Advertisement
Bantul Kirim 118 Atlet Pada PON XXI di Aceh-Sumut
Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL—Pemerintah Kabupaten Bantul mengirimkan sebanyak 118 atlet dari 31 cabang olahraga (Cabor) yang akan berlaga di ajang Pekan Olahraga (PON) XXI di Aceh dan Sumatera Utara pada 8 - 20 September 2024.
Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Bantul, Gandung Pardiman mengatakan total ada 154 personel dari Bantul yang diberangkatkan mengikuti PON XXI.
Advertisement
"Jumlah tersebut terdiri dari 118 atlet, 27 pelatih, 8 official, dan satu pendamping. Untuk PON tahun ini, atlet-atlet Bantul terjun dalam 31 cabang olahraga," katanya dalam acara pelepasan atlet, pelatih, dan official Kabupaten Bantul yang akan bertanding dalam PON XXI di Gandung Pardiman Centre, Sabtu (31/8/2024), seperti dikutip dari laman resmi Pemkab.
Madrid Dwi Sanjaya, 20, atlet badminton asal Tamanan, Banguntapan, yang ikut dalam PON XXI mengaku tak sabar terbang ke Aceh untuk mengikuti PON XXI. Ia tidak menyangka olahraga yang ditekuninya sejak usia lima tahun atau saat ia masih berada di bangku taman kanak-kanak ini dapat membawanya hingga ke kompetisi bergengsi tingkat nasional.
“Dulu itu saya mbeling. Sama simbah akhirnya diminta coba masuk klub dan main badminton. Awalnya iseng. Lama-lama kok saya suka dan akhirnya menikmati. Ikut lomba ke mana-mana. Lulus SD, langsung ke Jakarta dan digembleng di sana,”ungkapnya.
Dalam PON XII ini Madrid akan bertarung setidaknya pada dua partai, yakni ganda putra dan ganda campuran. Persiapan yang dilakukan pun tidak main-main. Apalagi ia juga memiliki sepak terjang dalam Porda dan Pra PON sebelumnya akhirnya lolos menjadi salah satu perwakilan dari Kabupaten Bantul.
BACA JUGA: KONI DIY Siapkan Bonus Ratusan Juta Tiap Atlet Peraih Medali PON XXI
“Ini adalah PON perdana saya. Pokoknya saya sangat siap dan sejujurnya sangat menanti-nantikan untuk berangkat ke PON. Karena ya memang ini yang ditunggu,” imbuh Madrid.
Tidak hanya Madrid. Naura Jinan Syarifah,16, dan Nurma Anjan, 20, memiliki semangat serupa. Dua atlet yang sama-sama berdomisili di Kapanewon Sewon ini bertekad membawa pulang medali pada cabang olahraga panjat tebing.
“Sudah sepuluh tahun saya bermain panjat tebing. Ini juga PON perdana saya. Untuk persiapannya lebih ke mental. Karena kalau mental kita jelek, nanti tidak bisa perform yang baik saat bertanding,” papar Anjani.
Perkara mental saat bertanding juga dibahas oleh Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih. Menurutnya, seorang atlet tidak boleh hanya mengandalkan pada keterampilan dan kekuatan fisik saja. Kesiapan mental, seperti yang senantiasa ia tekankan pada atlet-atlet Bantul di sejumlah kesempatan, adalah modal besar dalam memenangkan pertandingan.
“Misalnya saat bertanding, lalu skor tertinggal dengan lawan, jangan cepat-cepat down atau menyerah. Makanya mental itu penting di samping fisik dan keterampilan yang harus diasah. Sekali lagi, selamat dan semangat bertanding dalam PON XXI,” pesan Halim.
Sementara itu, Ketua KONI DIY, Djoko Pekik Irianto, menyebut telah menyiapkan bonus bagi atlet-atlet yang berhasil merebut medali. Untuk peraih medali emas, bonus yang disiapkan untuk atlet adalah Rp 250 juta. Sedangkan untuk pelatih, bonus yang diberikan sebanyak Rp 100 juta. Lalu atlet peraih medali perak akan mendapatkan bonus Rp 125 juta dan untuk pelatih akan diberikan bonus Rp 30 juta.
“Total atlet yang berangkat dalam kontingen DIY itu 441. Ini kontingen terbanyak sepanjang sejarah. Semoga semua dapat bertanding dengan baik dan maksimal. Seperti yang disampaikan Ngarsa Dalem. Orang Jogja itu terkenal nrima. Tapi kalau konteksnya bertanding olahraga ya jangan sampai begitu. Harus mau fight,” tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Menko Airlangga Bantah Pagar Laut 30 Kilometer di Tangerang Terkait PSN PIK 2
Advertisement
Bali Masuk 20 Besar Destinasi Wisata Terbaik di Asia Tahun 2025
Advertisement
Berita Populer
- Harga Cabai Rawit Merah di DIY Diklaim Mulai Turun, Operasi Pasar Dinilai Tak Efektif
- Taman Lalu Lintas Jogja Terus Berbenah Agar Lebih Inklusif
- Tol Jogja-Solo Ruas Junction Sleman-YIA Kulonprogo: Pembebasan Lahan di Hargorejo Kokap Dimulai dengan Pembentukan Satgas
- Sleman Anggarkan Rp896 Miliar untuk Infrastruktur di 2025
- 2 Bulan Beroperasi, TPST Modalan Hanya Mampu Mengolah Sampah 16 Ton per Hari
Advertisement
Advertisement