Advertisement
Ini 10 Isu Strategis Pembangunan Kulonprogo Lima Tahun ke Depan

Advertisement
Harianjogja.com, KULONPROGO–Forum konsultasi publik Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kulonprogo 2025-2030 diikuti sekitar 200 orang dari berbagai latar pada Kamis (6/3/3035). Pembahasan yang dilakukan untuk memastikan pembangunan yang ada lebih tertata dan maksimal.
Bupati Kulonprogo, Agung Setyawan menjelaskan dalam forum itu ada 10 isu strategis pembangunan di wilayahnya. Seluruh isu tersebut sudah terakomodasi dengan visi-misinya yang meliputi peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM), pelayanan perlindungan sosial dan penanggulangan bencana, pelestarian budaya, peningkatan daya saing dan kemandirian daerah, dan pelayanan infrastruktur.
Advertisement
Agung menyebut isu strategis lainnya untuk RPJMD Kulonprogo adalah optimalisasi tata kelola pemerintahan dan keuangan, perwujudan wilayah yang aman dan nyaman, kualitas lingkungan hidup dan pengelolaan lahan berkelanjutan, optimalisasi kecukupan pangan dan air bersih, dan peningkatan resiliensi terhadap bencana dan perubahan iklim. “Seluruhnya sudah terjawab dalam visi-misi kami,” katanya.
Penyusunan RPJMD itu, jelas Agung, didasarkan pada kinerja dan evaluasi pembangunan periode sebelumnya yang tantangan kemiskinan masih jadi pekerjaan bersama. “Persentase kemiskinan masih merupakan yang tertinggi di DIY dengan persentase 15,62%. Penurunan kemiskinan cenderung fluktuatif dan belum stabil, justru pada 2024 merupakan penurunan terendah di DIY dengan 0,02 persen poin,” jelasnya.
Agung juga menyoroti pembangunan SDM di Kulonprogo yang perlu ditingkatkan.”Rata-rata lama sekolah dan harapan lama sekolah belum mencapai target pada 2024 sehingga mesti ditingkatkan lagi,” ungkapnya.
Pertumbuhan ekonomi, lanjut Agung, jadi tantangan juga yang pada 2024 sebanyak 4,77%. “Harapannya pada 2026 mendatang Kulonprogo sudah mampu memacu roda perekonomiannya sehingga dapat meningkatkan kemakmuran dan kesejahteraan bagi seluruh warga masyarakat tanpa kecuali,” tandasnya.
Sementara ketua panitia konsultasi publik RPJMD 2025-2030, Diana Puspitasari menyebut peserta forum itu antara lain jajaran Forkopimda, Sekretaris Daerah dan asisten jajarannya, staf ahli bupati, kepala organisasi perangkat daerah, akademisi, dunia usaha, hingga perwakilan masyarakat sipil. “Tujuannya untuk mendapatkan masukan dan saran dalam rangka penyempurnaan RPJMD,” terangnya.
Selain itu juga dilakukan penyamaan persepsi atas pembangunan Kulonprogo kedepan. “Penyamaan persepsi agar pembangunan selaras dengan regulasi hingga kebijakan pusat agar lebih maksimal,” tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Ditunjuk Jadi Menpora, Erick Thohir: Kita Harus Lakukan Terobosan
Advertisement

Pemkab Boyolali Bangun Pedestrian Mirip Kawasan Malioboro Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Nelayan Kulonprogo Jarang Melaut karena Angin dan Ombak Tinggi
- Kuota Sampah Kota Jogja di TPA Piyungan Tersisa 2.400 Ton
- Sampah dari Jogja Dibuang ke TPST Piyungan, Sultan: Sampai Akhir 2025
- Pemkot Jogja Tingkatkan Kesehatan Masyarakat melalui Perbaikan RTLH
- Catat Rangkaian Kegiatan Menarik Selama HUT ke-74 Pemkab Kulonprogo
Advertisement
Advertisement