Advertisement

Siswa SMP 7 Mojokerto Tenggelam di Pantai Diri, SOP Keselamatan Jadi Hal Utama

Yosef Leon
Rabu, 29 Januari 2025 - 18:37 WIB
Arief Junianto
Siswa SMP 7 Mojokerto Tenggelam di Pantai Diri, SOP Keselamatan Jadi Hal Utama Jasad salah seorang korban tragedi Pantai Drini Gunungkidul berhasil ditemukan oleh tim SAR Gunungkidul pada Rabu (29/1/2025) pagi. - Istimewa/SAR Gunungkidul

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Dewan Pendidikan DIY menyoroti pentingnya penerapan standar operasional prosedur (SOP) yang jelas terkait dengan keselamatan wisatawan di kawasan pantai selatan. Hal ini merespons insiden kecelakaan laut yang menewaskan empat orang pelajar SMP 7 Mojokerto di Pantai Drini, Gunungkidul. 

Ketua Dewan Pendidikan DIY, Sutrisna Wibawa mengatakan kejadian kecelakaan di pantai akibat faktor alam seharusnya bisa diminimalkan dengan pengelolaan informasi dan pengawasan yang lebih baik.

Advertisement

Demikian pula jika pengunjung bisa menataati aturan dan larangan yang ada di kawasan itu. "Ini sebenarnya human error dan tidak perlu terjadi. Pantai Selatan memiliki karakteristik yang berbahaya dengan adanya palung dan ombak besar. Seharusnya ada informasi rutin dari pihak terkait sehingga wisatawan bisa menyesuaikan," ujar Sutrisna, Rabu (29/1/2025).

Dia menekankan bahwa SOP yang jelas harus dibuat untuk memastikan keamanan dan kenyamanan wisatawan. Selain itu, wisatawan juga diharapkan mematuhi imbauan serta peringatan yang telah dipasang di lokasi wisata. "Rombongan study tour yang datang, terutama guru, harus benar-benar mengingatkan murid-murid mereka agar mematuhi aturan. Kejadian seperti ini terus berulang, sehingga perlu ada penataan yang lebih baik," ujar dia.

BACA JUGA:  BREAKING NEWS: Jasad Siswa SMPN 7 Mojokerto yang Terseret Ombak Pantai Drini Akhirnya Ditemukan oleh Tim SAR Gunungkidul

Menurutnya, Dinas Pariwisata dan pemerintah kabupaten setempat harus lebih aktif dalam memberikan informasi dan memahami karakteristik pantai agar keselamatan wisatawan terjamin. Namun, ia menegaskan bahwa pelarangan wisata atau study tour bukanlah solusi. "Bukan berarti wisata atau study tour harus dilarang. Studi wisata itu penting untuk menambah wawasan murid, sehingga mereka tidak hanya belajar dari buku atau Internet, tetapi juga melihat langsung di lapangan," katanya.

Sutrisna berharap adanya komitmen bersama antara pengelola wisata dan wisatawan dalam menjaga keselamatan di destinasi wisata, khususnya pantai-pantai yang memiliki risiko tinggi sehingga insiden serupa tidak terulang ke depannya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terkait

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Pemasangan Pagar Laut Menimbulkan Kerusakan, Ini Daftarnya Menurut BRIN

News
| Kamis, 30 Januari 2025, 19:37 WIB

Advertisement

alt

Hindari Macet dengan Liburan Staycation, Ini Tipsnya

Wisata
| Senin, 27 Januari 2025, 18:07 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement