Advertisement
Jadi Solusi Food Waste hingga Bantu Kelompok Rentan, Pemkot Jogja Luncurkan Foodbank Lumbung Mataraman

Advertisement
JOGJA—Pemkot Jogja meluncurkan foodbank Lumbung Mataraman, yang berlokasi di komplek Dinas Pertanian dan Pangan Kota Jogja, Rabu (21/5/2025). Inovasi ini menjadi solusi mengatasi food waste sekaligus membantu akses makanan layak bagi kelompok rentan.
Melalui foodbank Lumbung Mataraman, makanan berlebih dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD) maupun beberapa pelaku usaha yang sudah bekerjasama akan didistribusikan kepada kelompok rentan di Kota Jogja, yang kesulitan mengakses makanan layak.
Advertisement
BACA JUGA: Kinerja Pemkot Jogja, Permudah Tindak Lanjut Evaluasi AKIP, Inspektorat Hadirkan Sipatuh
Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kota Jogja, Sukidi, menjelaskan Kota Jogja mempunyai 583 hotel dan 845 resto. Di siang hari, hampir 2 juta manusia beraktivitas di Kota Jogja. Sampah sisa makanan menyumbang 50% sampah organik di Kota Jogja.
Di sisi lain, Kota Jogja juga memiliki banyak kelompok rentan, seperti 1.802 lansia, 28.792 keluarga pra sejahtera dan 3.089 difabel. “Maka muncul ide foodbank Lumbung Mataraman ini, sebagai pusat penyelamatan dan redistribusi pangan di Kota Jogja,” ujarnya.
Foodbank Lumbung Mataraman memiliki kapasitas yang cukup besar dan bisa menampung food rescue atau makanan jadi dan bahan pangan. “Kami ada dua cold storage baru, masing-masing berkapasitas 1.000 kg. Lalu untuk bahan pangan ada ruangan yang bisa menampung cukup banyak kalau misal ada yang memberi charity beras, telur dan sebagainya,” ungkapnya.
Untuk mendistribusikan makanan ke sasaran kelompok rentan, pihaknya berkolaborasi dengan beberapa tim, seperti Sego Mubeng, mahasiswa UGM dan Baznas Kota Jogja. Pendistribusian diusahakan dilakukan di hari yang sama dengan penerimaan makanan agar masih segar. Foodbank juga memeriksa kelayakan makanan yang diterima sebelum didistribusikan.
BACA JUGA: Produk UMKM Kota Jogja Diminati Peserta Munas VII APEKSI 2025
Walikota Jogja, Hasto Wardoyo, menuturkan foodbank Lumbung Mataraman ini merupakan kepanjangan dari program Lumbung Mataraman Pemda DIY. Jika di kabupaten bisa diterapkan dengan pemanfaatan lahan sawah untuk produksi pangan, di Kota Jogja tidak bisa karena lahan yang terbatas.
“Ketahanan pangan diukur dari akses kelompok rentan ke pangan dengan mudah. Barang terjangkau karena tersedia, cadangan pangannya ada. Di OPD banyak snack berlebih bisa dikirim ke Lumbung Mataraman, biar dikelola di foodbank. Kami membangun foodbank menjadi salah satu untuk mengatasi food waste juga,” katanya.
Menurutnya, Kota Jogja memiliki potensi sangat besar untuk dapat menggerakkan foodbank ini. Saat ini sudah ada 47 hotel yang sudah bekerja sama. “Masih banyak yang bisa digali. Resto juga ada banyak, belum lagi kantor-kantor yang hari-hari rapat dengan snack, bisa mengumpulkan banyak yang tidak dikonsumsi,” ujarnya. (***)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Nurmala Kartini Sjahrir, Adik Luhut yang Diunggulkan jadi Dubes Indonesia di Jepang, Berikut Profilnya
Advertisement

Jalur Hiking Merapi di Argobelah Klaten Kian Beragam dengan Panorama Menarik
Advertisement
Berita Populer
- Driver Ojol di Jogja Geruduk Rumah Mas-mas Pelayaran yang Diduga Lakukan Penganiayaan
- Jadi Biang Kerusuhan, Ini Tampang Mas-mas Pelayaran Saat Meminta Maaf ke Driver Ojol di Jogja
- Tagihan Listrik Penerangan Kampung Membengkak hingga Ratusan Juta, Dishub Bantul Lakukan Penertiban
- Mas-mas Pelayaran Sempat Sembunyi di Mapolsek Godean Saat Digeruduk Driver Ojol
- KPU Bantul Jamin Akurasi Hasil Pemutakhiran Data Pemilih
Advertisement
Advertisement