Advertisement
Dampak Hujan Deras dan Proyek Kelok 23 di Bantul, Banjir Lumpur Kembali Terjadi di Grogol 8 Parangtritis
Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL--Banjir lumpur terjadi di Padukuhan Grogol 8 Parangtritis, Kretek, Bantul, Selasa (21/1/2025) malam.
Banjir lumpur itu terjadi bukan kali pertama terjadi, sebab, beberapa waktu lalu banjir lumpur juga terjadi diduga karena pembangunan Jalur Jalan Lintas Selatan (JJLS) Bantul di Kelok 23 menghubungkan Parangtritis Kretek, Bantul dengan Kalurahan Girijati, Purwosari, Gunungkidul.
Advertisement
Panewu Kretek, Cahya Widodo saat dikonfirmasi membenarkan adanya peristiwa banjir lumpur yang terjadi pada Selasa (21/1/2025) malam. Cahyo mengungkapkan, sejumlah langkah telah dilakukan pihaknya untuk mengatasi terjadinya kecelakaan akibat peristiwa banjir lumpur.
"Dari Polsek telah melakukan pengaturan lalu lintas. Apabila terjadi genangan saat banjir maka ada pengalihan jalur," katanya.
Selain itu, Cahya mengaku jajaran Forkopimkap telah meminta kepada pihak proyek untuk segera melakukan penanganan terkait keberadaan lumpur tersebut. Pihak proyek akan langsung membersihkan lumpur yang mengenai jalan dan juga mengambil tanah yang hanyut di selokan.
"Pihak proyek juga berhubungan dengan instansi kabupaten yang terkait, seperti BPBD, kemudian kemudian dari provinsi juga dalam rangka untuk menggerakkan alat-alat yang mereka punya," ungkapnya.
BACA JUGA: Tanggul Jebol, Polres Lakukan Rekayasa Lalu Lintas di Ruas Jalan Grobogan-Semarang
Cahya menyatakan dirinya memaklumi terkait adanya peristiwa banjir lumpur yang terjadi pada Selasa (21/1/2025) malam. Sebab, proyek pengerjaan JJLS Bantul di Kelok 23 masih berjalan, sementara pada Selasa (21/1/2025) ada hujan dengan intensitas tinggi.
"Kalau saat ini saya melihat saat ini masih aman. Ada sedimen itu karena kondisi tanahnya belum mantap. Apalagi kalau tadi malam kan hujannya cukup deras," jelasnya.
Ketua Komisi A DPRD Bantul Jumakir berharap ada koordinasi antara pemerintah kalurahan, Pemkab Bantul dan juga pemerintah di DIY serta pusat terkait penanganan dan pencegahan banjir lumpur di Kalurahan Parangtritis. "Harapannya ada solusi secepatnya," ungkapnya.
Kepala Satker PJN DIY, Tisara Sita membenarkan bahwa luapan lumpur dan air yang terjadi adalah dampak dari JJLS Kelok 23. Satker telah melakukan pembersihan sedimen di sekitar proyek. Selain itu, Satker juga telah membangun tanggul untuk mengantisipasi luapan tanah dan air dari proyek tersebut.
"Nantinya crossing [saluran drainase] ke Jalan Nasional akan ditambahkan, dari dua [saluran drainase] menjadi empat," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Hujan Deras, Ratusan Hektare Sawah di Sragen Tergenang Banjir
Advertisement
Kedai Fransis Pizza: Dibuka Singkat, Bisa Menikmati Pizza di Teras Rumah
Advertisement
Berita Populer
- Anggaran Dana Keistimewaan untuk Gunungkidul Turun Rp17 Miliar pada Tahun Ini
- Pemkab dan Apdesi Klaim Belum Ada Penyelewengan Dana Desa di Bantul
- Tindak Perokok di Malioboro, Pemkot Jogja Akan Memberlakukan Sidang di Tempat
- Heboh Dana Desa untuk Judi Online, Penggunaan di DIY Disebut Optimal
- Tekan Kasus PMK, 14 Puskeswan Disiagakan Melayani Vaksinasi Ternak
Advertisement
Advertisement