KPU Bantul Launching Buku Potret Sosdiklih Parmas dan SDM Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati 20242024

Harianjogja.com, BANTUL - Upaya Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Bantul dalam mendokumentasikan perjalanan Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Bantul Tahun 2024 kini tertuang di sebuah buku khusus.

Pada Kamis, 17 Juli 2025, KPU Kabupaten Bantul meresmikan terbitnya buku berjudul “Potret Sosdiklih Parmas dan SDM Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Bantul Tahun 2024”.

Kegiatan peluncuran ini dilangsungkan di gedung DPRD Kabupaten Bantul dengan format luring dan daring, serta disiarkan langsung melalui kanal Youtube KPU Kabupaten Bantul.

Ketua KPU Bantul Joko Santosa menyampaikan, KPU Bantul berupaya merangkum berbagai aspek, mulai dari proses sosialisasi, pendidikan pemilih (Sosdiklih), angka partisipasi, hingga gambaran lengkap tentang sumber daya manusia yang terlibat dalam setiap tahapan pemilihan.

BACA JUGA: Deretan Penyanyi Populer Asal Bantul Siap Ramaikan HUT Bantul ke-194

Dalam penyusunannya, buku ini dibagi menjadi tiga bagian utama.

"Bagian pendahuluan berisi istilah-istilah kepemiluan, tahapan dan jadwal pelaksanaan pemilihan, serta poin-poin baru yang menjadi pembaruan pada penyelenggaraan Pilbup Bantul 2024. Sementara bagian kedua mendalami peran sosialisasi, pendidikan pemilih, hingga pola partisipasi masyarakat."

"Bagian terakhir berfokus pada sumber daya manusia di berbagai tingkatan, mulai dari kabupaten hingga kalurahan," ucapnya kepada awak media, Kamis.

Informasi yang terangkum di dalamnya mencakup banyak aspek penting, di antaranya kemitraan KPU Kabupaten Bantul dengan beragam pihak dalam melaksanakan Sosdiklih, cakupan segmen sasaran, metode pelaksanaan, hingga materi yang disampaikan.

Tidak hanya itu, data-data pendukung seperti jumlah masyarakat penerima Sosdiklih, tingkat kehadiran pemilih, layanan untuk pemilih difabel dan pendampingan, hingga detail hasil pemungutan suara juga disajikan secara detail.

"Sebagai bagian dari jaringan kerja sama, KPU Bantul melibatkan Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) di 17 Kapanewon, Panitia Pemungutan Suara (PPS) di 75 Kalurahan, Petugas Pemutakhiran Data Pemilih (Pantarlih) dan Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) di 1.487 TPS. Selain itu, sinergi juga dijalin dengan lembaga pemerintah daerah, instansi pendidikan, organisasi masyarakat, pondok pesantren, komunitas difabel, hingga Rutan Kelas IIB Bantul," jelas Joko.

Segmen sasaran Sosdiklih pun sangat luas. Mulai dari pemangku wilayah, peserta pemilihan, pengawas, pemantau, pemilih pemula dan muda, perempuan, difabel, lansia, komunitas keagamaan, warga binaan, hingga pedagang pasar tradisional dan pengunjung berbagai festival budaya di Kabupaten Bantul.

Buku ini juga memaparkan beberapa inovasi yang dilakukan KPU Bantul dalam kegiatan Sosdiklih. Misalnya, pelaksanaan Pemilihan Ketua dan Wakil Ketua OSIS serentak di 159 sekolah, penyelenggaraan sayembara jingle dan maskot, pemutaran film “Tepatilah Janji” di lingkungan pondok pesantren, sekolah, dan kampus, serta nonton bareng Debat Terbuka Pasangan Calon di seluruh Kapanewon.

Terkait metode, KPU Bantul memadukan pendekatan langsung dengan tatap muka, serta metode tidak langsung melalui media daring.

"Hasilnya, sebanyak 1.753.898 warga terjangkau Sosdiklih, dengan 431.628 orang melalui tatap muka dan 1.322.270 orang lewat jalur tidak langsung," terangnya.

Data lain yang turut diungkap menunjukkan tingkat kehadiran pemilih di TPS mencapai 75,96 persen, sedangkan partisipasi pemilih difabel berada di angka 29,47 persen.

KPU Bantul berharap publik dapat memanfaatkan buku ini sebagai rujukan akademik maupun non akademik. Bagi warga yang ingin mengaksesnya, versi digital buku dapat diunduh melalui laman resmi KPU Kabupaten Bantul.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News