Advertisement
Peluang Rute Bandara YIA-Australia, Pengelola: Terbuka dan Siap Sinergi

Advertisement
Harianjogja.com, KULONPROGO – Pertemuan antara Duta Besar Australia, Rod Brazier dan Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X memunculkan wacana pembukaan rute penerbangan Bandara YIA-Australia. Termasuk Bandara YIA dijadikan sebagai tempat transit pesawat dari Australia ke utara. Pihak pengelola Bandara YIA menyambut baik wacana tersebut dan siap bersinergi untuk merealisasikannya.
General Manager Bandara YIA, Ruly Artha menjelaskan rute penerbangan Jogja-Australia memiliki peluang yang cukup besar dan potensial. Menurutnya, slot penerbangan Bandara YIA masih dapat dikembangkan sehingga maskapai lebih leluasa menentukan jadwal penerbangan. Dia memastikan, sebagai pengelola Bandara YIA sangat menyambut baik langkah tersebut.
Advertisement
“Menanggapi potensi tersebut, tentu kami siap bersinergi dengan Kementerian Perhubungan, Otoritas Penerbangan Nasional, serta pemerintah daerah untuk menindaklanjuti, khususnya yang berkaitan dengan regulasi dan pengaturan bilateral,” ucapnya, Selasa (12/8/2025). Kondisi sekarang belum ada rute penerbangan Bandara YIA ke Australia. Menurut Ruly, untuk merealisasikannya perlu adanya penyesuaian pada Bilateral Air Service Agreement (BASA) antara Indonesia dan Australia.
Tujuannya untuk memasukkan Bandara YIA sebagai designated airport atau bandara yang ditunjuk sehingga dapat melayani penerbangan langsung berjadwal Jogja-Australia atau sebaliknya. Dia menilai, kunjungan Duta Besar Australia dan pertemuannya dengan Gubernur DIY tentu menjadi salah satu langkah strategis yang dapat mempercepat proses komunikasi bilateral. “Hal ini dapat membuka peluang pembahasan teknis di tingkat kementerian dan maskapai, baik untuk menjadikan YIA sebagai bandara transit maupun membuka rute langsung Bandara YIA–Australia,” ungkapnya.
BACA JUGA: Jadwal Kereta Bandara YIA Berangkat dari Stasiun Tugu, Rabu 13 Agustus 2025
Sementara itu, dari segi operasional dan fasilitas, bandara yang berlokasi di Kabupaten Kulonprogo itu memiliki potensi menjadi tempat transit internasional. Ruly menuturkan, Bandara YIA mampu didarati pesawat terbesar A-380 dan pesawat terberat B-777 dengan kapasitas terminal yaitu 20 juta penumpang per tahun. “Terdapat juga fasilitas imigrasi dan bea cukai, serta tersedianya pilihan konektivitas antar moda yang terintegrasi dari dan ke Kota Jogja dan YIA,” imbuhnya.
Bandara YIA yang dikelola Injourney Airports terus berupaya mendukung pengembangan konektivitas udara berkelanjutan. Ruly menegaskan, hal tersebut juga sejalan dengan visi Bandara YIA sebagai hub konetivitas yang menghubungkan rute domestik dan internasional. Dengan demikian dapat mendorong pertumbuhan ekonomi dan pariwisata DIY.
Mengingat tingginya kunjungan wisatawan Australia ke Indonesia, khususnya Bali dan Jawa. Relasi ini memiliki potensi multi-destination tourism yang menghubungkan Australia-DIY dan destinasi lain di Indonesia. “Tidak hanya dari segi pariwisata, relasi ini juga memiliki potensi kunjungan di sektor pendidikan, di mana mahasiswa atau program pertukaran pelajar yang memiliki tujuan ke Yogyakarta dan Australia dapat terakomodir dengan optimal,” jelas Ruly. Sebagaimana diketahui baik di Yogyakarta maupun Australia banyak terdapat perguruan tinggi dengan kualitas yang bagus.
Sementara ini, rute penerbangan internasional di Bandara YIA hanya terbatas terhubung ke dua negara saja, yaitu Kuala Lumpur, Malaysia dan Singapura. Ketika dikonfirmasi mengenai penambahan rute penerbangan internasional baru dalam waktu dekat, Ruly tidak bisa memastikannya. Namun, dia menegaskan terus melakukan upaya terhadap peluang penambahan rute internasional yang melibatkan market study dan koordinasi dengan maskapai terkait.
"Untuk menindaklanjuti peluang penerbangan Bandara YIA-Australia, secara kesiapan bandara, kami telah siap," tegasnya. Dia menjelaskan, ketika dapat direalisasikan Bandara YIA menjadi lokasi transit penerbangan dari Australia, ada beberapa hal yang menjadi perhatian. Di antaranya seperti, penyesuaian alur penumpang dan bagasi untuk penumpang transit internasional, koordinasi dengan Bea Cukai, Imigrasi dan Karantina (CIQ) untuk kelancaran penumpang transit, dan penyiapan area untuk penumpang transit internasional.
Ruly mengungkapkan, secara sarana dan prasarana yang tersedia Bandara YIA sudah siap menjadi transit dan dibukanya rute penerbangan Jogja-Australia. Oleh karena itu, ketika wacana tersebut direalisasikan sarpras Bandara YIA sudah memadai dan akan dimanfaatkan yang sudah tersedia. "Jika permintaan penumpang meningkat signifikan, maka pengembangan fasilitas tambahan akan terus diupayakan dapat memenuhi pergerakan kebutuhan penumpang," tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Menuju Predikat SAKIP A, Kementerian ATR/BPN Fokus Perkuat Tujuh Pra-Kondisi
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Dua Siswa dan Satu Guru Mundur dari Sekolah Rakyat di Sonosewu Bantul
- Ketua KPK Jelaskan Alasan Pencekalan Keluar Negeri Mantan Menag
- Puskesmas di Bantul Diusulkan Datang ke Sekolah untuk Cek Kesehatan Gratis
- Selamat! Tiga SMP Negeri di Jogja Masuk 10 Besar Sekolah Berprestasi Nasional
- Penyelesaian Masalah RTRW di Gunungkidul Bakal Melibatkan Tim dari Pusat
Advertisement
Advertisement