kamis 19 September 2024, Berangkat dari Palur Lewat Jebres, Stasiun Balapan, Purwosari
Advertisement
Advertisement