Advertisement
Harga Bawang Merah di Bantul Capai Rp40.000 per Kilogram, Ini Penyebabnya

Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL—Harga bawang merah di wilayah Kabupaten Bantul dalam empat hari terakhir menyentuh angka Rp40.000 per kilogram. Lonjakan harga itu terjadi karena belum dimulainya panen raya bawang merah, sehingga pasokan masih terbatas.
BACA JUGA: Harga Bawang Merah di Bantul Capai Rp46.000 per Kilogram
Advertisement
“Sekarang baru mau musim tanam, jadi saat ini mahal di angka empat puluh ribu rupiah. Tanggal 25 Juni besok baru tanam serentak,” kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Bantul, Joko Waluyo, Senin (16/6/2025).
Sumber: bapok.bantulkab.go.id/
Ia menambahkan, harga bawang biasanya turun saat panen terjadi secara serentak di berbagai daerah penghasil utama seperti Brebes dan Nganjuk.
“Kalau murah itu biasanya pas panennya barengan, Brebes panen, Nganjuk panen dan wilayah lain,” lanjutnya.
Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih, juga turut menanggapi naiknya harga bawang merah ini. Menurutnya, pergerakan harga tersebut wajar karena mengikuti mekanisme pasar.
Ia menilai bahwa situasi saat ini justru menjadi anugerah untuk para petani, dengan harga jual yang tinggi petani memiliki peluang untuk mendapatkan keuntungan lebih besar.
“Jadi kalau bawang ini kalau permintaannya tinggi, harga akan naik. Kalau jumlah penawaran atau stoknya rendah, maka harga juga naik. Kalau stoknya tinggi, harga murah. Sedangkan hari ini stoknya terbatas dan ini anugerah bagi petani. Ya sesekali petani dapat harga terbaik seperti Rp40.000,” kata Halim.
Lebih lanjut, ia menyebutkan bahwa pasar bawang merah di Bantul cukup luas, bahkan pembelinya berasal dari berbagai daerah di Indonesia. Namun demikian, ia juga menekankan bahwa tidak semua hasil panen bisa diserap oleh offtaker secara menyeluruh.
“Lalu, offtaker atau pembeli bawang merah di Bantul itu banyak. Para pembeli saat panen itu malah dari seluruh Indonesia, dari luar Bantul. Jadi selalu ada pembeli bawang merah. Tetapi, kalau offtaker yang menjamin penyerapan semua petani ya tidak mungkin terjadi.”
"Kalau sistem perdagangan bawang merah hari ini itu kan bebas, yang penting petani untung maka barang dilepas gitu aja," lanjut Halim.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Rusuh, Presiden Madagaskar Andry Rajoelina Kabur ke Prancis
Advertisement

Thai AirAsia Sambung Kembali Penerbangan Internasional di GBIA
Advertisement
Berita Populer
- DKP Gunungkidul Salurkan Bantuan Calon Indukan Ikan Kepada 18 Kelompok
- Top Ten News Harianjogja.com, Senin 13 Oktober 2025
- Debut Manis EPA PSIM Jogja, Bawa Pulang Hasil Positif dari Makassar
- Diduga Kehabisan Anggaran, SPPG Jogotirto Berhenti Beroperasi
- Sapi Pedet Kabur Masuk Sumur 7 Meter, Damkar Turun Tangan
Advertisement
Advertisement