TPA Banyuroto Kulonprogo Akan Gunakan Teknologi Thermal
Advertisement
Harianjogja.com, KULONPROGO—Pemkab Kulonprogo akan menggunakan teknologi baru untuk mengelola sampah yang terpusat di TPA Banyuroto dengan model thermal. Saat ini, pembangunan masuk tahap pemasangan alat di Zona 2 yang baru digunakan pada awal 2024.
Pemasangan teknologi thermal untuk memproses akhir sampah ini menggunakan satu unit alat dengan kapasitas satu ton per jam. Uji coba teknologi pengelolaan sampah ini rencananya dimulai pada November 2024, kemudian diimplementasikan secara menyeluruh pada 2025.
Advertisement
Kepala UPT Persampahan Kulonprogo, Budi Purwanta, menjelaskan saat diimplementasikan secara menyeluruh, sistem pengelolaan sampah dengan teknologi thermal ini ditargetkan mampu memusnahkan tujuh ton sampah tiap harinya. "Mesin akan dioperasikan selama tujuh jam, sehingga dalam sehari akan mengurangi sampah tujuh ton dengan kapasitas satu ton sampah per jam," katanya, Kamis (3/10/2024).
Budi menyebut pengelolaan dengan sistem thermal dipilih agar sampah yang masuk TPA Banyuroto menyusut lebih cepat. Pasalnya, dalam teknologi yang digunakan saat ini yaitu sanitary landfil perlu waktu lama untuk memusnahkan sampah yang ada.
Penggunaan thermal dalam memusnahkan sampah diklaim Budi juga ramah lingkungan karena mampu mengurangi limbah cair atau lindi. "Sebelum dimusnahkan dengan thermal ada pemilahan karena tidak semua jenis sampah bisa diolah menggunakan teknologi ini," katanya.
Jenis sampah yang tak bisa dimusnahkan dengan thermal adalah logam dan organik basah. "Organik basah seperti sayur dan buah, kalau organik kering seperti ranting daun masih bisa," kata Budi.
BACA JUGA: Demi Keselamatan Perjalanan Kereta Api, Kawasan Bong Suwung Jogja Dibongkar
Warga di sekitar TPA Banyuroto, menurut Budi, sudah menerima sosialisasi terkait dengan penggunaan teknologi thermal untuk memusnahkan sampah. "Sudah kami sampaikan ke warga dan mereka bisa menerima karena mereka juga ingin agar lindi dikurangi dan diantisipasi sebaik mungkin," tuturnya.
Kepala Badan Permusyawaratan Kalurahan (Bamuskal) Banyuroto, Bambang Nurcahya, membenarkan pihaknya sudah mendapat sosialisasi pembangunan teknologi thermal di TPA Banyuroto. "Tapi untuk dampak lingkungannya belum, kami harap teknologi ini mampu mengurangi lindi yang sudah mencemari wilayah kami," katanya.
Warga Banyuroto, menurut Bambang, juga berharap tidak ada pencemaran udara dari teknologi thermal untuk memusnahkan sampah tersebut. "Karena modelnya seperti dibakar maka kami juga berharap tidak ada polusi udara seperti asap, karena kalau itu terjadi sangat mengganggu sekali karena wilayahnya juga di tengah kalau asap tertiup angin bisa ke mana-mana," katanya. (***)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
BPJS Ketenagakerjaan Tingkatkan Sinergi PLKK untuk Pelayanan Kecelakaan Kerja yang Lebih Cepat
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- PakNas Desak Penyusunan Kebijakan Pertembakauan Melibatkan Konsumen
- Kisah Ilustrator, Dari Banguntapan, Gundala dan Gojira Menyala di GBK
- Dinas Kebudayaan Gelar Malam Anugerah Kebudayaan dan Launching Aplikasi SIWA
- Pemkab Bantul Kembali Bagikan 250 Pompa Air Berbahan Bakar Gas ke Petani
- KPH Yudanegara Minta Paguyuban Dukuh Bantul Menjaga Netralitas di Pilkada 2024
Advertisement
Advertisement