Advertisement

151 Anak Sekolah di Sleman Terkena Gondongan, Dinkes: Penularannya seperti Flu

David Kurniawan
Jum'at, 27 September 2024 - 15:47 WIB
Maya Herawati
151 Anak Sekolah di Sleman Terkena Gondongan, Dinkes: Penularannya seperti Flu Ilustrasi anak kena gondongan. / Freepik

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMAN—Sebanyak 151 anak usia sekolah terjangkit penyakit gondongan. Dinas Kesehatan (Dinkes) Sleman mengimbau pihak sekolah untuk mewaspadai potensi penyebaran penyakit gondongan atau parotitis. Total hingga  sekarang sudah ada 151 anak yang terjangkit penyakit ini.

Kepala Dinas Kesehatan Sleman, Cahya Purnama mengatakan penyakit gondongan umumnya tidak berbahaya apabila tidak terjadi komplikasi. Kendati demikian, penyakit ini perlu diwaspadai karena penularananya yang cepat.

Advertisement

“Penularannya seperti flu lewat percikan ludah atau air liur [droplet]. Jadi, memang penularannya cepat sehingga perlu diwaspadai,” kata Cahya, Jumat (27/9/2024).

Menurut dia, hingga akhir September ini sudah ada 151 anak terjangkit penyakit gondongan. Adapun rinciannya, anak usia 1-4 tahun sebanyak 18 kasus; usia 5-9 tahun ada 75 kasus dan usia 10-14 tahun terdapat 58 kasus. “Yang terjangkit kebanyakan anak sekolah,” katanya.

Cahya menjelaskan untuk anak yang terjangkit sudah diperiksakan. Selain itu, selama belum sembuh diistirahatkan di rumah agar tidak menular ke anak sekolah lainnya.

Menurut dia, ada beberapa cara mencegah penyakit gondongan. Cara yang paling utama dengan memberikan vaksin MMR.

Selain itu, dapat dilakukan dengan meningkatkan pola hidup bersih dan sehat di lingkungan masing-masing. “Yang tak kalah penting, saat sakit harus memakai masker untuk mengurangi risiko penularan,” katanya.

BACA JUGA: 125 Ribu Kendaraan di DIY Sudah Terdaftar QR Code untuk Pembelian Pertalite

Salah seorang warga Kapanewon Berbah, Eko Kurniawan mengatakan, sekitar awal September lalu, anaknya sempat terjangkit penyakit gondongan. Hal ini ditandai terjadinya demam serta pembengkakan di bagian pipi.

“Setelah diketahui sakit, langsung diputuskan tidak masuk sekolah untuk istirahat di rumah. Setelah beberapa hari kondisinya membaik sehingga dapat masuk ke sekolah lagi,” katanya.

Berdasarkan informasi yang diterima dari anaknya, Eko mengakui bahwa di sekolahan juga ada beberapa siswa lain yang terkena penyakit gondongan.

“Jadi tidak hanya anak saya, tapi ada temannya juga mengalami sakit yang sama. Dengar-dengar di sekolahnya untuk anak kelas satu juga ada pemberian vaksin MMR, yang salah satunya sebagai upaya pencegahan penyakit gondongan,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

15 Orang Tewas Tertimbun Tanah Longsor di Lokasi Tambang Solok, 25 Masih dalam Pencarian

News
| Jum'at, 27 September 2024, 16:07 WIB

Advertisement

alt

Solo Traveling sedang Tren, Ini 5 Negara Terbaik bagi Para Solo Traveler

Wisata
| Selasa, 24 September 2024, 22:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement