Advertisement

Rawan Kecelakaan, Warga Pasang Polisi Tidur di Simpang Jalan Mangkuyudan Jogja

Lugas Subarkah
Jum'at, 14 Februari 2025 - 16:17 WIB
Maya Herawati
Rawan Kecelakaan, Warga Pasang Polisi Tidur di Simpang Jalan Mangkuyudan Jogja Sejumlah pengendara melewati simpang empat jalan Mangkuyudan, Mantrijeron, yang sudah dipasang speedbump alias polisi tidur, Jumat (14/2/2025). - Harian Jogja/Lugas Subarkah

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJAKecelakaan lalu lintas masih sering terjadi di simpang empat Jalan Mangkuyudan-Jalan Mantrijeron, Kelurahan Mantrijeron, Kemantren Mantrijeron, Kota Jogja. Warga pun memasang speedbump atau polisi tidur untuk meminimalkan kecelakaan.

Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (LPMK) Mantrijeron, Eko Teguh Bagiyono, menjelaskan pemasangan polisi tidur tersebut dilatarbelakangi banyaknya kecelakaan di simpang empat tersebut, meski sudah diberi water barrier oleh Dinas Perhubungan Kota Jogja.

Advertisement

“Latar belakang pemasangan speedbumd karena sebelumnya dalam satu minggu sudah terjadi tiga kali kecelakaan. Atas arahan pak Mantri Pamong Praja Mantrijeron, diserahkan ke LPMK untuk pasang speedbumd dengan dana bantuan CSR [Corporate Social Responsibility],” ujarnya, Jumat (14/2/2025).

BACA JUGA: Menteri Keuangan Tegaskan Tidak Ada Kenaikan Biaya Kuliah Dampak Efisiensi Anggaran

Polisi tidur diperlukan karena banyak kecelakaan yang terjadi disebabkan oleh perilaku pengguna jalan yang melaju dengan kecepatan tinggi saat melewati simpang tersebut. “Karena jalannya mulus. Waktu pemasangan speedbump juga masih banyak yang ngebut,” ungkapnya.

Polisi tidur yang sudah terpasang saat ini baru dua saf dari tiga saf yang ditargetkan. Adapun CSR yang dilibatkan dalam pemasangannya yakni hotel yang ada di sekitar Kelurahan Mantrijeron , Percetakan 4K Jokem dan lainnya, termasuk Masjid Jogokaryan.

Simpang empat tersebut menurutnya memang sudah rawan kecelakaan dari dulu. Sebelum pemasangan polisi tidur dan water barrier, kecelakaan sudah sering terjadi. “Sering kecelakaan, makanya trus kita hubungi Dinas Perhubungan, lalu dipasang water barrier. Itupun masih banyak kecelakaan,” ungkapnya.

Sebelumnya, Kepala Bidang Angkutan Jalan dan Keselamatan Lalu Lintas Dishub Kota Jogja, Harry Purwanto, menuturkan water barrier dipasang atas usulan warga, karena sebelumnya sering terjadi kecelakaan lalu lintas.

“Awalnya dipasang rambu dan markah, kemudian ditambah lampu jalan dan CCTV. Tapi ternyata meski ada rambu dan markah, kecelakaan masih sering terjadi,” katanya.

Water barrier yang dipasang berfungsi untuk menghindari terjadinya crossing langsung dari pengendara di sisi Jalan Mantrijeron yang hendak menyeberangi Jalan Mangkuyudan. Namun setelah dipasang water barrier, ternyata masih tetap ada kecelakaan. Bedanya, kecelakaan terjadi kebanyakan karena pengendara menabrak water barrier, bukan kendaraan dengan kendaraan.

Pemasangan APPIL tidak bisa diterapkan di lokasi tersebut karena jarak antar simpang terlalu dekat sehingga justru menimbulkan kemacetan. Maka solusi dari Dinas Perhubungan Kota Jogja waktu itu memberi reflector pada water barrier. Kini kecelakaan diharapkan bisa diminalkan dengan adanya polisi tidur.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Kasus Pencurian Avtur, Pertamina Rugi Rp400 Juta

News
| Sabtu, 15 Februari 2025, 19:27 WIB

Advertisement

alt

Pemerintah Kalurahan Patalan Bantul Sediakan Wisata Naik Andong Keliling Perdesaan

Wisata
| Rabu, 12 Februari 2025, 19:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement