Advertisement

Jerih Payah Kuwat dan Srikandi Movement PLN, Inspirasi Cegah Stunting di Bantul

Media Digital
Selasa, 03 Desember 2024 - 20:17 WIB
Arief Junianto
Jerih Payah Kuwat dan Srikandi Movement PLN, Inspirasi Cegah Stunting di Bantul Ibu-ibu warga Kalurahan Selopamioro, Kabupaten Bantul saat menghadiri sosialisasi mengenai pencegahan gizi buruk di Sekolah Sungai Siluk (3/12/2024). - Istimewa

Advertisement

BANTUL—Gemericik air di Sungai Siluk menjadi pengantar buah inspirasi penulis bersama Kuwat, Ketua Pengelola Sekolah Sungai Siluk di Kalurahan Selopamioro, Bantul, Selasa (3/12/2024). Lelaki paruh baya berusia 46 tahun ini menggagas program bertajuk Become Food Independent Through Homestead Farming Towards Zero Stunting.

Program yang digagasnya bersama Punggawa Srikandi Movement PT PLN (Persero), dan stakeholders ini menyasar banyaknya kasus stunting yang terjadi di Kalurahan Selopamioro.

Advertisement

Program ini memberdayakan lahan yang ada di Sekolah Sungai Siluk untuk pembudidayaan hewan ternak seperti Lele dan Ayam Petelur dengan diselingi tanaman seperti Kangkung dan Sawi.

Selain itu dibudidayakan pula maggot atau larva lalat tentara hitam yang mendekomposisi sampah organik dapur (SOD). Kemudian maggot tersebut digunakan sebagai pakan tambahan bagi ayam dan ikan lele agar menambah produktivitasnya.

Menurut Kuwat, maggot memiliki kandungan gizi yang tinggi dan sering digunakan sebagai pakan ternak. Dengan kandungan protein 35%-45% dan lemak 24%-35% maggot dapat meningkatkan produksi serta pertumbuhan ternak seperti ayam dan lele. 

Produksinya pun sangatlah mudah dan murah tanpa perlu biaya yang mahal, serta uniknya dapat dipanen setiap hari.

Hasil produksi ternak dan holtikultura kemudian dijual oleh Kuwat dengan harga rendah di bawah harga pasar untuk memenuhi kebutuhan gizi warga sekitar Kalurahan Selopamioro.

Kuwat berharap program yang sudah berjalan lancar selama dua bulan terakhir ini dapat menginspirasi warga sekitar untuk membudidayakan tanaman dan ternak untuk pangan di sekitar lingkungannya.

Sumber Inspirasi

Sekolah Sungai Siluk merupakan sebuah potret keberhasilan masyarakat desa kembangkan eduwisata melalui program yang menginspirasi.

Bantuan peralatan ternak dan holtikultura ini diberikan oleh Srikandi Movement PLN melalui program PLN Peduli, berupa Peralatan Budidaya Sayuran, Ternak Ikan Lele, Ternak ayam petelur, Budi Daya Maggot.

Selain pemberian bantuan tersebut, PLN Peduli juga memberikan pelatihan pembudidayaan tanaman, hewan ternak dan maggot bekerja sama dengan Yoso Farm.

Melalui langkah ini Sekolah Sungai Siluk diharapkan dapat menjadi mercusuar inspirasi yang dapat menggerakkan warga masyarakat terutama untuk pencegahan stunting.

Gusti Kanjeng Bendara Raden Ayu Adipati (GKBRAA) Paku Alam yang turut hadir dalam acara seremonial penyerahan bantuan pencegahan stunting ini pun berharap program ini benar-benar berjalan di masyarakat dan berharap PLN melakukan pengawalan yang rutin.

General Manager PLN Unit Induk Distribusi (UID) Jawa Tengah dan DIY, Sugeng Widodo menyampaikan hadirnya PLN untuk pencegahan stunting ini yang selaras dengan program Pemerintahan yang baru.

"PLN hadir melalui Srikandi Movement yaitu pergerakan karyawan Wanita dengan 4 pilar program Utama pencegahan stunting yaitu Homestead Farming seperti yang telah dilaksanakan di Sekolah Sungai Siluk ini, pemeriksaan kesehatan, program Community Feeding Center [CFC], serangkaian sosialisasi untuk menunjang perilaku hidup sehat.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terkait

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Prabowo Gelontorkan Uang Pribadi Rp2,5 Miliar untuk Bansos

News
| Rabu, 04 Desember 2024, 14:27 WIB

Advertisement

alt

Berkunjung ke Chengdu Melihat Penangkaran Panda

Wisata
| Sabtu, 30 November 2024, 21:17 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement