Advertisement

Kesadaran Warga di Keparakan Jogja untuk Mengelola Sampah Terus Ditingkatkan

Stefani Yulindriani Ria S. R
Senin, 08 September 2025 - 22:32 WIB
Maya Herawati
Kesadaran Warga di Keparakan Jogja untuk Mengelola Sampah Terus Ditingkatkan Warga mengikuti sosialisasi pengolahan sampah dalam program Mas Jos di Kelurahan Keparakan, pada Agustus 2025. - Harian Jogja - Stefani Yulindriani

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Warga Kelurahan Keparakan, Kemantren Mergangsan, kini aktif mengelola sampah melalui program Masyarakat Jogja Olah Sampah atau Mas Jos. Program ini mendorong masyarakat untuk memilah sampah organik dan anorganik sebelum dikirim ke depo melalui layanan transporter.

Lurah Keparakan, Yusuf Ahbari, menjelaskan sosialisasi terkait pemilahan dan pengolahan sampah dalam program Mas Jos telah dilakukan lebih dari 25 kali di Kelurahan Keparakan. Sosialisasi tersebut digelar di tingkat Rukun Warga (RW) maupun kelurahan. Melalui sosialisasi, kesadaran warga untuk memilah dan mengolah sampah dfiharapkan terus meningkat.

Advertisement

Dia menuturkan saat ini bank sampah di Kelurahan Keparakan telah berjalan aktif untuk mengolah sampah anorganik. Kemudian, transporter yang ada juga turut memilah sampah sebelum dibuang ke Depo Purawisata. “Setiap kelurahan saat ini juga diawasi oleh dua orang pengawas khusus untuk memastikan pemilahan berjalan dengan baik,” katanya, Senin (8/9/2025).

Meski demikian, Yusuf mengakui masih ada kendala dalam pengelolaan sampah. Kondisi di Depo THR masih dipenuhi timbunan sampah karena kapasitas muatan melebihi kemampuan angkut. Armada truk pengangkut sampah yang tersedia dinilai belum mencukupi, padahal idealnya dibutuhkan tiga truk untuk melayani lima kelurahan yang terpusat di depo tersebut.

BACA JUGA: Biji Rami hingga Kurma, Asupan Sehat untuk Wanita Pascamenopause

“Kadang hanya ada satu truk, itu pun tidak menentu. Mungkin karena keterbatasan armada dari Dinas Lingkungan Hidup [DLH] Kota Jogja,” katanya.

Selain persoalan armada, masih ada sebagian warga yang belum rutin memilah sampah rumah tangga. Beberapa pelaku usaha bahkan belum berlangganan transporter atau memilih menggunakan jasa transporter lain. Meski begitu, upaya pengelolaan tetap berjalan. Sampah rumah tangga dipilah melalui bank sampah setiap bulan. Kemudian, sisa makanan dan daun kering juga diolah dengan cara dimasukkan ke dalam lubang biopori agar lebih ramah lingkungan.

Yusuf berharap partisipasi masyarakat dalam memilah sampah semakin meningkat sehingga permasalahan sampah di Kelurahan Keparakan dapat teratasi secara berkelanjutan.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

KUR Perumahan Bakal Disalurkan Tahun Ini

KUR Perumahan Bakal Disalurkan Tahun Ini

News
| Senin, 08 September 2025, 22:57 WIB

Advertisement

Empat Kuliner Jepang yang Jadi Buruan Wisatawan Dunia

Empat Kuliner Jepang yang Jadi Buruan Wisatawan Dunia

Wisata
| Senin, 08 September 2025, 22:02 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement