Advertisement

MGM Didorong Kembangkan Inovasi dan Ekosistem Merapi

Media Digital
Kamis, 20 Maret 2025 - 21:47 WIB
Ujang Hasanudin
MGM Didorong Kembangkan Inovasi dan Ekosistem Merapi Paniradya Pati Kaistimewan DIY, Aris Eko Nugroho (tengah) menyampaikan paparannya dalam Rembag Kaistimewan bertajuk Merapi yang Tak Pernah Padam: Cerita dari Museum Gunung Merapi yang ditayangkan di kanal Youtube Paniradya Kaistimewan, Kamis (20/3). - Harian Jogja / Lugas Subarkah

Advertisement

SLEMAN—Museum Gunung Merapi yang berada di Hargobinangun, Kapanewon Pakem Sleman didorong untuk terus mengembangkan inovasi dan ekosistem di sekitar Gunung Merapi. Atas dasar itulah, Pemda DIY turut menggelontorkan anggaran yang bersumber dari Dana Keistimewaan (Danais) untuk pengembangan museum tersebut.

Paniradya Pati Kaistimewan DIY, Aris Eko Nugroho menjelaskan MGM merupakan bagian dari Keistimewaan di Jogja. Pasalnya, Gunung Merapi merupakan pucuk teratas dari sumbu imajiner di Jogja yang membentang sampai pantai selatan.

Advertisement

“Dari Merapi sampai Parangkusumo. Yang di atas gunung, di bawah pantai. Keduanya ada museumnya semua, yakni MGM dan Museum Gumuk Pasir. Kami berharap bisa terwujud museum gempa yang ada di Jogja,” ujarnya dalam Rembag Kaistimewan bertajuk Merapi yang Tak Pernah Padam: Cerita dari Museum Gunung Merapi, di kanal Youtube Paniradya Kaistimewan, Kamis (20/3).

Dengan disokong oleh Danais, MGM dinilai perlu terus mengembangkan inovasi. Apalagi di saat ada kebijakan efisiensi dan pelarangan studi tur di beberapa daerah, dikhawatirkan kunjungan ke MGM akan menurun.

Aris juga mendorong pengembangan ekosistem di sekitar Gunung Merapi. Contohnya, produk kopi Merapi. “Kopi yang terbaik adalah kopi di sekitar Merapi. Jadi abu vulkanik di sana memberi pengaruh. Ini bukan kami yang ngomong tetapi dari akademisi. Dari hasil penelitian, kopi terbaik ada di wilayah Merapi,” kata dia.

BACA JUGA: Pengembangan Perpustakaan Daerah di Sleman Terkendala Lahan

Edukator MGM, Rochmad Kurniawan menuturkan produk kopi memang sudah menjadi bagian dari yang ditampilkan di MGM. Di toko suvenir, selain menjual pernak-pernik juga dijual kopi Merapi yang merupakan produk petani di sekitar Merapi.

“Kami sudah menjual [kopi] sejak dulu, ada kopi Merapi dan kopi petruk. Bedanya penanaman pohonnya di bawah dan di atas 1.000 mdpl. Ini uji coba dari petani untuk menghasilkan rasa yang berbeda. Kami bekerja sama dengan UMKM sekitar agar bisa jualan ke situ dengan menitipkan di MGM,” ujar dia.

MGM, kata Rochmad juga memiliki beberapa program setiap tahunnya. Salah satunya adalah pameran temporer. “Kami bikin booth didanai Danais, beberapa hari mempromosikan museum, dengan tema aktivitas Gunung Merapi dan kebudayaan di situ. Kami juga ada program museum masuk sekolah. Kami berikan informasi MGM dan mitigasi bencana kepada siswa sekolah,” ujar dia.

Kenyamanan Infrastruktur

Kepala Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan Permukiman (PUPKP) Sleman, Mirza Anfansury, mengatakan pemanfaatan Gunung Merapi selalu hidup, baik dari segi pendidikan atau edukasi maupun dari sisi wisata alam.

“Tidak hanya disajikan di museum, tetapi juga bagaimana wisatawan ke museum dengan nyaman. Infrastruktur, akses jalan nyaman, ada petunjuk, gardu pandang yang bisa melihat gunung Merapi secara langsung. Ada jip-jip wisata, ini kami olah menjadi edukasi yang menyeluruh,” katanya. (***)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Polisi Ungkap Kasus LPG Tak Sesuai Takaran

News
| Jum'at, 21 Maret 2025, 10:57 WIB

Advertisement

alt

Menikmati Keindahan Danau Baikal di Siberia Tenggara, Tertua di Bumi Berusia 25 Juta Tahun

Wisata
| Rabu, 19 Maret 2025, 21:07 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement