Advertisement
Pengembangan Perpustakaan Daerah di Sleman Terkendala Lahan

Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN—Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah (Dispusip) Kabupaten Sleman menyampaikan pengembangan infrastruktur Perpustakaan Daerah (Perpusda) Sleman tidak dapat dilakukan hingga saat ini. Dispusip terhambat oleh status tanah di mana Perpusda berdiri. Tanah tersebut masuk dalam wilayah administratif dua kalurahan, Pandowoharjo dan Tridadi.
Kepala Bidang Pembinaan dan Pengelolaan Perpustakaan Dispusip Sleman, Christina Rini Puspitasari, mengatakan Dispusip hanya dapat mengoptimalkan pengelolaan perpustakaan dengan baik.
Advertisement
“Kalau membangun paling kami hanya perawatan saja, tambal sulam. Kalau pembangunan baru belum ada rencana. Bangunan ini juga masuk dua kalurahan. Statusnya masih belum jelas juga,” kata Rini ditemui di kantornya, Rabu (19/3/2025).
Rini menambahkan Dispusip terus mengelola secara optimal Perpusda. Perpustakaan ini juga secara lokasi tergolong strategis. Ada juga pengujung mampir setelah makan di Foodcourt Denggung atau selesai berolahraga di Lapangan Denggung. Di sisi timur, ada Sleman City Hall yang dapat menyumbang jumlah kunjungan.
Menurut dia, apabila ada dukungan sarana dan prasarana bagus atau mumpuni, jumlah kunjungan ke Perpusda Sleman dapat meningkat. Koleksi buku saat ini ada di kisaran 40.000 buah. Pengadaan buku setiap tahun rata-rata 10.000 buah baik digital/e-book maupun fisik.
Guna mendekatkan bahan bacaan ke anak-anak, Dispusi memiliki layanan jemput bola menggunakan empat armada. Satuan pendidikan, SD dan SMP, perlu mengirim surat lebih dahulu ke Dispusip untuk mengakses layanan jemput bola tersebut.
Anak-anak, kata dia memiliki ketertarikan ketika armada penuh buku datang. Mereka antusias untuk mencari buku judul baru. Satu armada biasanya dapat menjangkau dua hingga tiga lokasi.
BACA JUGA: Siap-Siap, Jasa Pengelola Sampah Swasta di Sleman Bakal Ditertibkan
“Pemerintah Pusat juga tidak minta harus ada gedung yang bagus dulu untuk mengakses anggaran program. Program nonfisik juga boleh, pengadaan buku fisik. Tapi mau ditaruh di mana lagi, gedungnya hanya segini,” katanya.
Dispusip Sleman juga bekerja sama dengan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Sleman. Mereka menggelar acara Jumat Pagi Menuju Literasi Cerdas dan Ceria di Lapangan Pemda Sleman setiap Jumat.
Dalam acara tersebut, Dispusip menggandeng pustakawan untuk memberikan edukasi melalui teknik membaca nyaring.
“Kegiatan ini menyasar PAUD dan TK terdekat saja. Kami datangkan pendongeng, pakai boneka tangan. Kami terbatas SDM juga. Kegiatan ini tanpa budget. Kami jadinya kerja sama dengan pihak-pihak yang bisa membantu,” ucapnya.
Sekretaris Daerah Sleman, Susmiarto, telah meminta Dinas Pertanahan dan Tata Ruang Sleman untuk membuat rencana anggaran biaya untuk menyelesaikan persoalan tanah tersebut.
“Dispertarus udah saya minta untuk menyelesaikan. Tahun 2026 saya minta untuk dianggarkan. Jadi pembangunan perpustakaan tahun ini juga tidak ada,” kata Susmiarto.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement

Menikmati Keindahan Danau Baikal di Siberia Tenggara, Tertua di Bumi Berusia 25 Juta Tahun
Advertisement
Berita Populer
- Prakiraan Cuaca di Jogja Hari Ini, Kamis 20 Maret 2025, Waspada! Hujan Lebat
- Mau Naik DAMRI? Ini Jadwal dan Tarifnya
- Top Ten News Harianjogja.com, Kamis 20 Maret 2025: Banguntapan dan Sewon Bantul Dibidik Jadi Tempat Program Sekolah Rakyat Sampai 40 Kilogram Daging Sapi Tak Layak Dikonsumsi
- Rute dan Tarif Trans Jogja
- Pemkot Jogja Intensifkan Pengawasan Daging jelang Lebaran 2025
Advertisement
Advertisement