Advertisement

Harga Bawang Merah di Bantul Capai Rp40.000 per Kilogram, Ini Penyebabnya

Kiki Luqman
Selasa, 17 Juni 2025 - 11:47 WIB
Jumali
Harga Bawang Merah di Bantul Capai Rp40.000 per Kilogram, Ini Penyebabnya Ilustrasi panen bawang merah. / Antara

Advertisement

Harianjogja.com, BANTUL—Harga bawang merah di wilayah Kabupaten Bantul dalam empat hari terakhir menyentuh angka Rp40.000 per kilogram. Lonjakan harga itu terjadi karena belum dimulainya panen raya bawang merah, sehingga pasokan masih terbatas.

BACA JUGA: Harga Bawang Merah di Bantul Capai Rp46.000 per Kilogram

Advertisement

“Sekarang baru mau musim tanam, jadi saat ini mahal di angka empat puluh ribu rupiah. Tanggal 25 Juni besok baru tanam serentak,” kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Bantul, Joko Waluyo, Senin (16/6/2025).

https://bapok.bantulkab.go.id/

Sumber: bapok.bantulkab.go.id/

Ia menambahkan, harga bawang biasanya turun saat panen terjadi secara serentak di berbagai daerah penghasil utama seperti Brebes dan Nganjuk.

“Kalau murah itu biasanya pas panennya barengan, Brebes panen, Nganjuk panen dan wilayah lain,” lanjutnya.

Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih, juga turut menanggapi naiknya harga bawang merah ini. Menurutnya, pergerakan harga tersebut wajar karena mengikuti mekanisme pasar.

Ia menilai bahwa situasi saat ini justru menjadi anugerah untuk para petani, dengan harga jual yang tinggi petani memiliki peluang untuk mendapatkan keuntungan lebih besar.

“Jadi kalau bawang ini kalau permintaannya tinggi, harga akan naik. Kalau jumlah penawaran atau stoknya rendah, maka harga juga naik. Kalau stoknya tinggi, harga murah. Sedangkan hari ini stoknya terbatas dan ini anugerah bagi petani. Ya sesekali petani dapat harga terbaik seperti Rp40.000,” kata Halim.

Lebih lanjut, ia menyebutkan bahwa pasar bawang merah di Bantul cukup luas, bahkan pembelinya berasal dari berbagai daerah di Indonesia. Namun demikian, ia juga menekankan bahwa tidak semua hasil panen bisa diserap oleh offtaker secara menyeluruh.

“Lalu, offtaker atau pembeli bawang merah di Bantul itu banyak. Para pembeli saat panen itu malah dari seluruh Indonesia, dari luar Bantul. Jadi selalu ada pembeli bawang merah. Tetapi, kalau offtaker yang menjamin penyerapan semua petani ya tidak mungkin terjadi.”

"Kalau sistem perdagangan bawang merah hari ini itu kan bebas, yang penting petani untung maka barang dilepas gitu aja," lanjut Halim.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Presiden Prabowo Putuskan 4 Pulau Milik Aceh, Bukan Sumut

News
| Selasa, 17 Juni 2025, 18:22 WIB

Advertisement

alt

Destinasi Wisata Puncak Sosok Bantul Kini Dilengkapi Balkon KAI

Wisata
| Jum'at, 06 Juni 2025, 16:02 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement