Advertisement
Warga Ngentakrejo Lendah Minta Dibangunkan Embung, Ini Alasannya
Advertisement
Harianjogja.com, KULONPROGO–Warga di Padukuhan Bendo, Kalurahan Ngentakrejo, Kapanewon Lendah minta dibangunkan embung. Alasannya dalam lima tahun terakhir saat musim kemarau mereka dilanda kekeringan dan ketika penghujan wilayah tersebut rawan banjir yang berakibat pada gagal panen.
Upaya pembangunan embung itu sudah diinisasi sejak lima tahun lalu secara berturut-turut saat musyawarah padukuhan. Dukuh Bendo, Suparman menjelaskan pada Selasa (21/1/2025) bahwa embung yang diminta warganya itu berskala kecil.
Advertisement
BACA JUGA: Pemkab Buka Lowongan Konsultan UMKM untuk PLUT Kulonprogo
Warga Bendo juga sudah memiliki rencana lahan yang akan digunakan untuk embung tersebut, jelas Suparman, seluas 750 meter persegi dengan ukuran lebar 25 meter dan panjang 30 meter. “Tanah yang kami rencanakan ini milik warga kami yang sudah merelakannya untuk dibangun embung,” jelasnya.
Tanah seluas 750 meter persegi yang direncanakan untuk embung itu, lanjut Suparman, milik empat orang warganya. “Sudah kami komunikasikan dan mereka ikhlas memberikannya untuk dibangun embung,” ungkapnya.
Suparman juga sudah menghitung biaya pembangunan embung tersebut sekitar Rp150 juta sampai Rp200 juta. “Sudah kami usulkan ke Pemerintah Kalurahan tapi karena anggaran terbatas jadi tidak bisa dipenuhi, kami juga sudah usulkan ke Pemkab Kulonprogo dan Pemda DIY, tapi belum ada kejelasan juga,” terangnya.
BACA JUGA: Kenaikan Harga Gabah Belum Berdampak kepada Petani di Kulonprogo
Terakhir terdapat kajian dari Universitas Indonesia di Jakarta yang meninjau langsung Padukuhan Bendo yang kerap dilanda secara bergantian bencana kekeringan dan banjir. “Mereka bikin penelitian bersama BRIN, harapannya ada realisasi untuk mencegah kejadian bencana itu,” tutur Suparman.
Dukuh Bendo yang juga seorang petani ini menjelaskan embung yang direncanakannya tidak hanya untuk mencegah kekeringan dan kebanjiran tapi juga untuk meningkatkan potensi pertanian di wilayahnya. “Karena kami ini pertaniannya tadah hujan, kalau kemarau otomatis tidak menanam, jika ada embung pasti kami bisa bertani sepanjang tahun,” paparnya.
Lurah Ngentakrejo, Sumardi membenarkan usulan warga Bendo itu ke jajarannya. Ia menjelaskan dana desa yang dikelolanya selama ini berkisar 1,4 miliar yang peruntungannya bermacam-macam.
Di Ngentakrejo sendiri terdapat delapan padukuhan, menurut Sumardi, yang tiap tahun memerlukan anggaran dana desa untuk pembangunannya. “Kalau dengan dana desa membangun embung itu tidak mencukupi, kami juga bantu aspirasi itu dengan menyampaikannya ke pihak-pihak terkait agar segera direalisasikan terutama Pemkab Kulonprogo,” tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Kedai Fransis Pizza: Dibuka Singkat, Bisa Menikmati Pizza di Teras Rumah
Advertisement
Berita Populer
- Tekan Kasus PMK, 14 Puskeswan Disiagakan Melayani Vaksinasi Ternak
- Bertahap Wujudkan Malioboro Zero Emission, Ini Program-Program Pemda DIY
- Tertimpa Pohon Tumbang di Jalan Cendana Jogja, Perempuan Meninggal Dunia
- Jumlah Sapi Terkena PMK di Bantul Bertambah, DKPP Bantul Dorong Peternak Vaksinkan Ternaknya
- LPJ Dana Desa di Sleman Kerap Tidak Lengkap, Penggunaan Perlu Diawasi
Advertisement
Advertisement