Kabar Baik, Angka Stunting Sleman Turun Tipis di 2024
Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN—Pemkab Sleman mencatat kasus stunting di 2024 mencapai 4,41%. Jumlah ini diklaim menurun 0,1% ketimbang kasus di 2023 szebesar 4,51%.
Kepala Dinas Kesehatan Sleman, Cahya Purnama mengatakan, penanganan dan pencegahan stunting di Sleman berjalan dengan baik. Hal ini terlihat dari temuan kasus yang terus menurun di setiap tahunnya.
Advertisement
BACA JUGA: 4 Kapanewon di Sleman Ini Masuk Zona Merah Stunting
Ia mencatat, di 2022 jumlah kasus mencapai 6,88%. Angka ini menurun sebanyak 2,37% di 2023 menjadi 4,51%. Adapun di 2024, jumlahnya juga kembali menurun menjadi 4,41%.
“Angkanya turun tipis sekitar 0,1% dibandingkan dengan kasus yang ada di tahun lalu,” kata Cahya kepada wartawan, Senin (14/9/2024).
Dia menjelaskan, capaian ini tidak lepas dari program percepatan penanggulangan yang dilakukan Pemkab Sleman. Di sisi lain, angka ini diperoleh melalui pengukuran dan pelaporan gizi balita yang dilakukan di puskesmas melalui aplikasi Elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (e-PPGBM).
“Kami akan terus berupaya menurunkan karena ada program zero stunting dari Pemerintah Pusat. Hal ini sudah bisa terlihat jumlah kasus terus menurun setiap tahunnya,” katanya.
Pejabat Bupati Sleman, Kusno Wibowo menyambut baik angka stunting di Sleman terus menurun setiap tahunnya. Keberhasilan ini merupakan bukti dari komitmen pemkab dalam upaya pencegahan dan penanggulangan yang terus dijalankan setiap tahunnya.
“Angkanya terus turun dan jumlahnya sudah dibawah rerata nasional. Tapi, tidak boleh berpuas diri karena upaya pencegahan harus terus dilakukan,” katanya.
Menurut dia, pencegahan stunting harus dioptimalkan. Pasalnya, tugas ini tidak hanya menjadi ranah dari Dinas Kesehatan atau Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Sleman, namun seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) juga harus terlibat sesuai dengan ketugasan yang dimiliki.
“Sinergi bersama harus terus ditingkatkan agar hasilnya bisa lebih dimaksimalkan. Sebab, penanganan stunting menjadi tanggung jawab kita bersama,” katanya.
Menurut dia, setiap OPD memiliki ketugasan yang bisa berdampak dalam upaya pencegahan stunting. Sebagai contoh, Dinas Lingkungan Hidup dan Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan Permukiman bisa berperan untuk program kebersihan lingkungan serta penyiapan sanitasi yang baik di Masyarakat.
“Semua harus ikut berperan dalam pencegahan agar angka stunting bisa terus diturunkan,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Prediksi BMKG: Sebagian Besar Wilayah Indonesia Diguyur Hujan
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal SIM Keliling di Jogja, Sabtu Malam Ini Pukul 19.00-21.00 WIB di Alun-alun Kidul Jogja
- Kasus ASN Ikut Kampanye Pilkada Ditangani Bawaslu Bantul
- Pilkada 2024, KPU Kulonprogo Tetapkan 775 Daftar Pemilih Tambahan
- Polres Gunungkidul Bakal Terjunkan Ratusan Personel Pengamanan Pilkada 2024
- Aliansi Muda Muhammadiyah Janji Menangkan Kustini-Sukamto di Pilkada Sleman
Advertisement
Advertisement