Advertisement

Pengamen Malioboro Bakal Ditertibkan Menjelang Persiapan HUT Kota Jogja

Newswire
Rabu, 13 Agustus 2025 - 18:07 WIB
Maya Herawati
Pengamen Malioboro Bakal Ditertibkan Menjelang Persiapan HUT Kota Jogja Jalan Malioboro, Jogja. - Harian Jogja - Maya Herawati

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Pemkot Jogja menyiapkan langkah penertiban kawasan Malioboro menjelang peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Kota Jogja, Oktober 2025. Penertiban dilakukan utamanya pada pengamen jalanan.

"Memang kami akan menertibkan Malioboro, ya. Karena nanti hari jadi Kota Jogja pada Oktober itu juga akan banyak perubahan, harapan saya ada perubahan-perubahan dan praktik baik yang terjadi di Sumbu Filosofi," kata Wali Kota Jogja Hasto Wardoyo di Jogja, Selasa (12/8/2025).

Advertisement

Ia menyebut upaya penertiban itu merupakan bagian merawat kawasan Sumbu Filosofi yang telah ditetapkan UNESCO sebagai warisan budaya dunia sebagaimana arahan Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X.

Penertiban akan dilakukan selama dua hingga tiga bulan ke depan sesuai skenario yang tengah disiapkan. "Saya berilah waktu untuk menertibkan ini, sekarang ini mulai ya, dua bulan ke depan sampai, tiga bulan sampai Oktober itu," ujarnya.

Kendati dimungkinkan pengamen masih tetap ada, Hasto memastikan keberadaan mereka tidak lagi mengganggu kenyamanan wisatawan di kawasan Malioboro.

BACA JUGA: Demo Warga Pati Berakhir Anarkistis, Pagar Rusak hingga Mobil Terbakar

"Bukan lagi pengamen yang ngejar-ngejar pembeli. Kan bisa dimodifikasi hanya naruh (kotak donasi) secara pasif, misalnya gitu. Kalau dikasih ya syukur, kalau enggak dikasih ya enggak apa-apa, kan bisa diatur," kata dia.

Selain itu, ada pula wacana untuk membina pengamen dengan menempatkan mereka hanya di titik-titik tertentu dengan dukungan anggaran dari pemerintah kota.

"Dalam arti ada anggaran dari Dinas Kebudayaan atau apa untuk memberikan pembiayaan di titik itu, sehingga dia enggak usah ngejar-ngejar pelanggan. Dikasih 'basic salary' misalnya Rp250 ribu atau berapa. Kalau mau, kalau enggak mau ya apa boleh buat, tapi jangan ngejar-ngejar orang. Orang naik kendaraan dikejar, orang makan dikejar, itu yang saya pikirkan," ujar dia.

Hasto menambahkan, penataan aktivitas di Malioboro selaras dengan rencana pembatasan kendaraan bermotor di kawasan tersebut.

Ia menyebut kebijakan full area pedestrian sesuai yang telah dicanangkan di kawasan ikon wisata Kota Gudeg itu belum dapat diterapkan penuh pada tahun ini.

Kendati, akan diupayakan secara parsial sembari menyiapkan infrastruktur pendukung, termasuk fasilitas putar balik di jalan-jalan sirip Malioboro. "Barang kali yang bisa saya lakukan parsial. Tapi harus sudah ada perubahan," tutur Hasto.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

RI Kirimkan 800 Ton Logistik ke Palestina, Disalurkan Lewat Udara

RI Kirimkan 800 Ton Logistik ke Palestina, Disalurkan Lewat Udara

News
| Rabu, 13 Agustus 2025, 21:42 WIB

Advertisement

Pendakian Rinjani Dibuka Kembali 11 Agustus 2025

Pendakian Rinjani Dibuka Kembali 11 Agustus 2025

Wisata
| Minggu, 10 Agustus 2025, 15:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement