Advertisement
6 Dubes Siap Kembangkan Kerja Sama DIY dengan Sejumlah Negara

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Enam Duta Besar (Dubes) Republik Indonesia (RI) untuk Eropa Utara, Kanada, Amerika Latin dan Afrika yang merupakan lulusan UGM menemui Gubernur DIY, Sri Sultan HB X, di Kepatihan, Jumat (2/5/2025). Dalam pertemuan tersebut, para dubes siap memperkuat jalinan kemitraan bilateral antara DIY dengan negara tempat ketugasan masing-masing.
Enam dubes tersebut meliputi Hersindaru Arwityo Ibnu Wiwoho Wahyutomo yang merupakan Dubes RI untuk Finlandia merangkap Estonia; Arief Hidayat, Dubes RI untuk Zimbabwe merangkap Zambia; Agung Cahaya Sumirat, Dubes RI untuk Kamerun merangkap Chad, Guinea Ekuatorial, Gabon, Kongo, dan Republik Afrika Tengah.
Advertisement
BACA JUGA: Kasus Gagal Bayar BUKP di Kulonprogo, Pemda DIY Sigap Tangani Pembayaran Simpanan Nasabah
Kemudian Agus Priono, Dubes RI untuk Suriname merangkap Guyana; Muhsin Syihab, Dubes RI untuk Kanada merangkap ICAO; serta Tyas Baskoro Her Witjaksono Adji, Dubes RI untuk Kenya merangkap Somalia, Uganda, Kongo, UNEP, dan UN-Habitat.
"Saya akan bertugas ke Finlandia dan Estonia, keduanya maju dalam bidang teknologi. Jadi yang kami tawarkan kepada Pak Gubernur adalah kerjasama dalam bidang e-government dan digital development untuk kemajuan daerah. Kerjasama tersebut bisa diwujudkan dalam bentuk pertukaran pelajar, kerjasama antara lembaga dan lain sebagainya," ujar Hersindaru.
Tyas Baskoro, mengatakan Sri Sultan HB X menaruh perhatian terhadap kondisi geopolitik dunia saat ini seperti perang dagang Amerika Serikat (AS) dengan China dan sebagainya. Kondisi tersebut menjadi tantangan bagi pasar tradisional sehingga akan terbuka peluang dan harapan mengembangkan pasar non-traditional Afrika.
"Afrika adalah benua masa depan karena memiliki penduduk muda, potensi pertumbuhan ekonomi sangat tinggi dan sumber daya alam besar sehingga potensi pasar Afrika parut dilirik. Bukan hanya berdagang saja, kota akan bantu penetrasi pasar produk Indonesia di benua tersebut," kata dia.
Selain itu, investasi dan teknologi tepat guna dari Indonesia yang sangat relevan dan cocok dengan Afrika seperti dengan UGM di DIY. Sektor yang berpotensial yakni pertanian dan perikanan, yang sangat potensial di wilayah Nairobi dan Kenya.
Arief Hidayat, menambahkan secara khusus Sri Sultan HB X meminta para dubes melihat peluang kerjasama, penetrasi pasar dan logistik, Salah satunya adalah melalui produk-produk kerajinan dan furnitur DIY yang bisa diperkenalkan ke pasar Afrika.
"Selain itu, perusahaan Indonesia harus lebih serius dalam menyiapkan infrastruktur logistik yang mendukung, seperti gudang transit atau showroom untuk produk setengah jadi yang bisa diolah menjadi produk matang di Afrika," ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement

Asyiknya Interaksi Langsung dengan Hewan di Kampung Satwa Kedung Banteng
Advertisement
Berita Populer
- Gelar Operasi Pekat, Polres Bantul Sita Puluhan Botol Miras Oplosan
- Shafira Devi Herfesa, Pecatur Belia Asal Depok Sleman Berkompetisi di Piala Dunia Catur 2025, Begini Kisahnya
- Wow! Nilai Ekspor Sleman Sepanjang 2024 Menyentuh Rp1,5 Triliun
- Gowes dan Reresik Lingkungan Sekolah Peringati Hardiknas 2025
- Yogyakarta X Beauty di JEC Dukung Pomosi Wisata di DIY
Advertisement