Advertisement
Puasa, Jam Belajar Sekolah di Gunungkidul Jadi Lebih Pendek

Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Dinas Pendidikan Gunungkidul akan menyesuaikan jam belajar di sekolah selama Puasa. Kebijakan ini tertuang dalam Surat Edaran Kepala Dinas Pendidikan Gunungkidul tentang Pedoman Penyusunan Kalender Pendidikan di Tahun Ajaran 2024-2025.
“Tidak ada libur selama sebulan penuh bersamaan dengan Puasa. Keputusan ini sudah sesuai dengan kebijakan yang disusun oleh Pemerintah Pusat,” kata Kepala Dinas Pendidikan Gunungkidul, Nunuk Setyowati, Jumat (28/2/2025).
Advertisement
Dia menjelaskan, untuk libur berlangsung pada saat satu minggu pertama berpuasa. Selanjutnya, kata dia, para siswa masuk seperti biasa mulai 6-25 Maret 2024 dan dilanjutkan libur menyambut Lebaran. “Selama masuk sekolah saat Puasa jam belajar akan dikurangi lima menit untuk setiap satu jam mata pelajarannya,” katanya.
Menurut Nunuk, kebijakan ini dilaksanakan mengacu pada Surat Keputusan Bersama (SKB) tiga Menteri. Selain pengurangan jam belajar di sekolah, dia juga meminta kepada sekolah untuk menerapkan kegiatan yang bermanfaat seperti membaca Al-qur'an, pesantren kilat atau kajian keislaman bagi siwa yang beragama Islam.
Adapun untuk siswa yang beragama lain bisa melaksanakan kegiatan bimbingan Rohani sesuai dengan keyakinan masing-masing. “Tujuannya untuk meningkatkan iman dan takwa. Serta membentuk akhlak yang berkarakter mulia. Selain itu, juga bisa membentuk karakter kepimpinan yang baik,” katanya.
BACA JUGA: Ini Jadwal Libur Sekolah dan Pengurangan Jam Pelajaran Saat Puasa Ramadan di Bantul
Nunuk menambahkan, edaran tentang kegiatan belajar mengajar selama Puasa sudah diberikan ke sekolah-sekolah. Diharapkan kebijakan ini bisa diikuti dan terlaksana dengan sebaik-baiknya. “Mudah-mudahan semua berjalan dengan lancar dan sekolah bisa melakukan penyesuaian selama pelaksanaan ibadah puasa,” katanya.
Kepala SD Negeri 1 Wonosari, Joko Widiyanto mengatakan, sudah menerima edaran dari Dinas Pendidikan Gunungkidul berkaitan dengan penyesuaian jam belajar selama Bulan Puasa. Selain adanya pengurangan jam mata pelajaran, juga akan melaksanakan kegiatan kerohanian.
Kegiatan ini, sambung Joko, tidak hanya berlaku bagi murid yang beragama Islam. Pasalnya, siswa beragama lain juga ada kegiatan sama. “Untuk beragama Islam diisi pesantren Ramadan yang diisi berbagai kegiatan tentang tarikh, sejarah nabi hingga pendalaman salat berjemaah. Sedangkan untuk yang bukan Islam dilaksanakan kegiatan kerohanian sesuai dengan keyakinannya,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement

Destinasi Wisata Puncak Sosok Bantul Kini Dilengkapi Balkon KAI
Advertisement
Berita Populer
- DLH Bantul Terjunkan Dua Tim untuk Tangani Sampah Iduladha 2025
- Pemkab Sleman Tunggu Aturan Resmi Soal Pemda Boleh Gelar Acara di Hotel dan Restoran
- Gandeng Tim Penggerak PKK, Pemkab Sleman Kembangkan Batik Lokal
- 13 Ribu Hewan Kurban Disembelih di Bantul, 285 Berpenyakit Cacing Hati
- Hari Raya Kurban, Bupati Harda Kiswaya Pantau Pembagian Hewan Kurban di Dua Tempat
Advertisement
Advertisement