Advertisement
JCW 2025 Jadi Tempat Berkumpulnya Penggemar Kopi Tanah Air

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Perhelatan Jogja Coffee Week (JCW) 2025 akan kembali digelar di Jogja Expo Center (JEC), Bangutapan, Bantul pada 5-7 September 2025 mendatang. Dikenal dengan tagline Lebarannya Kopi, event ini menjadi tempat berkumpulkan para penggemar kopi tanah air sekaligus para pelaku industri minuman kopi.
Founder Jogja Coffee Week Rahadi Saptata Abra mengatakan JCW tidak terpengaruh adanya efisiensi anggaran seperti event-evet lainnya. Pasalnya industri dan penggemar kopi punya cara tersendiri untuk berkumpul dan menjadikan JCW sebagai salah satu tempat bertemu. Oleh karena itu dalam kondisi apa pun JCW tetap digelar.
Advertisement
"Pada awalnya kami juga berpikir, ada efisiensi anggaran dan lain-lain. Tetapi karena banyak sekali peminat baik dari sisih industri maupun penggemar kopi kami tetap jalan saja, karena penikmat kopi tidak akan memikir itu [efisiensi anggaran], bahkan orang stres sekalipun dia akan tetap ngopi," katanya, Selasa (26/8/2025).
BACA JUGA: Jadwal KRL Jogja Solo Hari Ini, Rabu 27 Agustus 2025
Ia justru meyakini JCW mampu menciptakan peluang sendiri dalam membantu mempercepat ekonomi nasional. Selain terjadi perputaran ekonomi di lokasi event, pascaevent juga dapat membuka peluang ekspor kopi Indonesia ke pasar global yang terus berkembang, sekaligus memperkuat ekosistem bisnis.
"Pada event kali ini kami mengumpulkan 150 biji kopi pilihan dari berbagai daerah di Indonesia, dari semua pulau," katanya.
Wakil Ketua Kadin DIY Robby Kusumaharta menilai JCW bukan sekadar event biasa. Karena dipastikan akan mampu mengumpulkan user atau penikmat kopi dan pelaku industri kopi hingga terjadi transaksi. Saat ini kopi menjadi salah satu kekuatan budaya dan ekonomi Indonesia. JCW menjadi momen tepat untuk memperkuat kolaborasi, promosi, serta inovasi dari seluruh sektor industri kopi.
"Kalau yang lain menyebut lebarannya kopi, saya lebih senang menilai JCW ini sebagai avatar-nya kopi, tempat berkumpulnya para dewa-dewa [ahli-ahli bidang kopi] dan ini menjadi ekosistem dunia kopi menjadi unik, menarik dan mpu menciptakan peluang ekonomi," katanya.
BACA JUGA: Bahaya Hilang Konsentrasi, Ini Cara Aman Gunakan Aplikasi Navigasi
Ketua Umum DPD Asosiasi Kopi Indonesia (Aski) DIY–Jateng, Rendy Mahardika menambahkan JCW menargetkan lebih dari 30.000 pengunjung dengan menghadirkan lebih dari 160 booth pameran dari berbagai sektor dalam beragam skema. Peserta pameran tidak hanya berasal dari DIY dan Jawa, namun juga dari berbagai provinsi di Indonesia, mulai dari Papua Tengah, Kalimantan Barat, Sumatra, hingga Bali. Banyak peserta pameran membuktikan posisi JCW sebagai panggung nasional industri kopi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement

Kebun Bunga Lor JEC Jadi Destinasi Wisata Baru di Banguntapan Bantul
Advertisement
Berita Populer
- Peparda Gunungkidul, Pertandingan Masih Sebatas Babak Penyisihan
- Dokter Residen di RSUP Dr Sardjito Alami Kekerasan dari Keluarga Pasien
- Top Ten News Harianjogja.com, Selasa 26 Agustus: Pembangunan Embung, Ganti Rugi Tol Jogja, Korupsi BUKP Wates
- Kebijakan Royalti Musik Diharapkan Ramah bagi Pengusaha Kecil
- Pemkab Sleman Lakukan Percepatan Intervensi Stunting dengan Program Genting
Advertisement
Advertisement