Advertisement

Kasus Bunuh Diri di Bantul Ini Meningkat, Ada yang Karena Judi Online

Stefani Yulindriani Ria S. R
Minggu, 27 Oktober 2024 - 21:17 WIB
Arief Junianto
Kasus Bunuh Diri di Bantul Ini Meningkat, Ada yang Karena Judi Online Foto ilustrasi. - Ist/Freepik

Advertisement

Harianjogja.com, BANTUL—Kasus bunuh diri di Bantul pada Januari-Oktober 2024 mengalami peningkatan drastis dibandingkan dengan dua tahun lalu. Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul berupaya antisipasi kenaikan kasus dengan analisa penyebab peningkatan kasus.

Berdasarkan catatan Dinkes DIY, jumlah kasus bunuh diri di Bantul mencapai 14 kasus pada 2022. Kemudian pada 2023, kasus bunuh diri menurun drastis menjadi delapan kasus.

Advertisement

Namun, pada Januari hingga 2 Oktober 2024, kasus bunuh diri di Bantul telah mencapai 16 kasus atau dua kali lipat dibandingkan tahun lalu.

Kepala Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi, Dinkes Bantul, Siti Marlina menyampaikan berdasarkan laporan kasus bunuh diri tersebut penyebabnya beragam.

Beberapa penyebab bunuh diri tersebut antara lain permasalahan ekonomi, dan korban mengalami penyakit kronis yang menyebabkan korban mengalami depresi, sehingga memicu bunuh diri. "Ada juga yang karena judi online," katanya, Minggu (27/10/2024).

Sementara dari rentang usia, menurut Marlina, korban bunuh diri tahun ini banyak ditemukan pada rentang usia 20-50 tahun yang mencapai 13 orang, sementara sisanya di rentang usia lebih dari 50 tahun.

Marlina menilai kasus bunuh diri tidak terjadi tiba-tiba. Menurutnya, biasanya korban bunuh diri telah menunjukkan beberapa gejala depresi berat sebelum akhirnya memutuskan untuk mengakhiri hidupnya.

Beberapa gejala yang perlu diwaspadai oleh keluarga dan orang terdekat korban, antara lain korban yang menarik diri dari lingkungan.

Marlina mendorong keluarga dan orang terdekat perlu merangkul anggota keluarga yang mengalami depresi berat, sehingga kasus tersebut tidak berakhir dengan bunuh diri.

Lebih lanjut, Marlina menuturkan pihaknya akan mengaudit kasus bunuh diri diakhir tahun untuk menganalisa lebih mendalam penyebab bunuh diri di Bantul. Audit kasus bunuh diri tersebut menjadi yang pertama kali dilakukan Dinkes Bantul. Hal itu lantaran jumlah kasus bunuh diri tahun ini telah melonjak drastis dibandingkan dengan tahun lalu.

Sementara itu, Kapolres Bantul AKBP Michael R. Risakotta menuturkan kasus bunuh diri di Bantul sebagian besar dipicu karena masalah ekonomi. Dia mengimbau agar masyarakat lebih peduli terhadap anggota keluarga yang mengalami masalah untuk mengantisipasi kasus bunuh diri.

"Mari kita bangun lingkungan yang peduli dalam keluarga dan selalu memberi dukungan pada setiap anggota keluarga, sehingga kasus bunuh diri bisa dihindari," ujarnya.

Catatan Redaksi:

Berita ini tidak ditujukan untuk menginspirasi siapapun melakukan hal serupa. Bila Anda atau teman Anda menunjukkan adanya gejala depresi yang mengarah ke bunuh diri, silakan menghubungi psikolog atau layanan kejiwaan terdekat. Anda juga bisa menghubungi nomor hotline Halo Kemenkes melalui nomor hotline 1500-567, SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat email [email protected].

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Terpidana Ronald Tannur Ditangkap di Perumahan Elite Surabaya

News
| Minggu, 27 Oktober 2024, 20:57 WIB

Advertisement

alt

Rekomendasi Makanan Ramah Vegan

Wisata
| Minggu, 27 Oktober 2024, 08:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement