Advertisement
Hujan Deras 2 Hari, Kulonprogo Dilanda 14 Bencana Hidrometeorologi

Advertisement
Harianjogja.com, KULONPROGO—Cuaca ekstrim berupa hujan deras disertai angin kencang yang terjadi di Kulonprogo sejak Minggu pagi (23/2/2025) hingga Senin malam (24/2/2025) kemarin menyebabkan 14 kejadian bencana. Lebih dari separuh dari kejadian itu berupa tanah longsor.
BPBD Kulonprogo mencatat kejadian paling banyak terjadi bencana itu di Kapanewon Girimulyo, Kalibawang, dan Nanggulan. Bencana paling parah menyebabkan akses jalan kabupaten di Kalurahan Pandoworejo, Kapanewon Girimulyo tak bisa dilalui karena material tanah longsor menimpanya.
Advertisement
Longsor yang menimpa jalan ini masih terus ditangani hingga Selasa (25/2/2025) siang. Warga Pandoworejo dibantu relawan dan personil BPBD Kulonprogo sudah kerja bakti membersihkan material longsor.
Namun upaya pembersihan itu belum bisa membuka akses jalan. Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik BPBD Kulonprogo, Budi Prastawa menerangkan perlu ada alat berat untuk mengevakuasi material longsor itu.
Budi menyebut pihaknya segera mengupayakan alat berat menuju lokasi agar akses jalan yang sehari-hari digunakan warga bisa pulih lagi. “Maksimal besok sudah dievakuasi seluruhnya, sehingga jalan aksesnya kembali normal lagi,” jelasnyanya.
Kapanewon Girimulyo jadi yang paling terdampak cuaca ekstrim itu, menurut Budi, tanah longsor tidak hanya di Kalurahan Pandoworejo saja namun juga di Kalurahan Purwosari. “Longsor juga terjadi di Nanggulan dan Kalibawang tapi dampaknya tidak terlalu besar dan bisa langsung diatasi warga setempat,” ungkapnya.
Selain tanah longsor, lanjut Budi, hujan deras disertai angin kencang juga menyebabkan sejumlah titik mengalami pohon tumbang. “Tapi dampaknya tidak sampai merusak rumah warga, hanya menutup jalan saja dan sudah terkondisikan semua,” terangnya.
BPBD Kulonprogo terus bersiaga 24 jam selama musim penghujan ini, sambung Budi, dan bisa langsung menuju lokasi jika mendapati laporan kebencanaan. “Kami terus bersiaga, warga juga kami juga berharap bersiaga dan aktif melakukan mitigasi terutama menjaga lingkungannya tetap aman bisa dilakukan dengan memangkas pohon atau memastikan saluran air lancar,” tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Pemantauan Hilal Penentuan Ramadan Digelar di 125 Titik, Ini Daftarnya
Advertisement

Sempat Ditutup Akibat Cuaca Ekstrem, Ranu Regulo di Kawasan Bromo Tengger Semeru Dibuka Kembali
Advertisement
Berita Populer
- Kulonprogo Diminta Segera Mitigasi Dampak Penghapusan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial oleh Kemensos
- Gilang dan Salma Jadi Dimas-Diajeng Gunungkidul 2025
- Kejari Gunungkidul Janji Segera Limpahkan Berkas Kedua Mafia Tanah Kas Desa untuk Penambangan ke Pengadilan
- Awal Ramadan Berpeluang Bersamaan pada 1 Maret, Kemenag DIY: Potensi Sama Besar
- BLKK DIY Gelar Forum Komunikasi Konsultasi Publik untuk Peningkatan Layanan
Advertisement
Advertisement