Advertisement
Jalur Baru Clongop Gunungkidul Ditutup untuk Normalisasi Retakan Tebing Longsor, Arus Lalu Lintas di Alihkan

Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Proses normalisasi retakan di tebing yang rawan longsor jalan baru Tanjakan Clongop di Kapanewon Gedangsari, Gunungkidul masih berlangsung hingga hari ini, Kamis (20/3/2025). Sebagai dampaknya, di sekitar jalan tersebut untuk sementara waktu ditutup.
Kapolsek Gedangsari, AKP Suryanto mengatakan, proses normalisasi tebing yang retak di Tanjakan Clongop sudah dilaksanakan sejak Rabu (19/3/2025) dan masih berlangsung hingga sekarang. Normalisasi dilakukan agar tidak terjadi longsor susulan yang dapat membahayakan pengguna jalan maupun orang beraktivitas di sekitar lokasi.
Advertisement
“Dampak dari normalisasi ini, maka akses di jalan baru ditutup sementara,” kata Suryanto saat dihubungi, Kamis (20/3/2025).
Dia menjelaskan, penutupan agar tidak mengganggu pengerukan. Pasalnya, selain aktivitas alat berat, juga ada lalu lalang dump truck pengangkut material dari tebing.
“Jadi biar kegiatan normalisasi berjalan lancar dan mengurangi risiko kecelakaan pengguna jalan dengan armada pengangkutan material dari reruntuhan tebing,” katanya.
Suryanto menambahkan, selama akses ditutup sudah dipasang papan rambu peringatan tentang kebijakan penutupan. Sebagai gantinya, pengguna jalan atau pengendara kendaraan bermotor bisa melintas melalui jalur lama.
BACA JUGA: Harga Buyback Emas Antam Naik Rp16.000, Jadi Harga Kenaikan Tertinggi Sepanjang Masa
Meski demikian, ia meminta kepada yang melintas di jalur Clongop lama untuk berhati-hati karena jalannya lebih ekstrem ketimbang jalur yang baru. “Makanya dibangun jalur baru karena yang lama tanjakannya lebih curam. Jadi, selama ada normalisasi bisa melintas di jalur lama, tapi tetap harus berhati-hati,” katanya.
Panewu Gedangsari, Eko Krisdiyanto mengatakan, sudah ada penanganan terhadap retakan tebing di jalur di Tanjakan Clongop. Sesuai dengan permintaan dari Bupati Gunungkidul, Endah Subekti Kuntarningsih saat meninjau lokasi longsor, maka tim dari DPUP-ESDM DIY mulai melakukan normalisasi retakan pada Rabu (20/3/2025) sehingga sebelum Lebaran di sekitar lokasi sudah aman dilalui maupun beraktivitas.
“Hingga sekarang masih dalam proses normalisasi agar tidak membahayakan. Untuk penanganan retakan, ada dua alat berat yang diterjunkan,” kata Eko saat dihubungi, Kamis (20/3/2025).
Sesuai dengan informasi yang diterima, ia mengakui penanganan dilakukan dengan mengeruk dan membuat terasiring di sekitar retakan.
Diharapkan cara ini tidak membuat air hujan jadi tertahan sehingga potensi longsor susulan dapat dikurangi.
“Tebingnya setinggi 15 meter. Adapun retakannya sepanjang 40 meter dengan kedalaman tiga sampai empat meter,” ungkapnya.
Menurut dia, penanganan saat ini merupakan tindakan evakuasi yang kedua. Pasalnya pada Selasa (18/3/2025) dilakukan pengerukan material longsoran yang terjadi Senin (17/3/2025).
“Retakan sepajang 40 meter di atas tebing baru diketahui Selasa sehingga sesuai dengan permintaan Bupati saat meninjau lokasi agar ditangani sehingga tidak menimbulkan bahaya,” kata Eko.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement

Menikmati Keindahan Danau Baikal di Siberia Tenggara, Tertua di Bumi Berusia 25 Juta Tahun
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal KA Bandara Jogja Terbaru Hari Ini, Kamis 20 Maret 2025, Naik dari Stasiun Tugu Jogja hingga YIA
- Wabup Sleman Minta Masyarakat Waspadai Keracunan Makanan Saat Lebaran
- Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Jogja Hari Ini, Kamis 20 Maret 2025
- Jadwal KA Prameks Hari Ini, Kamis 20 Maret 2025, dari Stasiun Tugu Jogja hingga Kutoarjo Purworejo
- Prakiraan Cuaca di Jogja Hari Ini, Kamis 20 Maret 2025, Waspada! Hujan Lebat
Advertisement
Advertisement