Advertisement

BEDAH BUKU: Ekstrak Pegagan Penuhi Kebutuhan Nutrisi untuk Cegah Tengkes

Media Digital
Rabu, 18 September 2024 - 21:27 WIB
Arief Junianto
BEDAH BUKU: Ekstrak Pegagan Penuhi Kebutuhan Nutrisi untuk Cegah Tengkes Anggota DPRD DIY Imam Taufik menyampaikan tujuan bedah buku dan peran DPRD dalam mendiseminasikan pengetahuan pencegahan tengkes di Omah Jamu Pandowo, Kalurahan Pampang, Kapanewon Paliyan, Gunungkidul, Rabu (18/9/2024). - Andreas Yuda Pramono

Advertisement

GUNUNGKIDUL—Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah (DPAD) DIY bekerja sama dengan DPRD DIY menggelar bedah buku berjudul Nutrisi Penting Cegah Stunting di Omah Jamu Pandowo, Kalurahan Pampang, Kapanewon Paliyan, Gunungkidul, Rabu (18/9/2024).

Pemilik Omah Jamu Pandowo, Aisyah Titi Sukarti, mengatakan pemenuhan nutrisi untuk otak dapat dilakukan menggunakan tanaman herbal, tidak melulu vitamin dari hewani. Dia memberi contoh dengan pegagan.

Advertisement

Hasil ekstraksi pegagan dapat memenuhi nutrisi pada otak. Pegagan merupakan tanaman kosmopolit yang dapat ditemukan di Asia Tropis sampai daerah subtropis. Masyarakat tidak akan begitu kesulitan untuk mendapat pegagan. “Kami [Omah Jamu Pandowo] juga punya berbagai jenis tanaman, ada sekitar 400 jenis. Produk yang kami buat dari tanaman itu mencapai 24 produk,” kata Aisyah saat ditemui di Omah Jamu, kemarin.

Aisyah menambahkan dia juga melibatkan kelompok wanita tani (KWT) untuk membudidayakan tanaman-tanaman tersebut, termasuk pembibitannya. Ada juga tanaman yang berasal dari beberapa negara bagian Amerika Selatan, Arab Saudi dan Yaman.

Omah Jamu juga mendatangkan bahan baku tanaman rimpang seperti kencur dan jahe; ada juga daun kelor dan legundi dari masyarakat Gunungkidul. Apabila tidak bisa didapat dari Gunungkidul, Aisyah akan mendatangkan dari salah satu Karang Taruna dari Kabupaten Bantul.

Dengan begitu, masyarakat dapat memanfaaatkan tanaman yang berasal dari sekitarnya dalam memenuhi nutrisi pada otak, utamanya untuk mencegah stunting. Penulis Buku, Dian Wahyuningrum menjelaskan tengkes tidak hanya persoalan pangan.

Lebih dari itu, masyarakat perlu memperhatikan kebiasaan sehari-hari dalam menggunakan peralatan dan plastik. “Di sekitar hunian juga ada hal yang membahayakan seperti stereofom dan pembungkus kertas nasi. Sering abai dengan benda-benda itu. Penggunaan alat dapur dari melamin juga kan berbahaya. Di buku ada uraiannya juga. Jadi layak dibaca berbagai kalangan,” kata Dian.

Anggota DPRD DIY, Imam Taufik, mengatakan masyarakat dapat memanfaatkan tumbuh-tumbuhan sekitar rumah untuk mendorong pertumbuhan anak. Sebagai anggota DPRD, dia mengupayakan agar penurunan angka tengkes dapat dilakukan dari dua pihak, yaitu masyarakat dan pemerintah.

Masyarakat perlu meningkatkan kesadaran dalam mempersiapkan generasi mendatang agar terhindar dari tengkes. Pemerintah baik pusat, provinsi maupun kabupaten harus melakukan intervensi agar pencegahan tengkes lebih masif.

Pustakawan Ahli Utama DPAD DIY, Budiyono, mengatakan bedah buku merupakan upaya mendekatkan bacaan ke masyarakat. Dia mengharapkan peserta dapat menindaklanjuti dengan membaca buku yang baru saja dibedah agar ada peningkatan minat baca. (BC)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

BPK Endus Sejumlah Masalah Penting dalam Izin Tambang Minerba

News
| Kamis, 19 September 2024, 19:47 WIB

Advertisement

alt

Menikmati Keindahan Alam dan Sungai di Desa Wisata Srikemenut Bantul

Wisata
| Rabu, 18 September 2024, 10:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement