Sleman Kembali Gelar Pasar Murah Sembako di 17 Kapanewon, Catat Tanggalnya!
Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN – Tim Pengendalian Inflasi Daerah, (TPID) Kabupaten Sleman kembali menggelar kegiatan pasar murah untuk beberapa jenis kebutuhan pokok sebagai sebagai upaya mengantisipasi dampak terjadinya deflasi.
"Sebagai upaya menghadapi kelesuan ekonomi akibat deflasi dan mengantisipasi Inflasi, TPID Sleman akan mengadakan pasar murah beberapa kebutuhan pokok seperti beras dan gula pasir," kata Asisten Sekretaris Daerah Kabupaten Sleman bidang Perekonomian dan Pembangunan Haris Martapa di Sleman, Senin.
Advertisement
Menurut dia, kegiatan pasar murah dilaksanakan selama 10 hari yakni pada 5 hingga 15 November di 17 kapanewon (kecamatan) di Sleman.
"Kegiatan pasar murah dengan tema 'Semar Mesem lan Mrantasi' ini bekerja sama
dengan Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) Kabupaten Sleman dalam penyediaan QRIS oleh Bank BPD DIY dan Bank Indonesia dalam dukungan anggaran," katanya.
Ia mengatakan, selain pasar murah, TPID Sleman juga memberikan program reduksi biaya distribusi sebesar Rp2.000 per kilogram (kg) untuk komoditas beras, gula pasir, telur ayam dan daging ayam.
BACA JUGA: Perusahaan BUMN Primissima PHK 402 Karyawan, Begini Penjelasan Disnaker Sleman
"Pemberian reduksi ini guna mengendalikan perubahan harga, baik kenaikan maupun penurunan harga bahan pokok menjelang Natal 2025 dan Tahun Baru 2026," katanya.
Haris mengatakan, Pemkab Sleman juga menjalin kerja sama antardaerah "business to business" dalam pemenuhan bahan pangan pokok.
"Dalam kerja sama tersebut Pemkab Sleman memasok kebutuhan beras ke Bantul, sedangkan Bantul memasok kebutuhan bawang merah ke Sleman. Ini karena produksi beras di Sleman surplus, dan Bantul merupakan daerah penghasil bawang merah di DIY," katanya.
Ia mengatakan, dalam kerja sama tersebut Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Sidomulyo Godean Sleman telah memasok beras produksi Sleman ke Samsat Bantul sebesar 2.600 kg per bulan, Mirota Tirtonirmolo 6.000 kg per bulan dan Mirota Jalan Imogiri 5.000 kg per bulan.
"Selain itu, telah ada kegiatan peningkatan kapasitas sumber daya alam petani Bantul melalui studi tiru pengelolaan pasar lelang di Perkumpulan Petani Hortikultura Puncak Merapi (PPHPM) Kabupaten Sleman guna mempelajari sistem pasar lelang yang sudah dijalankan oleh PPHPM Kabupaten Sleman," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Profil dan Harta Kekayaan Setyo Budiyanto, Jenderal Polisi yang Jadi Ketua KPK Periode 2024-2029
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Tok! Eks Dirut PT Tarumartani Divonis 8 Tahun Penjara atas Dugaan Korupsi Rp8,7 Miliar
- 500 Kiai dan Nyai Sebut Harda-Danang sebagai Pilihan Tepat untuk Sleman Baru
- Beranda Migran Nilai Pemindahan Penahanan Mary Jane ke Filipina Langkah Maju untuk Keadilan
- Kampanye Akbar di Pilkada Sleman, Paslon Boleh Berikan Hadiah Barang Maksimal Senilai Rp1 Juta
- Kunjungan Presiden Prabowo Subianto ke Inggris Diharap Jadi Pembuka Pengembalian Aset HB II
Advertisement
Advertisement