Advertisement

Pemkab Bantul Tekan Stunting Lewat Program Satu Telur Setetes Madu

Kiki Luqman
Senin, 14 Juli 2025 - 13:17 WIB
Abdul Hamied Razak
Pemkab Bantul Tekan Stunting Lewat Program Satu Telur Setetes Madu Ilustrasi Posyandu Antara - Irwansyah Putra

Advertisement

Harianjogja.com, BANTUL - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bantul menargetkan penurunan lebih lanjut hingga angka stunting bisa mencapai 12 persen pada 2025.

Wakil Bupati Bantul, Aris Suharyanta, mengungkapkan salah satu strategi untuk mencapai target tersebut adalah dengan menjalankan program satu telur setetes madu yang diberikan secara cuma-cuma kepada balita guna menekan risiko stunting.

Advertisement

BACA JUGA: Penjelasan Kapolres Boyolali Terkait Temuan 4 Anak Dirantai dan Kelaparan di Andong

"Program satu telur setetes madu ini untuk pertama kalinya dilaksanakan di Kapanewon Bambanglipuro yang juga memiliki balita yang jumlahnya lebih dari 50 balita yang mengalami stunting," ujarnya, Jumat (11/7).

Aris menjelaskan, konsumsi telur setengah matang yang dipadukan dengan setetes madu diyakini bermanfaat untuk mencegah stunting.

Menurutnya, orang dewasa juga bisa merasakan manfaatnya untuk meningkatkan stamina dan kesehatan sehingga mendukung usia harapan hidup yang lebih panjang.

"Saya dapat resep dari dokter agar tetap bugar maka sehari dibiasakan mengkonsumsi satu telur setengah matang ditambah madu ternyata bikin stamina meningkat," katanya.

Ia menambahkan, kebiasaan ini sudah ia terapkan sehari-hari meski sering memasak telur terlalu matang.

"Saya itu masak telur sendiri karena terkadang hanya tinggal sendirian di rumah sehingga telur yang dimasak justru matang karena terlalu lama masaknya," ujarnya.

Sebelumnya diberitakan, angka prevalensi stunting di Kabupaten Bantul menunjukkan penurunan signifikan.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Agus Tri Widiyantara menyebut, berdasarkan hasil Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2024, angka stunting di Bantul turun menjadi sekitar 15 persen, dari sebelumnya 20 persen pada 2023.

“Penurunannya sekitar 5 persen dari tahun sebelumnya. Namun ini sebenarnya masih belum sesuai target. Harapan kami bisa lebih turun lagi, bahkan sampai ke angka 12 persen,” ujar Agus, Rabu (2/7) lalu.

Meski masih di atas target ideal, Dinkes Bantul terus melakukan berbagai langkah pencegahan, terutama dengan menyasar kelompok remaja putri sejak usia sekolah.

Agus menekankan pentingnya pencegahan anemia pada remaja sebagai langkah awal memutus rantai stunting.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Pembeli Beras SPHP Wajib Difoto, Ini Penjelasan dari Perum Bulog

News
| Senin, 14 Juli 2025, 17:37 WIB

Advertisement

alt

Tren Baru Libur Sekolah ke Jogja Mengarah ke Quality Tourism

Wisata
| Sabtu, 12 Juli 2025, 11:37 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement